Unexpected

118 16 3
                                    



Happy reading
💜💜

                     'H.O.P.E '
            'Hold On , Pain Ends? '




Setelah menenangkan jiwon , jin segera menyelesaikan pekerjaannya malam itu , kejadian hari ini membuat jin sedikit bersimpati tentang hidup wanita itu ternyata menjadi orang kaya tidak menjamin kebahagiaan , ia memang tidak tau jelas kisah hidup yg dijalani jiwon tpi dari sikap yg ia tunjukan ia paham seberapa berat beban hidupnya , sebelumnya ia berpikir jika memiliki uang banyak dan kekuasaan maka kebahagiaan akan sangat mudah ia dapat namun semua tak sesederhana yg ia pikir , ia juga semakin paham bahwa setiap hidup memiliki sisi gelap dan terang dan perlu menilai masalah dari setiap sisi , jin semakin bersyukur walau ia hnya pria sederhana tapi setiap detik dlm hidupnya sangat berharga dan ia juga bersyukur memiliki ibu yg sangat menyayanginya dan selalu mendukung keputusannya , jin yg tlah selesai bekerja melajukan mobilnya menuju rumahnya

Gerimis hujan mengiringi perjalanannya ,  cahaya kota seoul yg terang krna lampu2 kota tidak pernah mati , kota metropolitan itu selalu di penuhi gemerlap cahaya dan segala aktivitas yg tak pernah sepi , para pengendara bahkan pejalan kaki cukup ramai menghiasi jalanan kota , jin yg tlah sampai di rumahnya melirik ke samping , di lihatnya wanita yg ia peluk tadi tengah tidur damai di dlm mobilnya , ia memang memutuskan membawa jiwon bersamanya, memandangi dan menyentuh pipi jiwon mengusap pelan bekas air mata yg mengalir di sana
"Kurasa saat sedang tidur kau lebih cantik " gumamnya dg senyum tipis

Jin turun dari mobil dan mengangkat jiwon ke dalam gendongannya secara pelan krna tidak ingin sang wanita terbangun , membawa wajah jiwon ke dalam tengkuknya krna masih gerimis , jin membuka pascode rumahnya dan masuk kedalam menuju kamarnya untuk membaringkan jiwon di sana , menyeliputinya hingga dada setelah selesai ia keluar mencari keberadaan sang ibu namun baik di kamar atau di dapur sang ibu tidak terlihat hingga ia menemukan sebuah kertas kecil kuning menempel di pintu kulkas dg tulisan tangan sang ibu yg memberitaunya bahwa ia tengah berkunjung ke rumah sang adik yg tidak jauh dari tempat tinggalnya dan baru kembali besok
Jin menghela nafas panjang setelah membaca pesan dari ibunya , ia mengambil semangkok air , handuk kecil dan kembali menuju kamar miliknya , jin duduk di pinggir ranjang melihat jiwon yg terbaring di sana, ia mencelupkan handuk kecil ke dlm air dan secara perlahan membersihkan wajah putih jiwon setelah selesai ia membelai wajah itu dan menyingkirkan helaian anak rambut yg menghalanginya namun samar2 jiwon membuka mata dan melihat wajah jin dihadapannya , jin yg terkejut berusaha menyingkirkan tangan miliknya di wajah jiwon namun di tahan oleh si empunya , jiwon yg masih dlm pengaruh alkohol dan pandangan kabur , mereka saling memandang selama sekian detik jiwon  membelai setiap inci wajah jin dari mata , alis , hidung hingga bibir perlahan seolah melihat org yg sangat ia rindukan

"Kau kembali?" -jiwon

" Jangan tinggalkan aku " ucap jiwon berbisik tapi masih mampu di dengar oleh jin

"Kau sudah berjanji selalu berada di sisiku , menemaniku kan? " jin masih terdiam , ia juga memandang wajah jiwon , melihat kedalam matanya yg menampakan banyak gurat luka dan kesedihan

Jiwon bangkit mengambil posisi duduk , menarik pria di hadapannya untuk di peluk dan mencari kehangatan yg tlah lama ia rindukan , jin hnya terdiam tnpa berniat membalas pelukan itu

"Akhirnya kau kembali sayang hiks" jiwon melepas pelukannya dan mengusap air matanya kasar , ia menatap intens pria di depannya yg dari tadi tidak mengeluarkan sepatah kata pun namun jiwon tidak mempermasalahkan itu yg terpenting pria di hadapannya ini benar nyata bukan hnya halusinasi belaka

Wild FlowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang