Symptoms of Love (Terjemahan) (√)

Emoticon conflict

Lan Wang meletakkan tubuh Putri Fei di pangkuan Wei Xiao yang lain.

Wei Xiao memegang tubuh kekasihnya di tangan kanan sedangkan tubuh kekasih Lan Wang di tangan kirinya. Dengan air mata jatuh dari matanya terus menerus, Wei Xiao memandang Lan Wang dengan pandangan kabur.

Lan Wang sudah dalam mode eksplosif lagi, perlahan, tapi tajam mendekati Raja dan Pangeran Wen. Dia menahan mereka melalui leher mereka dan mengangkat keduanya di udara sendirian.

Dia mengencangkan cengkeramannya dan bahkan tidak mengangkat kepalanya untuk melihat mereka. Lan Yu tahu betapa berbahayanya Lan Wang saat dia mengalami ledakan emosi, jadi dia bergegas ke Lan Wang.

Wen tercekik dan menangis minta ampun yang tidak bisa didengar.

Lan Wang menahan mereka di udara sampai tidak mungkin mengambil nafas terakhir mereka.

Raja Wen dan pangeran Wen meninggal karena mati lemas di tangan Lan Wang.

Lan Wang kemudian membuang tubuh mereka. Tapi situasinya tidak terkendali. Ingatkan kalian, rantai itu jauh untuk mengontrol Lan Wang dan tidak ada orang lain.

"Pangeran! Harap tenang. Tolong, Pangeran. Ayo pergi ke kamar Anda," ucap Lan Yu.

Lan Wang tidak bisa mendengarnya.

Lan Yu mencoba menarik Lan Wang ke kamarnya, tapi Lan Wang meninju dan mendorongnya. Tentara Lan datang untuk mengendalikan Lan Wang, tapi dia mengalahkan mereka semua. Situasi dan kondisi Lan Wang semakin memburuk.

Wei Xiao tidak bisa melihat ini lagi, dia tahu bagaimana perasaan Lan Wang, dalam binatang buas ini.

Wei Xiao bisa melihat Lan Wang yang tidak bersalah menangis minta tolong.

Wei Xiao dengan lembut meletakkan kedua tubuh gadis itu di lantai.

Dengan air mata yang terus mengalir dari matanya, dia mendekati Lan Wang.

"Lan Wang! Tenang. Tolong hentikan ... Aaahh!" Wei Xiao dipukul oleh Lan Wang sehingga dia jatuh ke tanah.

Wei Xiao bangkit, "Lan Wang! Aku tahu kamu ada di sana. Aku tahu ini bukan dirimu. Kamu di dalam ... Lan Wang meninju Wei Xiao lagi.

"Lan Wang! Tolong dengarkan aku. Aku di sini. Di mana kamu? Lan Wang! Wei Xiao-mu ada di sini. Di mana kamu?" Teriak Wei Xiao.

Lan Wang meninju Wei Xiao lagi.

Wei Xiao sekarang memeluk Lan Wang erat-erat menjadi rantainya, "Lan Wang! Aku tahu kamu jauh di dalam monster ini. Jangan menyerah hari ini. Jangan menyerah. Lan Wang!" Wei berkata sambil mengencangkan pelukannya.

"TINGGALKAN AKU," teriak Lan Wang sambil berusaha melepaskan diri dari pelukan Xiao.

"Aku tidak akan! Aku tidak akan pernah meninggalkanmu. Aku tidak menahan-mu untuk pergi. Aku tidak akan pergi. Aku mengerti kamu. Aku ingin kamu kembali. Aku ingin kamu melawan dirimu sendiri, temukan dirimu, bebaskan diri sendiri! Aku di sini dan aku akan merasakan semua rasa sakit untukmu. Aku akan merasakan semua emosi untukmu. Aku akan menjelaskan semua gejala-mu. Aku akan menyembuhkan mu. Aku berkata aku akan begitu aku akan. Untuk itu aku ingin kamu kembali," Wei berkata dengan panik.

Aku di sini, kenapa kamu berteriak? Wei, aku tidak bisa mengendalikan, tinggalkan aku kamu akan terluka, Lan Wang berbicara dari dalam binatang Lan.

Melihat darah Wei Xiao, Lan Wang yang tidak bersalah bersembunyi di bawah binatang buas ini, Lan terpicu, Berani-beraninya kamu? Berani-beraninya kamu menyakitinya? Aku tidak membiarkan kamu menyakiti Wei! Tidakkah kamu menyentuhnya, Lan berbicara pada dirinya sendiri.

Beast Lan mendekati Wei dan mengangkatnya melalui lehernya.

Wei meronta, tapi tidak bisa lepas dari cengkeraman Lan Wang.

Tinggalkan dia! Jangan sakiti dia! Aku menantang mu. Lan Wang! Aku akan membunuhmu, tinggalkan dia, Lan memegang tangan kanannya dengan tangan kirinya dan mencengkeramnya erat-erat memaksa dirinya untuk meninggalkan Wei Xiao.

Wei Xiao jatuh ke tanah dan mulai terbatuk-batuk.

Lan Wang memukul dirinya sendiri dan pertarungan Lan Wang dengan dirinya sendiri telah dimulai. Jika dia menang hari ini, menyembuhkan dirinya sendiri akan menjadi mudah. Jika dia kalah hari ini, Wei Xiao pasti akan menemukan cara lain untuk menyembuhkannya.

Tidak peduli menang atau kalah. Wei Xiao akan menyembuhkannya.

Kamu diizinkan untuk menyentuh dan membunuh siapa pun kecuali dia. Dia adalah setiap emosiku, ucap Lan Wang pada dirinya sendiri.

Lan Wang memegangi lehernya dan memegangnya erat-erat sehingga dia mulai batuk.

Wei Xiao segera bangkit dan memegang kedua tangan Lan Wang dengan erat dan memeluknya, "Lan Wang! Kumohon!Kumohon! Kembalilah! Kali ini untuk selamanya. Aku membutuhkan gejala-gejala-mu. Aku-aku ingin menjadi gejala cintamu," ucap Wei Xiao.

Lan Wang sepenuhnya aktif sekarang. Dia mendengar semua yang Wei katakan. Dia merasakan setiap kata yang diucapkan Wei. Dia tahu dia kehilangan dirinya sendiri, tapi dia masih menginginkan Wei, a-aku bawa aku!

Binatang buas itu akhirnya pergi. Lan yang tidak bersalah mengambil alih emosinya tanpa rantai. Dia memenangkan dirinya sendiri dari pertarungan yang telah dia perjuangkan sejak lahir. Dia menang untuk Wei Xiao-nya.

Lan Wang berhenti meronta dan sekarang tenang.

Wei Xiao perlahan melepaskannya.

"Kamu siapa?" ​​Tanya Wei sambil menatap mata Lan Wang dengan darah di bibirnya.

Lan Wang menyeka darah di bibir Wei Xiao dengan ibu jarinya, "Lan Wang," ucap Lan Wang.

Wei Xiao menangis dan memeluk Lan Wang dan mulai menangis.

Lan Wang balas memeluknya dan menutup matanya, aku bisa kehilangan diriku. Aku bisa kehilangan jiwaku. Tapi! Aku tidak bisa kehilanganmu. Kamu sangat berharga bagiku, pikirnya sambil memeluk Wei.

Saat semuanya menjadi normal, Wen sudah pergi selamanya. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan untuk Lans.

Wei Xiao mengambil tubuh Wen Meng di pelukannya dan Lan Wang menggendong Putri Fei di pelukannya dan berjalan keluar dari aula Lan menuju pemakaman.

Setelah ritual penguburan yang tepat dari kedua wanita yang mengorbankan diri mereka untuk kekasih mereka, Wei Xiao dan Lan Wang masuk ke kamar mereka.

Aku tidak merasakannya. Aku tidak ingin merasakannya. Aku berlari lagi dari diriku dan dia. Perasaanku pada Wen Meng kuat, tapi hanya dalam waktu singkat ini, perasaanku padanya semakin kuat. Aku menyadarinya sekarang. Hanya tidak mau menerimanya, pikir Wei Xiao berdiri di samping jendela.

12 Maret 2021