"Abang lebih sayang sama Dara. Tapi tolong di Inget ya Tuan Deril Christian, awas aja kalo lo sampe bikin adek kesayangan gue meneteskan air matanya" Ancam Deva dengan nada bercanda.
"Siap laksanakan." Jawab Deril bergurau.
"Ra, pulang yukk! Nggak usah ngebucin mulu" Ajak Deva.
"Ril, gue pulang dulu ya. Tuh udah di jemput sopir gue." Ucap Dara bercanda, sambil berlari mengikuti abangnya yang sudah berlari duluan.
"Iya ati ati di jalan ra!" Teriak Deva sambil berjalan keluar kelas.
Tak terasa hubungan mereka sudah 3 bulan, tepatnya pada hari senin besok. Selama mereka menjalin kedekatan yang berbeda keyakinan, tuhan, dan kepercayaan. Dara selalu membahasnya dengan Deril, tanpa pernah sehari pun terlewat akan topik pembicaraan tersebut yang selalu mengisi otaknya. Tetapi Deril selalu dapat menenangkan sang pujaaan hatinya dengan berkata "Kamu pasti tau kan, kalau cinta tak harus memiliki satu sama lain."
Meskipun saling mencintai satu sama lain mereka tidak pernah terfikir oleh keduanya untuk sekedar berkomitmen apalagi berpacaran. Karena keduanya lebih mementingkan pendidikan dan karir mereka dari pada perasaan, tetapi tetap saling menjaga perasaan satu sama lain.
Tok Tok Tok
Suara ketukan pintu yang membangun kan Dara dan Deva dari mimpi indah mereka.
"Assalamualaikum." Ucap wanita paruh baya yang sedang mengetuk pintu tersebut.
Dara dan Deva sontak langsung membelalakkan mata mereka dan berlari menemui asal suara tersebut yang tak asing bagi mereka. Hampir 1 meter jarak antara mereka dan sang pengetuk pintu mereka menangis bahagia.
"Waalaikumsalam Umiiiii abiiiii." Jawab Dara dan Deva bersamaan.
Setelah berbincang bincang cukup lama dengan sang ibu dan sang ayah, yang bekerja di luar negeri. Karena mereka telah lama tidak berjumpa dengan kedua orang tuanya, lalu setelah lama berbincang mereka pun kembali di sibukkan dengan aktifitas masing masing. Dara yang sedang menyiapkan kostum untuk acara promnight di sekolah yang bertema halloween tersebut.
Jam sudah menunjukkan tepat pukul tujuh malam, pertanda acara promnight tahunan di sekolah akan segera di mulai.
"Bang Devaaaaa, cepetan turun kita berangkat sama abi!" Teriak Dara sebal.
Tiba tiba Deva sudah berada di sampingnya. "Ayo ra, bi!!"
Ketika sampai di sekolah rupanya acara Promnight belum dimulai, tetapi kursi siswa siswi sudah nampak terpenuhi.
"Ra, lo cantik banget pakai gaun itu." puji salah seorang cowok yang duduk tepat dibelakangnya.
"Deril, lo itu ya nggak bisa ya kalo nggak ngagetin gue sekali aja." Jawab Dara Sebal.
"Maaf ya, tuan putri ku yang cantik."
Setelah lumayan lama mereka berbincang. Tamu undangan yaitu Bapak Mahendra bersama para pejabat pun datang dan duduk menyaksikan acara tersebut.
Akhirnya acara yang di nanti nantikan oleh para siswa siswi pun tiba yaitu saling menyumbangkan suara diatas panggung.
Lalu tanpa pikir panjang Deril pun maju untuk menyumbangkan suaranya.
"Lagu yang saya nyanyikan pada malam hari ini, saya tujukan kepada wanita paling cantik disini Lovedara Mahendra." Ucap nya dengan sumringah.
Beberapa menit kemudian ia menyanyikan lagu yang berjudul Cinta Luar Biasa lagu dari Andmesh Kamaleng. Dan seluruh siswa siswi dan para tamu undangan terenyuh dalam melodi lagu yang dinyanyikan Deril.
Setelah Deril selesai para penonton pun mulai bertepuk tangan dan host mempersilahkannya untuk duduk kembali. Dan ketika melewati bangku milik Dara Ia pun tersenyum dan dibalas dara dengan mengacungkan kedua jempol miliknya.
"Makasih ril." Ucap Dara sambil tersenyum dan mata yang berkaca kaca.
"Sama Sama bidadari surga." Jawab Deril seraya menghapus air mata Dara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Aku, Kamu, dan Tuhan
Short StoryAda cinta segitiga antara Aku, Kamu, dan Tuhan