32. SAMYANG

73.3K 7.6K 1.1K
                                    

32. SAMYANG

'Kalau samyang, aku gak suka, tapi kalau kamu, aku sayang' — Gerhana Rigel Atmadjaya

🌑

Luna berada diperpustakaan, tepatnya ditempat paling sudut dibawah pendingin ruangan dengan kepala yang dia letakkan diatas tangannya yang berada diatas meja, kalian jangan berpikir bahwa cewek itu datang untuk belajar. Nyatanya hal itu tidak mungkin.

Posisi Luna sekarang menjelaskan bahwa cewek itu datang ke perpustakaan karena dia ingin menumpang tidur. Suasana kelas terlalu bising, apalagi AC di kelas yang tiba-tiba mati membuat Luna berakhir disini. Remot AC entah hilang kemana, sedangkan para pengguna ponsel xiaomi tidak ada dikelas.

Ada kelas kosong setelah istirahat kedua jadi mereka bisa pulang setelah ketua kelas memberi perintah.

Gerhana— si ketua kelas sendiri masih sibuk dengan urusan OSIS sehingga membuat dia masih mendekam didalam ruang OSIS bersama anggota-anggotanya.

Luna yang tengah tertidur tidak menyadari kalau kursi disampingnya telah terisi oleh seseorang.

Gerhana menatap wajah Luna, keningnya menyerngit bingung saat melihat wajah Luna yang berkeringat dan terlihat gelisah dalam tidurnya. Nafasnya tidak beraturan.

Sepertinya Gerhana sudah selesai dengan urusannya.

Gerhana menatap pendingin ruangan yang menyala, suhu diperpustakaan sangat dingin tapi Luna malah berkeringat.


Gerhana menyampirkan rambut Luna yang berjatuhan menutupi wajah cewek itu. Kening Luna yang sesekali menyerngit membuat Gerhana bertambah bingung.

Rautnya berubah terkejut saat melihat air mata Luna jatuh dari sudut matanya.

"Maaf...." Luna bergumam lirih dalam tidurnya.

Luna terlihat semakin gelisah dalam tidurnya, membuat Gerhana mengguncang pelan tubuh Luna.

"Luna..." panggil Gerhana.

"Luna!" panggilan kedua membuat Luna tersadar dari tidurnya, cewek itu menegakkan tubuhnya lalu menatap Gerhana yang sedang menatapnya dengan tatapan khawatir.

Luna menyeka pipinya yang terasa basah.

"Kamu mimpi buruk?" pertanyaan Gerhana membuat Luna memperhatikan sekitarnya lalu menghembuskan nafasnya kasar.

Dia bermimpi lagi.

"Luna?" panggilan Gerhana membuat Luna menoleh cepat pada cowok itu dan menarik senyum. Berusaha agar Gerhana tidak khawatir padanya.

"Aku gapapa," ujar Luna dengan senyumnya.

Gerhana menatap Luna sesaat lalu menganggukan kepalanya.

"Pulang?" ujar Gerhana.

"Udah boleh?" tanya Luna.

"Iya. Kerjaan aku udah selesai. Aku juga udah ngasih tau yang lain buat pulang," jawab Gerhana.

"Yaudah aku ambil tas..."

GERHANA [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang