02 : Wartawan

317 55 10
                                    


Hari-hari Hanbin dipenuhi kebencian yang tidak bisa ia lampiaskan kepada orang yang ia benci, hingga membuat Hanbin sering berkelahi dengan orang lain setiap ada yang membuatnya emosi sedikit saja. Lebih buruknya lagi, teman-teman terdekat Hanbin di sekolah selalu mengajak gadis itu untuk bermain bersama hingga Hanbin jadi sering menghindar ketika mereka akan main ataupun sekadar nongkrong bersama.

"Hanbin, lo ga pernah ikut main lagi. Ayolah hari ini ikut biar rame," ajak Jihan sembari merapihkan buku-bukunya.

"Iya bro!" timpal Sean.

"Gue--" belum sempat menjawab ucapan Hanbin terpotong.

"Gue balik duluan ya, bye."

"Yah, lo gak ikut Lis?" tanya Raini dengan nada kecewanya.

Lisa menggeleng, "Maaf, gue ada urusan." Setelah menunjukkan senyum tidak enaknya Lisa pamit dan langsung keluar kelas. "Bye, duluan ya." Hari ini Lisa ada jadwal part time yang harus ia selesaikan, bulan ini ia akan segera pindah. Lisa juga sudah tahu jika cafe tempatnya bekerja adalah tempat favorit Hanbin karena salah satu rekannya menanyakan ke mana Hanbin kepada Lisa karena melihat Lisa dan Hanbin berbincang hari itu.

"Bye neng Lisa, hati-hati!" teriak Bobby.

Mereka berlima—Hanbin, Sean, Boby, Jihan, dan Raini—berteman sejak mendapatkan tugas satu kelompok bersama di kelas 10, tetapi Hanbin dan Boby sudah berteman sejak SMP hingga mereka berdua sangat lengket.

"Ayo Hanbin! Ikut yaaa, gue gak bawa motor nih," kata Raini dengan maksud agar Hanbin menebenginya. "Jangan nyuruh gue naik motor Sean, kaki gue pendek, motor Sean ketinggian!"

"Nyadar diri juga akhirnya," kata Sean bersyukur. Raini menunjukkan muka kesalnya kepada Sean.

"Ada gue," kata Bobby menawarkan diri.

"Ogah! Motor baru lo bikin pegel," kata Raini.

"Pantes aja Lisa ga mau ikutan, mungkin dia trauma naik vespa baru lo Bob!" kata Jihan menebak kemungkinan yang ada karena dua hari lalu ketika mereka nongkrong, Lisa menaiki motor Bobby.

"Gak mungkin lah, gue kan ganteng."

"Cuih!"

Bel sekolah sudah berdering sejak 10 menit yang lalu. Setelah semua murid keluar dari kelas, baru lah mereka beranjak dari kelas menuju parkiran motor.

Hari ini akhirnya Hanbin kembali ikut bermain bersama teman-temannya, karena tidak ada Lisa.

Ketika berjalan menuju parkiran, langkah mereka terhenti melihat keramaian di gerbang sekolah. Para security berusaha menahan agar tidak terjadi keributan.

"Itu wartawan banyak banget ada apaan? Ada artis syuting di sekolah apa gimana?" kata Jihan heran.

Beberapa murid terlihat berlari untuk berkumpul di depan sekolah. Mereka juga bertanya-tanya ada apa wartawan datang ke sekolah mereka.

Hanbin merasakan sesuatu yang tidak enak. Di sekolah ini jelas tidak ada artis, di tahunan saat ini. Apa ada alumni yang datang? Atau hal lain? Hanbin bertanya-tanya dengan perasaan yang sedikit khawatir.

"Ada apa?" tanya Hanbin kepada seseorang yang lewat terdengar sedang membicarakan para wartawan yang datang.

"Katanya di sekolah ini ada anak selingkuhannya, pengusaha yang punya aplikasi belanjapedia itu."

DEG

"Siapa?" tanya Raini penasaran.

"Gatau."

Mereka berlima kembali fokus berjalan menuju parkiran. Dari arah parkiran terlihat jalan raya di depan sekolah yang jadi macet akibat ilah wartawan yang memenuhi.

LUKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang