7.kiko

67 43 4
                                    

Halo guys gimana kabarnya?



HEPPY READING😄

Bila sedang berjalan dikoridor dengan malas, kakinya menuntun untuk segera masuk kekelas.Banyak pasangan mata yang menatap kearahnya tapi Bila hanya acuh yang ia masih memikirkan tentang semalam dimana ia di putuskan oleh Aldo dalam sekejap,mengingat itu membuat dadanya sesak seketika dan satu bulir air matanya keluar dari kelopak matanya segera ia hapus dengan kasar dan mempercepat langkahnya.

Bila telah sampai di depan kelasnya.Ia tidak langsung masuk kekelas karna ada seseorang yang menghalangi pintu masuk itu.Ia adalah Gibran,entah apa yang sedang ia lakukan mungkin tengah melakukan aktivitasnya yaitu menggoda siswi yang ia jumpai dan sekarang korbannya adalah teman kelasnya.

"Minggir" Titah Bila.Gibran lirik sekilas kearah Bila,lalu kemabali melirik siswi yang berada dihadapannya,dan menghiraukan perintah Bila.Ia masih kesal dengan Bila karna telah memakan martabak pesanan maminya ( sadar diri dong masnya. ) dan uang jajannya yang menjadi taruhannya.

"Mayra" Panggil Gibran menggoda.Siswi yang bernama Mayra pun mendongak menatap Gibran dengan senyum malu.

"Kamu tau gak persamaan kamu sama merek bedak bayi?" Tanya Gibran.

"Gak,apa coba?" Jawab Mayra.

"Sama sama my baby" Lagi lagi Mayra tersipu malu dangan gombalan receh Gibran.Entah ini yang keberapa kali ia digombali.

Bila yang menonton pun merasa jijik langsung saja ia menarik rambut gibran untuk menyingkir dari depan pintu.

"Akh..anj rambut gue sakit" Bila tak peduli ia terus berusaha agar gibran menyingkir dari pintu kelasnya.

"Minggir gak lo,gue mau lewat" Setelah ia berhasil membuat Gibran menyingkir dari pintu ia pun segera masuk dan___

Brakk..

Bila membanting tasnya kemeja lalu segera duduk.Semua yang berada dikelas pun terkejut termasuk Gibran yang sedang merapihkan rambutnya.Gibran menengok kedalam kelas dan melihat Bila sedang mamainkan ponselnya dengan santai seolah olah tidak terjadi apapun.

"Dasar dugong untung cantik" Cibir Gibran lalu pergi ke kelasnya.

Tak berselang lama 3 teman Bila datang dan langsung mengintrogasi Bila perihal putusnya hubungan antara Bila dan Aldo.

🍁🍁

Penuh dan sesak disinilah Bila dan ketiga temannya kantin sekolah.Mereka telah duduk anteng dengan menyantap makanan nya masing masing.

Cittt..
Suara decitan kursi mengalihkan perhatian Bila.Ia pun mendongak dan melihat siapa pelakunya dan ternyata laki laki menyebalkan itu lagi siapa lagi kalau bukan Gibran lalu disusul dengan teman temannya.

Bila kembali memakan makanannyaa dan menghiraukan keadaan Gibran yang berada didepannya.Baru saja ia akan melanjutkan makannya tiba tiba ada yang menarik mie ayamnya dengan sigap Bila menarik kembali mienya tapi lagi lagi ditarik Bila melirik pelaku yang sedang memasang wajah datarnya.

"Apaaa,mau apa lo" Sewot Gibran tak santai.kembali menarik mie ayam Bila tapi ditahan oleh Bila.

"Ngapain lo,ngambil makanan gue" Jawab Bila dingin.

"Lo harus Tanggung jawab" Ucapnya singkat  sontak semua melotot kearah Gibran.

"Lo hamil,anak Bila?" Tuduh Denis menujuk Gibran.Sontak semua mata menatap horor Denis.

Plakk..

Kepala Denis digeplak oleh Adel saking gemasnya ingin sekali mencabut jantungnya dari tempatnya dan menjualnya.

"Kebalik ogeb" Cecar Adel.

"Ck" Decak Gibran"Gini nih punya temen tapi gak punya otak" Lanjutnya.( Hina sekali kamu ini Gibran ).

"Siapa temen lo?" Sinis Denis."gue?"menunjuk dirinya sendiri"sejak kapan kita temenan?" Tanya Denis bertubi tubi.

"Gue mah temenannya sama babang Nathan bukan sama lo" Lanjutnya percaya diri dan merangkul pundak Nathan yang berada disebelahnya.

"Siapa lo,selegram" Gertak Nathan.Ia paling tidak suka jika ada orang yang merangkulnya apa lagi orang yang merangkulnya lebih pendek darinya seperti Denis jadi ia membungkuk menyamakan tingginya.Nathan dan Gibran sama tinggi hanya Denis saja yang sedikit pendek dari mereka berdua.

Denis mencebikan bibirnya.Mengapa Nathan tidak mau diajak bercanda sebentar saja mengapa?.

Gibran berdiri dan pergi menuju salah satu penjual mie ayam.Tak lama Gibran datang dengan membawa satu mangkok dan garpu.Membuat Teman temannya menatap bingung termasuk Bila.Gibran duduk dihadapan Bila lalu mengambil mie ayam Bila dan menumpahkannya kemangkok yang tadi telah ia ambil.

"Uupsh..bagi dua" Ujarnya lalu mengembalikan mangkok Bila kepada sang empun.

"Kiko enak tau" Ceplos Dinda.
Plak...
Adel menggeplak pelan kepala Dinda.

"Apa apaan nih,masa lo banyak gue sedikit" Ucap Bila tak terima saat melihat mangkok nya.

"Udah anggap aja sedekah sama orang misquen,Bil" Ceplos Denis.Gibran menoleh sinis ke arah Denis.

"Apa bedanya sama lo,yang setiap makan minta dibayarin gue mulu" Jawab Gibran tak terima.

"Ihhh,lo mah buka aib gue.Gimana kalau ada yang denger" Ucap Denis sok sedih.

"Itu muka gue gibeng gak papa kali" Ucap Adel yang merasa jijik dengan ekspresi Denis.

"Udah dong kalian,Alun pusing tau dengerinnya" Lerai Aluna yang sedari tadi hanya menyimak.Tapi hanya dihiraukan oleh teman temannya.Ia pun menengok kearah Nathan yang tengah duduk anteng dengan tapang tripleknya.

"Kak Nathan yang ganteng,imut,jelita kaya mimiperi bantu Alun dong buat misahin mereka" Aluna memohon tanpa dosa.

Nathan melirik tajam kearah Aluna.Aluna yang ditatap seperti itupun hanya memberi tatapan polosnya.Nathan menghelai nafas lalu melirik teman temannya yang masih asik berdebat satu sama lain.

"Diem" Suara dingin Nathan sontak membuat mereka diam.Aluna menatap Nathan takjub
Bisa bisanya Nathan hanya mengeluarkan satu kata singkat semua orang menurut.

"Wah,kak Nathan keren banget,jadi makin ganteng deh" Puji Aluna tersenyum manis.Nathan tak menjawab ia langsung berdiri dan pergi begitu saja diikuti Gibran dan Denis.

Sebelum pergi Gibran melirik Bila yang tengah menatapnya sengit.Lalu menggerakan tangannya menujuk kearah Bila setelah itu mengarahkan kelehernya lalu menggesernya seolah olah tengah menyembelih hewan kurban dan pergi begitu saja.

:
:
Assalamualaikum?
Maaf baru up lagi..

Makasih maaf pada gak nyambung🤓
Soalnya baru bikin hmm.
Jangan lupa ninggalin jejak oke

See yo😘

GIBILA (Gibran FOR Bila)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang