- 6 ( bunga tulip putih 2 )

68 11 0
                                    

" Non! Bangun! " suara berat Harit membangunkan Nanon yang masih tertidur sembari menutup dirinya dengan selimut milik Marc

" Marc nyuruh datang tadi! " lanjut Harit

" memangnya udah jam berapa? " tanya Nanon dengan suara seraknya

" jam 12 " Marc menyaut dari dalam kamar mandi

————————————————————————

" untung kak arm juga belum datang non! Kalo kak arm udah datang kamunya pasti di marahin! " prim membentak Nanon yang kala itu memakai apronnya dengan tergesa gesa

" kau juga Marc! Kenapa ngak di bangun in Nanon nya! " kini Marc yang dibentak prim

Gadis itu memang tidak suka ketika Nanon dan Marc terlambat datang saat mereka sangat dibutuhkan. Yang membuat dirinya harus membentak keduanya. Nanon mungkin bisa dikatakan
* tidak pernah terlambat *
Tapi untuk Marc, pikir saja sendiri

" iya maaf! Habisnya semalam aku main game bareng kak Harit, jadi bangunnya telat! " balas Marc dengan wajah kesalnya

Kini Harit ditatap prim dengan tatapan kesalnya
" aku hanya kesepian malam itu prim! " jelas Harit sembari terkekeh pelan

" hari ini tidak ada kelas? " - P

" ada acara besar yang diadakan di kampus, jadi belum ada kelas " - M

" bungkusan besar diluar itu? " - P

" bunga tulip putih " - N

" untuk siapa? " - P

" seseorang! " - N

Nanon langsung menyuruh prim untuk membuka kafe
Tanpa menyadari raut wajah prim yang terlihat sendu

" bersabarlah prim! " Harit menepuk pundak prim pelan lalu berlalu mengikuti Nanon dan Marc didepan

-||-

" selamat datang! " ucap Marc dan Nanon

Seperti biasa, Nanon terlihat sibuk bersama Marc yang tentunya membantu Nanon membuatkan pesanan para pelanggan e

Karena arm sampai sekarang belum sama sekali menampakkan batang hidungnya

Prim melayani beberapa orang juga, dan tentunya Harit hanya duduk diam disebelah Marc sembari memainkan handphonenya

" permisi kak! Apa bunga tulip putih ini dijual? " tiba tiba gadis yang dicari Nanon muncul Dihadapannya

" k-kau gadis kemarin kan? " Nanon terhenti kala melihat love yang tersenyum balik ke arahnya

" iya kak, bunganya dijual? " dia bertanya sekali lagi

" Ku berikan gratis untukmu! " Nanon tersenyum balik ke arahnya

" wah! Terima kasih! Aku pesan Latte dan Espresso! " jawab love yang kemudian mencari tempat duduk

" kau suka kepadanya? " Marc menyenggol lengan Nanon

" lebih tepatnya. Terpesona! " balas pang yang lanjut membuat minuman yang dipesan tadi
————————————————————————

Setelah kedatangan love, pelanggan yang datang mulai sedikit
Setidaknya membuat ketiga orang yang sedang bekerja itu mempunyai waktu beristirahat sejenak

" Belum ada Judul " | Namon SeriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang