I wanna be happier

99 15 1
                                    



Happy reading
💜💜

"Sometimes what you're most afraid of doing is the very thing that will set you free."



Jiwon menatap lekat punggung lebar soekjin yg tengah sibuk bergulat di dapur dg pisau bertengger apik di tangannya bak seorang master chef yg begitu lihai , jiwon mengakui jika masakan soekjin sangat enak dan membuatnya ketagihan_Di balik wajah sok keren yg selalu ia tunjukan tidak disangka pria yg 6 bulan terakhir ia kenal begitu pandai dg bumbu² dapur

Jiwon mulai berpikir jika mengenal orang sekitar tidaklah hal buruk , tidak semua orng memiliki niat picik dan suka mengambil keuntungan tersendiri namun ia juga tidak menampik kemungkinan hal putih dan hitam ,segala populasi di bumi pasti ada yg jahat dan tidak sedikit yg baik. dulu setelah tragedi yg mengubah hidupnya ia sangat mudah menyimpulkan tentang  kehidupan dimana didalamnya penuh dg tipu muslihat dan ia tidak ingin menjadi seorg yg lemah yg mudah di injak , ia selalu menguatkan tekatnya untuk berdiri kokoh dan membalut luka stebal mungkin. Tapi entah sejak kapan persepsinya tentang kehidupan mulai berubah.

Terlalu bnyak rasa pahit yg jiwon telan , jika berputar kembali pada kenangan 10 tahun yg lalu dimana segala kebahagiaan merangkulnya membawa tawa manis yg selalu mengembang di bibir mungilnya dan dlm kurun wktu itu bukanlah hal mudah untuk menata kehidupannya kembali akan segala kenangan buruk yg menghantui , jika dulu ia terlalu bnyak mengonsumsi gula maka sekarang adalah titik ia juga harus mengecap rasa baru. Ia tidak berharap hidup yg sempurna namun ia hnya ingin memiliki semangat untuk melanjutkan hidupnya

Drrttt drttt

Dering ponsel menyadarkan jiwon atas lamunannya dan benda kotak yg awalnya berada dlm saku celana kini berpindah ke telinga dg suara yg keluar melalui ponsel itu

"Yoboseyo?" -jiwon menjauhkan dirinya dari arah dapur untuk menjawab panggilan

"Ahyoung haseyo Isa-nim.anda dimana? Sudah 3 hari saya tidak mendengar kabar anda? Anda baik² sj? Apa terjadi sesuatu? Saya dengar anda sempat dirawat" ucap suara bertubi-tubi dari sebrang telpon

"Aku baik² sja pengacara park, aku sedang berkunjung di rumah temanku" jawabnya santai , sejak keluar dari rumah sakit 2 hari yg lalu jiwon memutuskan menginap di kediaman soekjin krna pertengkaran bersama ayahnya ia sangat malas untuk pulang dan soekjin beserta ibunya dg senang hati menampungnya krna awlnya jiwon berencana menginap di hotel namun soekjin tak mengizinkan dg alasan kesehatannya blum sembuh total , bisa di bilang seorng kim soekjin khawatir untuk pertama kalinya terhadap seorng wanita selain ibunya dan jihyun

"Syukurlah! Saya sangat khawatir krna tidak mendengar kabar anda, apa perlu saya jemput? Sajang-nim menanyakan kabar anda"
mendengar kalimat terakhir membuat jiwon terdiam, ia benar² tidak ingin membahas perihal ayahnya itu

"Saat mendengar anda di rawat beliau sangat khawatir" lanjutnya

Benarkah ayahnya khawatir? Atau pengacara park berbohong lagi? Krna ia satu² ny org yg rela berbohong agar hubungan jiwon dg sang ayah tidak renggang dan jiwon tahu itu bhkan ia sangat berterimakasi pada sang pengacara

".........."

"Isa-nim apakah anda mendengar sya? Sya akan menjemput anda , bisakah anda mengirim alamat teman yg anda kunjungi?"

"Tidak perlu! Bisakah kau yg mengurus segala pekerjaanku di perusahaan hingga besok bersama sekretaris lee? Ku rasa aku butuh libur!"- setelah cukup lama berpikir akhirnya jiwon mengambil keputusan final

"Tapi ada sesuatu yg ingin saya bicarakan bersama anda isa-nim"

"Kita bicarakan itu nanti!"

Wild FlowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang