- 2 ( Ayah dan papa )

110 17 0
                                    


" hufh! Akhirnya tutup! " Marc. Lelaki itu melempar sepatu yang ia kenakan sedari tadi ke arah Nanon dan menggantinya dengan sendal jepit

" kakiku keram! " keluhnya lanjut

" kemarin kemarin cuman kamu aja yang jalan in shift tiap hari Marc? " Nanon bertanya sembari mengganti pakaiannya menjadi baju lengan pendek berwarna hitam

" kakak kan tau shift Ku itu hanya di malam hari saja. Jadi kak arm yang mengurus separuhnya, lagipun hari ini kelasku libur untuk dua hari aku juga tidak tau kenapa, dan kak arm juga pergi jadi aku membantunya " jelas Marc panjang lebar

" kak arm itu hebat yah? Udah bisa buka usaha butik sendiri, dapat penghasilan sendiri. Tapi masih mau kerja disini, Ck aku ingin kak arm menjadi ayah tiriku saja! " lanjut Marc sembari mengeluh

Sedangkan lelaki di depannya ini.
Yang mendengar semua ocehan yang dilontarkan Marc malah diam sembari melihat benda kotak kecil di sebelah handphonenya

Yup, tidak banyak yang tau.
Nanon merupakan anak yang dibesarkan dari kedua orang pasangan yang memiliki gender yang sama

Tidak, dia sama sekali tidak membenci kedua orang tuanya itu. Hanya saja dia merasa suasana hari itu cukup sendu.

Karena mengetahui bahwa ayah dan papanya itu belum bisa melihat bagaimana perkembangan anaknya sekarang yang mereka tinggalkan seorang diri di tempat Nanon sekarang berada

Tay dan new. Mereka sering sekali keluar kota mengurus begitu banyak project tanpa sama sekali memikirkan tentang anak mereka

Mereka masih menyayangi Nanon. Nanon masih merasakan kasih sayang. Kebutuhannya dilengkapi. Hanya saja Nanon membutuhkan kehadiran mereka, setidaknya rasa kasih sayang yang mereka berikan tidak terus menerus dalam bentuk virtual.

Nanon mengambil kotak itu dan meratapinya sendu

" kak non? Apa kau memikirkan tentang om tay dan om new? " tanya Marc
Setidaknya Harit dan Lelaki Ceroboh di depannya ini
Mengetahui segalanya, dan selalu berada disebelah Nanon untuk menyemangatinya

" ya begitulah! Rencananya mereka akan pulang besok. Bagaimana? Indahkan? "
Nanon memperlihatkan sebuah cincin ukiran tangan sendiri bertuliskan nama Tay dan New yang tentunya berkilau

" kak!? Kau membuatnya sendiri? "
" lihatlah! Sama seperti gelangku! "
Marc tersenyum lebar memperlihatkan gelang kayu bernamakan Marc pahun ukiran tangan Nanon

Lelaki ber lesung pipi itu memang gemar mengikuti kelas seni, hingga akhirnya membuat memahat adalah salah satu hobi yang sering dia lakukan

" sekarang aku ingin kau mengadopsi Ku kak! "

Nanon terus terkekeh mendengar balasan demi balasan yang dilontarkan Marc

Lelaki itu memang lucu dan menggemaskan
Cara bicaranya kadang membuat orang kebingungan
Apalagi saat dia mulai bertingkah, haha
Lucu sekali.

" ayo pulang! Menginap lah di rumahku hari ini, aku akan membuatkanmu bekal besok! "
Jangan ditanya lagi. Marc seperti cacing yang baru saja disiram air garam

Menggeliat seolah akan kehabisan napas.
Marc langsung mematikan lampu kafe tersebut dan pergi mengikuti Nanon yang menunggunya didepan pintu.

" eh? Udah tutup? Ini mereka yang kecepetan nutupnya apa aku yang lambat datang yah? "
- Harit
————————————————————

" selamat malam bi! " seru Marc saat melihat bibi yang selalu menemani Nanon sudah mempersiapkan handuk didepan kamar Nanon

" oh kau juga disini Marc? Perlu saya ambilkan apa? " tanyanya
" tidak perlu bi! Kak Nanon sudah membawakannya untukku! " Marc tersenyum
Bibi tersebut langsung membungkuk dan pergi

" Belum ada Judul " | Namon SeriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang