Hari-hari berlalu, name selalu berpapasan dengan Inumaki tetapi mereka tidak pernah berbicara. Yang name lihat hanya lah tatapan Inumaki pada lukanya yang seakan menandakan bahwa dia khawatir. Hari ini Name dapat kelas tambahan, jadi dia pulang terlambat.. Saat pulang, di gerbang dia melihat orang yang tidak asing baginya.
“Name, aku menunggumu” ucap orang itu
“Ah—Inumaki senpai. Kenapa kau harus repot-repot menungguku” seru Name sambil berlari kecil ke arah Inumaki.
“Okaka” jawab Inumaki, dia langsung meraih tangan Name dan menggenggamnya. Wajah Name sedikit memerah. Berjalanlah mereka berdua dengan tangan Name yang di genggaman oleh Inumaki. Mereka sampai di halte bus, karena ini bukan jam datang bus, maka mereka harus ekstra menunggu. Inumaki duduk di sebelahnya, dia masih menggenggam tangan Name. Name sangat canggung di sana, dia tidak berani buka suara pada Inumaki. Tangan Inumaki meraih pipi Name yang terluka saat itu, dan membuat wajah name menghadapnya.
“Takana...” gumam Inumaki sambil mengelus pipi Name. Sementara wajah name menjadi semakin memerah.
“E-eh..” Name terkejut.
“Apa masih belum sembuh” gumam Inumaki dengan wajahnya yang tampak khawatir.
Inumaki meletakan kepala Name di bahunya, ntah kenapa Name juga terbuai seakan tidak ingin mengangkat kepalanya lagi.
Seiring berjalannya waktu, luka juga semakin memudar. Walau luka itu masih berbekas dan menyimpan sebuah kenangan.
Waktu sudah berjalan enam bulan sejak Name pertama kali pindah sekolah. Libur musim panas juga sudah dekat. Awalnya Name berencana menghabiskan liburan musim panasnya bersama ayahnya yang masih berada di Indonesia, tapi dia mengurungkan niatnya karena ibunya mendapat perpanjang kontrak dari rumah sakit. Alhasil name belum bisa kembali bertemu ayahnya.
“Name! Kau tidak jadi ke Indonesia?” seseorang berbicara di depannya
“Ya, begitulah. Ibuku mendapat perpanjang kontrak dari rumah sakit” jawab Name dengan ekspresi yang sedikit sedih. Melihat Name yang memasang wajah sedih, Nobara tidak tega melihat temannya yang cantik itu cemberut. Nobara mencari akal agar dapat melihat temannya tersenyum kembali.
“Bagaimana kalau kita pergi ke Festival Musim Panas? Kita ajak juga Itadori dan Fushiguro serta para senpai. Terutama Inumaki senpai” Nobara tersenyum ke arah Name sambil menggenggam tangannya.
“E-h.. em baiklah” jawab Name dengan wajahnya yang memerah
“Oh ya, kalian kapan jadiannya? Lebih baik saat festival itu kan. Langit juga dihiasi kembang api” Nobara menyarankan agar temannya itu mengungkapkan perasaannya kepada orang yang dia sukai saat festival musim panas, bukankah tindakan nya baik? Ya dong:>
*Di tempat Inumaki
“Hmmm libur musim panas sudah dekat ya. Toge, kapan kau nembak Name?” tanya Maki
“Benar Toge, sangat terlihat kalau kau menyukainya” sambung Panda
“Okaka... Takana” jawab Inumaki
“Jadi kau khawatir kalau dia menolakmu? Tenang saja, aku yakin dia menerimanya. Bagaimana kalau kau menembakkannya saat festival musim panas?” ucap Maki
KAMU SEDANG MEMBACA
ABADI [INUMAKI TOGE X READER]✓
Fanfiction[ C O M P L E T E D ] Jujutsu Kaisen✓ "ABADI" [INUMAKI TOGE X READER] about : Kisah Cinta Inumaki Toge dan Reader original story' Jujutsu Kaisen by Gege Akutami start -> 090321 finish -> 180321