5.martabak

59 46 25
                                    

Hehe maaf telat..

Heppy reading😄

"ABANG BANGUN" Jerit seorang anak laki laki, berumur 9 tahun.
"ABANG BANGUN WOY" Tak ada pergerakan dari sang empun membuatnya buerdecak,tiba tiba ide jahil pun muncul diotaknya ia pun pergi untuk kedapur.

Tak lama anak laki laki itu datang kembali membawa kaus kaki basah yang belum sempat dicuci karna,saat perjalanan pulang sekolah ia kehujanan.( ceritanya tuh pake sepeda ).Ia pun berjalan mendekati kasur,dan  meletakan kaus kaki itu kearah wajah lebih tepat pada hidungnya,lalu ia segera turun dari kasur dan berlari keluar kamar.

"Anjirr muka gue kok basah,bau lagi" Gumamnya setengah sadar.

"ABANG BANJJIRRRRRR"

Tiba tiba sebuah teriakan adiknya yang sangat menyebalkan membuatnya melotot dan segera bangun tanpa kesadaran penuh ia pun segera berlari tiba tiba___

Brukkk...
Akhh..

Rasanya tulangnya patah.ia terjatuh dari atas ranjang dengan selimut yang masih melilit dikakinya. "Ohh shitt" Runtuknya mau saja ia di bodohi oleh adiknya.

"ALLANNNNN"

"GIBRAN, JANGAN TERIAK TERIAK BERISIK" Teriak seseorang dari lantai satu,dia adalah Renata mami Gibran.

"Awas lo" Ujarnya seraya berdiri.
Gibran merenggangkan ototnya yang terasa kaku lalu ia melirik kearah jam ternyata baru jam 7 malam.Ia pun segera berjalan kearah kamar mandi dengan anduk yang sudah ia amobil dan sapirkan di pundak kirinya.

🍁🍁

Beberapa saat kemudian Gibran keluar dari kamar mandi dengan wajah yang lebih segar.Ia pun keluar dari kamar,dan segera menuju keruang makan.Disana ada renata,Handika yang kerap dipanggil Dika papah Gibran,dan juga Allan.
Ahh menyebut nama itu ia jadi kesal setengah mati. Ia pun memilih duduk disebelah Allan sesekali ia menendang kaki Allan,berbeda dengan Allan yang sedang menahan sakit karna ulah kakak biadabnya ini,Ia aslinya bisa saja melawannya,hanya saja kakaknya ini selalu mengancamnya akan mengadu pada Alleta,tetangganya sekaligus orang yang sedang Allan berjuang mengejar cintanya ( Bukan kejar kejaran loh ya ) walaupun Allan sering ditolak dengan alasan:

"kita masih kecil,kata mama,Alleta gak boleh pacaran dulu"

Allan tidak akan berhenti berjuang demi Alleta.Dulu ia pernah dijauhi Alleta karna,Ia telah melawan Gibran dan sialnya kakak abal abalannya ini malah mengadukanya pada Alleta.Jadi mulai saat itu Allan akan menjauhi Gibran dengan Alleta,karna Allan tak mau otak Alleta tercemar oleh kegilaan seorang Gibran.

Oke kembali lagi..

Saat Gibran tenggah asik menjahili Adiknya tiba tiba__
"Gibran bisa diem gak kakinya" Suara berat dan basah dari Dika sontak Gibran menurutinya karna ia tak ingin omongan pedas dari Dika menyemburnya.Lain halnya dengan Allan yang hanya benafas lega.

"Gib,entar habis makan beliin mami martabak  biasa yah" Ucap renata memecahkan keheningan.

"Iya,Tapi ada ongkos jalannya kan mih" Binar Gibran.Renata hanya menggukkan kepala,lagi pula iya sudah biasa dengan sikap gibran yang  otaknya sedikit miring.

GIBILA (Gibran FOR Bila)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang