Part 2

77 9 13
                                    

Keesokan harinya, Aldi terbangun dengan keadaan agak tergesa-gesa akibat semalaman begadang gara - gara bermain game. Karena takut terlambat, Aldi melewatkan sarapannya dan memilih segera bergegas menuju sekolah.

Dengan jurus seribu bayangan, Aldi sampai juga disekolah dengan selamat dan tepat waktu. Aldi segera berlari menuju ruang kelas karena hari ini adalah hari pertamanya untuk memulai pelajaran setelah kegiatan MOS kemarin usai.

Aldi yang sibuk berlari menuju kelas, tanpa sadar telah menabrak seseorang namun tidak sampai membuatnya terjatuh. Aldi pun segera berhenti untuk meminta maaf sambil melihat kearah orang yang tak sengaja ditabraknya itu. Saat Aldi berhenti dihadapannya, betapa terkejutnya Aldi bahwa yang ia tabrak barusan adalah pemuda yang tak sengaja Aldi jumpai di toilet bersama Randy kemarin. Masih didalam keterkejutannya, Aldi kini hanya berdiri sambil menengadah keatas dan menatap pria itu dalam diam.

*Ardian POV

Aku yang sadar udah ditabrak seseorang pun seketika berhenti. Saat aku hendak memarahi orang itu, betapa terkejutnya diriku bahwa yang menabrak diriku barusan adalah anak baru yang ga sengaja aku temuin di toilet kemarin. " Lo?" Ujarku karena terkejut. Karena dia cuman bengong aja, aku yang sedikit gemas melihat tampang bengongnya segera teriak didepannya seraya bicara "Woyyy!!!... Gue tau kalo gue itu ganteng tapi liatnya ga kaya gitu juga." Ujarku sambil menahan tawa. Dia yang terkejut segera sadar dari lamunannya. Ternyata dia hendak meminta maaf kepadaku. Hatiku yang sedikit usil, segera memanfaatkan kesempatan ini. Aku mengatakan akan memaafkan dirinya dengan syarat dia harus jadi pelayanku. Dia pun mengangguk setuju menuruti. Setelah itu aku pun meninggalkan dirinya yang masih saja berdiri disana.
POV END

Aldi terkejut tatkala sebuah teriakan meneriaki dirinya. Segera ia sadar dan segera mengutarakan permintaan maafnya kepada pria didepannya itu. Pria itu berkata bahwa dirinya mau saja memaafkan Aldi namun dengan syarat bahwa Aldi harus mau menjadi pelayan pria itu. Aldi yang merasa bersalah segera mengangguk tanda menyetujui syarat dari pria itu. Segera setelah itu, pria tersebut pergi dan meninggalkan Aldi yang masih melamun ditempatnya.

--------

Waktu sudah menunjukkan pukul 14.50 saatnya kegiatan belajar mengajar untuk hari ini diberhentikan, namun tidak untuk Aldi dan Randy. Mereka berdua harus bergegas pergi menuju ruang ekskul renang. Kedua remaja itu sudah mendapatkan pemberitahuan bahwa akan ada pengarahan untuk anggota ekskul renang yang baru dan itu bersifat wajib. Alhasil, mau tidak mau mereka harus menunda kepulangan mereka.

Setelah selesai membereskan peralatan tulis mereka, Aldi dan Randy segera keluar meninggalkan kelas dan segera berjalan menuruni tangga karena letak kelas mereka berada lantai 2. Saat mereka tiba dibawah, tiba - tiba tangan Aldi ditarik oleh seseorang dan sontak saja membuat si empunya terkejut bukan kepalang. Aldi yang terkejut dan hendak memarahi orang tersebut seketika menjadi diam tatkala tau bahwa orang yang menarik lengannya adalah si Ardian, sang kakak kelas.

"Ets mau kemana... kok buru - buru sih?." Ujar Ardian menyapa Aldi dan Randy.

"Ehm itu kita mau kumpulan ekskul mas. Ada apa ya mas kok tiba - tiba narik tanganku." Ujar Aldi sambil terus berusaha melepaskan tangannya dari Ardian.

"Oh mau ekskul... eh tolong dong beliin gue minum, gue haus nih." Ujar Ardian memerintah.

"Tapi kita kan lagi buru - buru nih, gimana dong?" Ujar Randy sedikit marah.

"Eh elu ga usah ikutan, ini urusan gue ama temen lu ini. Lu mending pergi duluan aja." Ujar Ardian kepada Randy.

Aldi segera mengisyaratkan Randy untuk segera pergi, Randy yang mendapatkan isyarat segera mengangguk mengiyakan namun tatapannya tetap mengawasi Ardian. Ia sangat mengkhawatirkan sahabatnya, ia takut jika si kakak kelas akan melakukan hal yang tidak - tidak terhadap sahabatnya.

"Ok... gue cabut dulu, kalo ada apa - apa kabarin gue." Ujar Randy kepada Aldi.

Aldi segera mengangguk dan Randy pun segera pergi. Setelah melihat bayangan Randy yang telah menghilang, Aldi segara menoleh ke Ardian.

"Oh iya mas, mana duitnya? Katanya mau beli minum?" Ujar Aldi.

"Ya pake duit lu lah, lu kan babu gue." Ujar Ardian dengan nada yang sedikit marah.

Setelah urusannya dengan Ardian tadi usai, Aldi segera menuju ruang ekskul namun nihil karena rapat telah usai. Aldi akhirnya memutuskan untuk pulang. Tatkala ia sedang berjalan menuju parkiran, ia segera terkejut ketika ia dicegat oleh Ardian. Aldi bertambah terkejut tatkala tangan Ardian menarik dirinya dan memaksa dirinya untuk ikut dengannya.

"Lu ikut gue sekarang... gue mau minta tolong ama elu. Lu ga boleh nolak karena lu masih terikat ama gue." Ujar Ardian.

"Gue ijin ya mas... gue dah cape nih pengen pulang. Mas minta tolongnya besok aja... okay?" Ujar Aldi dengan tampang memelas dan senyum yang dipaksakan.

Namun sayang semua usaha itu sia - sia tatkala Ardian menggendong Aldi ala bridal style dan mendudukan Aldi di jok belakang motornya. Setelah selesai dengan Aldi, Ardian segera menyalakan motornya dan melesat menuju tempat yang dituju. Aldi yang dibonceng hanya bisa diam dan berharap bahwa semua ini segera berakhir.

*********

Akhirnya bisa up padahal mau ujian... tapi tangan gatel pengen nulis😭... Mohon maap jika ada typo dimana²... Plisss komen dan tekan tombol bintangnya ya gays biar aku tambah semangat... Khoppun Krub

Y.O.UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang