“cause I get lonesome sometimes”
<βe my mistake>
Selamat pagi dunia, perkenalkan diriku. Namaku Na Jaemin. Aku tinggal dengan nenekku yang belum lama ini meninggal. Orang tuaku tak peduli denganku dan malah pergi ke amerika bersama kakakku, Lee Taeyong.
Kesalahan terbesar yang orang tuaku buat adalah, memiliki anak seperti diriku. Aku terlahir di keluarga sempurna, sementara diriku tak sempurna. Tidak tampan, tidak pintar, dan aku memiliki penyakit jantung yang mungkin aku hanya bisa bertahan dua tahun di dunia.
Well, aku tidak famous seperti anak bernama Lee Jeno itu. Yup, aku anak yang menyendiri karena aku tak suka keramaian. Istirahat saja aku lebih memilih makan dikantin.
Aku benci Lee Jeno. Ia selalu mengucilkanku dan berkata bahwa aku anak haram, padahal iya hahaha.
Aku tak suka perempuan. Terkadang ia lebay dan suka mencari perhatian. Aku lebih suka diperhatikan dari pada memperhatikan. Aku lebih suka diam dibanding aku harus berdebat dengan omongan para perempuan. Dan lagipula, untuk apa pacaran? Toh aku akan mati dua tahun lagi kata dokter.
Di dua tahun ini, aku ingin mempunyai seseorang disampingku dan menemaniku selagi aku sakit dan tak berdaya. Ia tak mau dimengerti olehku, tapi ia yang mengertiku. Aku tak mau seseorang yang banyak bicara. Lebih baik diam dan bertindak.
Dan aku ingin ia bisa bermain gitar agar aku bisa mendengar ia bermain dan bernyanyi lagu band favoritku, The 1975.
Dan aku tak mau itu perempuan, aku ingin ia laki-laki. Agar aku bisa curhat padanya tentang apa saja tanpa disebarkan di grup teman-temannya. Namun itu mustahil. Di dunia ini hanya beberapa orang saja yang gay dan belum tentu ia mau denganku.
Sepertinya aku terlalu banyak bicara ya? Hahaha maaf ya... Aku harap kalian tak bosan mendengar curhatanku yang... Aneh?
Oh well, aku sudah sampai di kelas! Terima kasih sudah menemani hariku.
<βe my mistake>
Huft.. Aku sudah selesai dengan pelajaran yang paling aku benci seumur hidupku, fisika. Bisa-bisanya aku disuruh hitung pulpen yang jatuh?! Padahal jatuh ya jatuh saja, untuk apa dihitung?
Mereka bilang agar aku mengerti dan bisa menjadi seorang fisikawan. Siapa yang mau jadi fisikawan? Lagipula tak ada gunanya, aku akan mati. Sudah berapa kali aku menyebut kata mati? Hehehe aku terlalu menyerah untuk menjalani hidupku.
Pada jam istirahat, aku biasanya di pojok kantin dan melihat bagaimana hyuck dan somi yang selalu melawak. Lelucon mereka sungguh lucu. Kadang aku bingung, mereka ini kenapa tidak jadi pelawak saja?
Aku membaca buku berjudul Hamlet dari penulis terkenal Shakespeare. Aku sangat suka buku pembunuhan dan misteri. Aku tak suka percintaan, karena ku tak percaya apa itu cinta, walaupun aku suka sekali karya shakespeare yang berjudul Romeo and Juliet.
Aku tak sadar jika dari tadi teman lee jeno memperhatikanku, namanya Wong Yukhei. Murid blasteran Hongkong-Thailand itu belakangan ini memperhatikanku terus. Aku bisa lihat lee jeno tertawa melihatku. Entahlah aku tak suka dan aku memilih pergi ke kelas.
"woey, na jaemin! Sombhong amat!" panggil seseorang. Aku tak mau menoleh dan tetap berjalan ke kelas.
"akh!" aku terjatuh karena kaki seseorang.
"makanya kalau dilanggil tuh jawab! Lo tau kan yang manggil lo itu anaknya pengusaha terbesar se Asia!" kata nancy bersama teman-temannya.
[Author pov]
Jeno dan teman-temannya tertawa sekeras-kerasnya. Jaemin masih meringis kesakitan memegangi dadanya yang bertubrukan dengan lantai sangat keras.
Lucas atau Wong Yukhei itu langsung berlari membantu jaemin.
KAMU SEDANG MEMBACA
be my mistake | nomin ✔
Fanfiction"then be my mistake, na jaemin" From the song 'Be My Mistake; the 1975' ©chwe's original story