Chapter 7 : •00.03•

1.3K 160 62
                                    

Toge terbangun, jam menunjukkan pukul 00.35, saat dia menoleh ke arah Name, dia sangat terkejut melihat cairan bening keluar dari mata name.












Toge langsung membangunkan Name, kali ini Toge akan memaksa Name untuk menceritakan semuanya. Saat Name terbangun dan melihat Toge, dia langsung memeluknya dan menangis.

“Sebenarnya apa yang terjadi? Kau harus menceritakan nya padaku Name.”  ucapan Toge terdengar sedang sedikit marah. Name mulai menangis dan memeluk Toge,

' sebenarnya kami akan menjodohkan Toge minggu depan, tapi karena Toge berkata dia sudah memiliki Tunangan, jadi kami menundanya. Ternyata di luar harapan kami, dia membawa seseorang sepertimu, yang bahkan tidak bisa melihat kutukan. Padahal kami awalnya akan menjodohkannya dengan Yura, tapi anda merusaknya. Nona Izumi, camkan ini baik-baik, kami akan memisahkan kalian apa pun yang terjadi. Kalian tidak akan pernah bisa bersama selamanya.’  begitu katanya”

Name menangis seakan ingin berteriak, dia seperti memendam suaranya. Toge yang mendengarnya merasa sangat marah, pantas saja Name terlihat sangat depresi.

“Jika kau ingin menangis lagi, keluarkan saja. Aku tidak percaya ibuku mengatakannya” Toge mengeratkan pelukannya pada Name.

“Tidak, lupakan saja. Maaf sudah mengganggu kalian” Name melepaskan pelukan Toge dan beranjak dari tempat tidur. Pandangannya masih kosong. Dia berjalan keluar dari kamar menuju kamar tamu. Toge yang awalnya hanya terdiam, lalu tersadar tatapan Name kosong langsung berlari mengejar Name ke ruang tamu. Dari depan pintu kamar, Toge melihat Name yang sedang mencari sesuatu di dapur. Toge berjalan perlahan ke arah Name, tapi dia melihat sesuatu yang aneh. Name memegang sebuah pisau dan mengarahkannya ke tangannya. Toge langsung berlari ke arah Name dan menamparnya.

“Sadarlah!” Toge mencoba menyadarkan Name, Name sudah seperti dikendalikan oleh sesuatu. Perlahan tatapan Name yang awalnya kosong mulai terisi, dia menengok ke arah Toge

“Apa yang terjadi? Kenapa aku memegang pisau?” ucapnya. Suara Name sangat kecil, bahkan hampir tidak terdengar. Tiba-tiba Name memegang kepalanya sambil meremas rambutnya. Tak lama, dia terkulai lemas dan hampir terjatuh. Toge menahan tubuh Name yang hampir jatuh lalu menggendongnya dan membawanya ke kamar. Tubuh Nama sangat panas, namun keringat mengucur keluar dari tubuhnya. Toge mengambil kompres hangat agar bisa mengurangi panas tinggi Name, tapi sudah setengah jam Name tidak sadarkan diri.

'Ini bukanlah sakit biasa, apa mungkin dia terkena mantra “Mind Control?”’ pikirnya. Mind Control adalah mantra yang bisa mengendalikan siapa pun yang mendengarnya. Dampaknya bisa membuat korbannya melakukan apa pun yang penggunanya inginkan. Dan satu-satunya orang yang Toge tau bisa mengatakan mantra itu adalah, Inumaki Fuyumi, Ibunya. Tapi Toge menghilangkan pikiran buruk itu, tidak mungkin kan ibunya ingin mencelakai Name. Lama-kelamaan Toge mulai mengantuk, wajar saja karena ini baru jam 00.50, Toge ikut tidur dengan Name namun dia duduk di kursi sebelah kasur Name.

Saat bangun pada pagi hari, Toge sudah dipakaikan selimut yang Name pakai kemarin. Saat menyadari Name sudah tidak ada di kamar, Toge langsung keluar mencari Name. Tapi Toge sungguh lega mencium aroma masakan yang berasal dari dapurnya. Toge berjalan perlahan ke arah dapur sambil mengucek matanya. Toge melihat Name sangat berbeda dari kemarin, badannya terlihat sangat sehat. Name yang menyadari Toge datang, langsung menyambutnya dengan senyum manis milik Name.

“Name apa kau sudah sembuh?” tanya Toge. Toge akhirnya bisa bernapas lega karena melihat Name yang sudah sembuh.

“Sembuh? Kapan aku sakit?” Name begitu bingung dengan pertanyaan Toge. Jawaban Name tentu saja membuat Toge terkejut sekaligus khawatir.

ABADI [INUMAKI TOGE X READER]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang