38. ARTIKEL TENTANG RAHASIA

62.6K 7.6K 1.2K
                                    

Kali ini author note diawal, jangan diskip.

20 vote dan 30 komen buat next chapter yah.

Sorry baru bisa up sekarang. Tanggal 29 kemarin aku ultah jadi temen-temen pada dateng rumah. Gak sempat buat up.

Jangan lupa penuhin setiap paragraf dengan komen kalian yah.

Selamat membaca!

38. ARTIKEL TENTANG RAHASIA

'Niat buruk hanya akan menghancurkan diri sendiri'

🌑

Aurora berdiri dibalkon kamarnya sambil memegang sesuatu ditangannya.

Dinginnya angin malam tidak membuat cewek itu beranjak dari sana. Matanya menatap kertas-kertas ditangannya dengan tatapan serius.

Setelah melihat kejadian di depan sekolah baru-baru ini. Aurora meminta sekretaris papahnya untuk mencari info tentang seseorang.

Aurora melihat dengan jelas bagaimana Luna berteriak histeris waktu itu. Reaksi yang ditunjukan Luna bukan reaksi biasa. Dia bahkan sampai jatuh pingsan.

Karena rasa penasarannya, Aurora meminta sopirnya untuk mengikuti mobil Gerhana waktu itu. Dia mendengar bahwa dokter menjelaskan sesuatu tentang keadaan Luna.

Trauma.

Aurora langsung meminta orang kepercayaan papanya untuk mencari info tentang Luna. Dan dengan keahlian orang itu, Aurora sekarang memegang lembaran-lembaran kertas yang berisi informasi tentang Luna.

Ada juga beberapa foto Luna yang didapat saat cewek itu menemui psikiaternya.

Didalam foto itu Luna ditemani oleh Gerhana.

Melihat Gerhana yang begitu perhatian pada Luna membuat Aurora marah dan kesal. Dia tidak suka dengan Gerhana yang begitu menyayangi dan memperhatikan Luna segitunya.

Seharusnya dia yang berada diposisi itu, bukan Luna!

Aurora menatap kembali kertas ditangannya dengan tatapan penuh arti.

🌑

Luna duduk dikursi meja makan sambil memakan rotinya dalam diam, didepannya ada Angkasa yang juga duduk makan dengan mata yang menatap Luna.

Lucy juga melakukan hal yang sama.

Setelah kejadian waktu itu, Luna menjadi lebih diam. Cewek itu tidak akan berbicara kecuali ada yang mengajaknya berbicara.

Dia terlalu sakit hati dengan ucapan Lucy waktu itu, mamanya bahkan tidak meminta maaf. Wanita itu hanya menatap Luna sekilas waktu cewek itu kembali kerumah keesokan harinya setelah diantar pulang oleh Gerhana.

Angkasa menatap adiknya dengan tatapan bercampur aduk. Dadanya terhimpit sesak karena beberapa hari ini dia hanya bisa melihat senyum tipis adiknya. Bukan senyum lebar yang selama ini Luna selalu tunjukan.

Angkasa tahu, adiknya pasti sudah terlalu lelah. Angkasa tidak diam begitu saja, cowok itu berusaha bertanya pada Luna tentang apa yang dia rasakan, namun jawaban cewek itu selalu berupa gelengan kemudian melempar senyum tipis sambil berkata, 'Aku gapapa. Kakak gausah khawatir,' Bagaimana Angkasa tidam khawatir saat mata adiknya berkata lain?

GERHANA [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang