Aldi bangun tatkala sesuatu yang hangat bertiup di telinganya. Betapa terkejutnya ia ternyata itu adalah ulah si Randy.
"Hih... gue kira apaan njir ternyata elu Ran" ujar Aldi sambil mendengus kesal.
"Hahaha... abis lu dibangunin kek kebo" ujar Randy sambil tertawa puas.
"Puas lu sekarang... napa sih dibangunin... masih pagi tau" jawab Aldi.
"Ye... elu mah mentang - mentang libur terus lu mau ngebo gitu? Sekali - kali bangun pagi napa... kuy jalan - jalan" ajak Randy.
"Iya... we cuci muka dulu bentar" jawab Aldi.
Aldi segera beranjak dari kasurnya dan merapikannya. Setelah itu dia menuju kamar mandi untuk mencuci muka sekaligus bergosok gigi. Setelah siap, ia pun segera keluar.
"Kuy berangkat" ujar Aldi
Ketika Aldi dan Randy berjalan menuruni tangga, Aldi dapat melihat ruang tv yang berantakan serta beberapa teman Ardian yang tertidur disana. Aldi berpikir jika Ardian tidak di ruang tv lantas kemana dia?
"Eh Ran, lu tadi pas masuk kamar gue ada Mas Kar ngga? Tanya Aldi.
"Kaga ada sih... gue cuman liat lu doang makanya we berani masuk... emang kenapa?" Jawab Randy.
"Kaga sih... kan dia harusnya sekamar ama gue... yaudah kuy buruan" ajak Aldi.
-------
Aldi dan Randy akhirnya berjalan melihat pemandangan pagi di sekitar villa. Aldi nampak menikmati jalan pagi ini. Betul kata Randy, jika ia bangun siang mana bisa ia menikmati pemandangan indah ini. Perjalanan mereka berhenti tatkala mereka sampai di puncak bukit yang ada di belakang villa. Dari puncak bukit ini, Aldi bisa melihat pemandangan desa dibawahnya.
"Gimana? Baguskan pemandangannya... ga sia - sia gue bangunin elu pagi - pagi" ujar Randy.
Aldi hanya diam. Ia terlalu fokus menikmati pemandangan pagi ini. Rasanya Aldi ingin disini untuk sementara waktu dan tak mau beranjak pergi. Tanpa terasa, waktu sudah menunjukkan pukul tujuh lebih dan sudah saatnya mereka untuk kembali ke villa.
"Yuk balik Di... dah siang juga. Ntar yang lain nyariin" Ajak Randy.
"Ntar ajalah... gue masih pengen disini" jawab Aldi.
"Yakin nih? Gue tinggal lho ya... gue udah laper soalnya" ujar Randy.
"Iye... dah balik sana... gue bisa pulang sendiri" jawab Aldi.
Setelah mendengar jawaban Aldi, Randy pun beranjak pergi. Ada perasaan sedikit cemas tapi Randy yakin pasti Aldi masih ingin disana. Aldi kembali menikmati pemandangan disana sepeninggal Randy. Ia bisa merasakan angin pagi berhembus dan menerpa wajahnya. Ia merasakan rasa rileks dan tenang. Namun ketenangan itu terganggu tatkala sebuah tangan menepuk pundaknya. Aldi yang sadar segera menoleh dan mendapati sosok Ardian telah duduk disampingnya seraya menepuk pundaknya.
*Ardian POV
Setelah kejadian berciuman itu, diriku semakin merasakan sesuatu yang aneh muncul. Dapat kulihat sosok itu pergi dan masuk ke dalam kamar mandi sambil membawa pakaiannya. Setelah berpakaian, aku pun memutuskan untuk keluar kamar dan pergi untuk mencari angin segar sambil membersihkan pikiranku.
Ku akui diriku sering berciuman dengan banyak gadis namun berciuman dengan seorang pria, aku baru pertama kali. Bisa kurasakan bibir dari pria itu... sedikit manis? Ntahlah tapi pikiranku masih memikirkan bagaimana dia melihatku ketika ciuman itu. Nampak raut wajahnya menampakan rasa keterkejutan. Apakah ini first kissnya?
Jika iya, kenapa diriku sedikit senang.

KAMU SEDANG MEMBACA
Y.O.U
RomanceWarning!!! Cerita ini berunsur LGBT Homophobic dimohon pergi Degh... Hidup Aldiansyah Wibowo berubah 360° setelah bertemu dengan seorang Ardian Kartikaputra, orang yang telah memikat hatinya.