3. Suffring' ☘

4.1K 474 21
                                    

---My Destiny---

"ZHAN SIALAN! KAU SELALU BISA MENGAMBIL PERHATIAN PADA ORANG-ORANG!" emosi Cheng Xiao menendang guci bunga sampai pecah.

Akhirnya Cheng memutuskan untuk pergi ke kamar.

Bulan demi bulan kini Zhan sudah hampir dua bulan dirawat di rumah sakit dengan keadaan sekarat, matanya sudah sayu dan memiliki lingkaran hitam dibawah nya sedangkan tubuhnya sudah sangat kurus.

"Ibu." panggil Zhan ke sang ibu yang kini sedang duduk di sisi ranjang.

"Kau membutuhkan sesuatu?"

Zhan menggeleng pelan. "Tidak, ibu sebaiknya kau pulang. Kau selalu disini, aku takut Chengcheng salah paham dan tambah membenci ku." ucapan Zhan dengan sendu.

"Tidak Zhan, kau disini lebih membutuhkan kami."

"Chengcheng juga membutuhkan mu. Dia sangat membutuhkan mu ibu, aku mohon pulanglah temui Chengcheng." mohon Zhan.

Dengan berat hati sang ibu mengangguk paham.

Berapa hari kemudian Zhan dipindahkan ke rumah sakit yang lebih besar dan memiliki fasilitas banyak, karena rumah sakit yang lama tidak sanggup untuk melanjutkan nya.

"Zhanzhan." panggil sang ibu dengan nada gembira.

"Ada apa bu?"

"Ibu sudah menemukan pendonor untuk mu." jawaban nya membuat Zhan ikut senang.

"Wahhh, benarkah?"

"Iyah, besok ibu dan ayah akan menemui pendorong itu." jelasnya Zhan mengangguk pelan.

Dan keesokan hari ibu serta ayah menemui sang pendonor itu di luar kota, Zhan terus berdoa untuk keselamatan mereka.

Namun tiba-tiba Zhan melihat berita di televisi kejadian tabrakan mobil mengambil nyawa si pengendara mobil. Mata Zhan melihat nama-nama sang korban dan tercetak jelas nama ibu dan ayah nya di salah satu korban.

Air mata Zhan tak terbendung ia menangis sejadi-jadinya. "Hiks...... Hik..... Ibuuuuu! Arghhh! Hiks...... Hiks...... Ayah!" Zhan mengusap air matanya.

.

Di hari pemakaman kedua orang tuanya Zhan memaksa untuk keluar rumah sakit walaupun masih tidak normal, ia datang dengan wajah yang kelihatan sehat. Zhan sengaja memakai lip tint agar tidak kelihatan pucat.

Zhan melirik ke Cheng Xiao yang tak menggambarkan kesedihan ataupun kehilangan. "Chengcheng kau tidak sedih?" tanya Zhan.

"Tidak sama sekali, bagi ku mau dia mati atau hidup itu sama saja." jawab nya ketus dan meninggalkan Zhan di pemakaman itu sendiri.

Zhan terjatuh duduk di samping makam ibu dan ayah. "Hiks.... Ibu maafkan aku, Chengcheng sekarang sangat membenci ku."

Setelah peninggalan ibu dan ayahnya Xiao Zhan menghentikan pengobatan karena ia tidak mampu untuk membayarnya, dan saat umur Zhan 17 tahun ia terpaksa belajar untuk meneruskan prusahaan sang ayah dan menjadi seorang sukses saat umur 20 tahun. Ia pun melanjutkan pengobatan nya lagi walaupun tidak menghasilkan apapun setidaknya bisa mengundur kematiannya, ia ingin memperbaiki Cheng Xiao sebelum benar-benar pergi.

Flashback End

^

Zhan terus berjalan dengan tubuh gemetar di bawah derasnya air hujan, jarak rumah dari hotel tadi cukup jauh sehingga memakan beberapa waktu, Zhan berhenti di depan rumah saat melihat sosok pria di depan gerbang menggunakan payung dan kaos oblong putih.

My Destiny [Yizhan] End Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang