Pemandangan sore hari ini adalah hal yang menyegarkan mata Aldi. Pasalnya dia jarang sekali keluar rumah seperti ini. Ini seperti pertama kalinya untuk Aldi. Senyum manisnya merekah sepanjang perjalanan. Bagi Aldi perjalanan seperti ini adalah hal menakjubkan dan sayang untuk dilupakan. Ardian yang sedari tadi melihat tingkah Aldi dari kaca spion menjadi ikut senang. Sama halnya dengan Aldi, ia sedari tadi terus saja tersenyum, akan tetapi senyum Ardian tak terlihat karena terhalang helm fullfacenya.
"Aku seneng banget bisa jalan - jalan... makasih banyak ya mas udah diajakin" Ujar Aldi sambil sedikit berteriak. Ardian hanya bisa mendengarkan tak membalas, namun hatinya menghangat. Ia merasakan sesuatu yang sangat aneh namun ia berusaha membuat sesuatu itu menjadi suatu hal yang biasa saja.
Tak disangka perjalanan Ardian dkk akhirnya sampai di tujuan mereka. Mereka telah sampai di sebuah villa yang sudah di pesan sebelumnya. Kedatangan mereka disambut oleh sang penjaga villa. Villa ini memiliki ukuran yang sangat luas. Terdiri dari bangunan 2 lantai dan kamar yang berjumlah 5 buah, cukup untuk Ardian dkk. Setelah 3 jam perjalanan, kini mereka bisa beristirahat. Ardian selaku ketua memutuskan membagi kamar. Karena ada 9 orang dan 5 kamar, maka tiap kamar akan diisi 2 orang dan ada yang 1 orang.
"Karena kamar cuman ada lima, maka tiap kamar akan diisi 2 orang dan ada yang 1 orang. Andre sekamar ama Eza, Denny ama Arkan, Rizky ama Galang, Rian ama Randy, Gue ama Babu, dan khusus Rey lu sendirian" Ujar Ardian.
Keputusan Ardian di setujui oleh yang lain tapi tidak untuk Aldi. Ia bersikukuh ingin sekamar dengan Randy namun Ardian selalu menolaknya. Alasannya pun sama, karena Ardian telah menerima titah ibunya Aldi. Aldi pun hanya pasrah setelah perjuangannya sia - sia. Aldi yang lelah segera berniat memasuki kamar dengan gontai. Tatkala ia membuka pintu, betapa terkejutnya ia mendapati Ardian sedang telanjang dada. Seketika itu, ia menutup mata menggunakan kedua tangannya padahal ia tahu bahwa ia dan Ardian sama - sama lelaki seharusnya hal itu sudah biasa diantara laki - laki namun tidak bagi Aldi. Tingkah Aldi yang demikian membuat Ardian heran."Elu ngapa dah... dateng - dateng teriak terus tutup mata lagi? Buka aja gapapa" Ujar Ardian.
"Gak mau ih... itu napa lepas baju dikamar sih mas" Ujar Aldi.
"Gue abis mandi." Jawab Ardian.
"Kan bisa ganti bajunya dikamar mandi... ga harus dikamar juga" Ujar Aldi.
"Lah serah gue lah mau ganti dimana... lu kenapa ribet kek cewe sih atau jangan - jangan lu takut nafsu ya ama gue?" Ujar Ardian.
"Dih najis amat nafsu ama lu... lu udah kelar belom ganti bajunya?" Tanya Aldi.
"Bentar lagi kelar kok..." Ujar Ardian menipu Aldi. Ia belum mengganti pakaiannya dan tetap menggunakan handuknya sambil mendekat kearah Aldi.
"Gue udah kelar" Ujar Ardian.
Tatkala Aldi membuka mata, betapa terkejutnya Aldi bahwa Ardian telah menipunya. Kenyataannya Ardian belum mengganti pakaiannya dan tetap mengenakan handuk. Karena geram ditipu, Aldi berusaha memukul Ardian namun Ardian segera menghindar. Alhasil mereka berdua saling berlarian didalam kamar.
Tatkala Ardian terhimpit, ia segera menoleh kebelakang sambil terus berjalan mundur. Aldi berjalan perlahan tatkala tau jika Ardian sudah terpojokkan. Karena kurang berhati - hati, Aldi terpleset dan berusaha memegang tangan Ardian, namun karena Ardian keseimbangannya kurang sehingga membuat Ardian ikut terjatuh juga. Aldi terkejut mendapati badan Ardian berada diatasnya. Manik hitam Ardian bertemu dengan manik kecoklatan milik Aldi. Nafas hangat Ardian bertiup di wajah Aldi membuat tubuhnya sedikit meremang. Tanpa Ardian sadari, perlahan ia mendekatkan bibirnya ke bibir Aldi.
Aldi yang melihat ini hanya bisa diam terpaku. Ia terkejut tatkala Ardian mengecup bibirnya. Setelah Ardian melepaskan kecupan di bibirnya, Aldi segera beranjak berdiri dan pergi sambil membawa bajunya ke kamar mandi. Ardian yang melihat itu hanya diam ditempat.
--------
Aldi yang baru saja selesai dengan mandinya segera berjalan keluar kamar mandi. Saat ia membuka pintu, ia tak mendapati sosok Ardian di kamar. Ketika Aldi merapikan rambutnya, ia begitu terkejut tatkala pintu kamarnya terbuka dan ternyata menampilkan sosok Randy.
"Eh lu Ran, gue kira siapa anjir. Lu mau masuk kok kaga ngetuk dulu sih... kan jadi kaget gue." Ujar Aldi sedikit kesal.
"Ya monmaap, yuk buruan turun." Ujar Randy.
"Yaudah yuk, gue dah kelar kok" Jawab Aldi.
Akhirnya Randy dan Aldi turun bersama. Dibawah sudah ramai anak - anak yang lain. Ada yang sibuk didapur contohnya Eza dan Rey sedangkan sisanya ada yang didepan TV. Aldi mengedarkan pandangannya dan tak nampak keberadaan Ardian.
" Eh Kar kemana? Kok gaada?" Tanya Eza.
" Waduh kaga tau gue, eh kan dia sekamar si Aldi. Di, Kar kemana?" Tanya Rey.
"Aku juga ga tau mas, tadi pas aku selesai mandi dia udah gaada dikamar". Ujar Aldi.
"Kaga tumbenan dia ngilang kek gini. Biasanya dia paling suka masak - masak kalo ada acara ginian" Ujar Rey.
Aldi menjadi tidak fokus tatkala mendengarkan penuturan dari Rey. Aldi berpikir apakah Ardian bersikap demikian karena kejadian mereka berciuman dikamar tadi. Aldi yang sedang memikirkan keberadaan Ardian segera menyudahinya tatkala ia mendengar suara Ardian.
" Wah masak apa ini... kaga ngajak nih" Ujar Ardian.
"Yee... elu aja ngilang. Lu abis darimana Kar?" Tanya Eza kepada Ardian.
"Gue abis beli rokok ama cari udara segar aja sih... yaudah yuk buruan dihidangin masakannya kasian yang lain dah pada laper" Jawab Ardian.
" Ya sabar lah bego, masih belom mateng ini" Jawab Rey kesal. Pasalnya teman - temannya ini kalo urusan makan cepet tapi kalo disuruh mikir pelajaran malesnya minta ampun.
Setelah makanan matang, Aldi, Randy dan Ardian dkk segera menuju meja makan untuk makan.
---------
Selesai makan, Aldi segera membereskan peralatan makan dibantu oleh Rey dan Randy sedangkan sisanya asik nongkrong di ruang tv sambil ngopi dan bersenda gurau.
" Lu nyuci piringnya yang bersihan napa Ran" celoteh Aldi.
"Kalo kaga bersih ntar jodohnya brewokan lho... haha" ujar Rey menimpali.
"Bawel kalian berdua... kalo jodohku brewokan juga gapapa asal kaya Leornado DiCaprio aja" Jawab Randy ngasal.
"HALUMU RAN!!!" ujar Rey dan Aldi bersamaan.
Selesai membereskan peralatan makan, Aldi dan Randy segera bergabung bersama yang lainnya di ruang tv. Aldi sekali mencuri pandang sosok Ardian. Tanpa sengaja manik mereka bertemu dan tentu saja membuat Aldi sedikit kikuk.
"Eh adik manis, mau kopi?" Tanya Galang kepada Aldi.
"Eh nggak mas... aku ga ngopi" jawab Aldi.
" Hmm... oke" balas Galang.
Waktu baru menunjukkan pukul 10 malam namun Aldi sudah merasakan kantuk yang amat sangat. Karena tidak kebiasaan begadang, Aldi segera berpamitan untuk tidur duluan. Turut serta Randy dan Rey karena mereka berdua juga sudah mengantuk. Sedangkan Ardian dan yang lainnya masih melanjutkan kegiatan mereka.
Sesampainya di kamar, Aldi tak bisa tidur karena masih memikirkan kejadian tadi dimana dirinya dicium Aldi. Itu adalah first kissnya dan sialnya ia melakukan dengan cowo pula. Ia juga memikirkan kenapa ketika memikirkan Ardian, ia merasakan ada sesuatu yang aneh. Karena sibuk berpikir tanpa sadar membuat Aldi lelah dan akhirnya ia pun tertidur.
*******
Akhirnya up juga...maaf jika ada salah dan jangan lupa vote dan komen yaa. Thank You😘

KAMU SEDANG MEMBACA
Y.O.U
RomanceWarning!!! Cerita ini berunsur LGBT Homophobic dimohon pergi Degh... Hidup Aldiansyah Wibowo berubah 360° setelah bertemu dengan seorang Ardian Kartikaputra, orang yang telah memikat hatinya.