prolog

1.1K 130 7
                                    

Hallo semuanya, aku balik lagi nih, sama cerita Chandra yang baru, sebenernya cuma ubah alur aja sih, biar lebih ringkas aja gitu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hallo semuanya, aku balik lagi nih, sama cerita Chandra yang baru, sebenernya cuma ubah alur aja sih, biar lebih ringkas aja gitu.

Yaudah ya, langsung gas aja deh.


Jangan lupa.
Vote dan komen ya🌹
Tinggalkan jejak oke❤
Follow nya Ditunggu🕊
___________________________________________________________

 Vote dan komen ya🌹Tinggalkan jejak oke❤Follow nya Ditunggu🕊___________________________________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

____________________________________________________________

Happy Reading

Denting jarum jam menunjukan tepat tengah malam, rintik hujan yang masih mengguyur kota Bandung malam ini begitu awet, tak ada aktifitas apapun selama hujan berlangsung, mereka yang tak tahan dengan suasana dingin pasti memilih diam di rumah dengan apapun yang bisa membuat mereka tetap hangat.

Tapi sepertinya itu tak berlaku untuk seorang pria pemilik sorot mata yang kosong, pria yang kini tengah berdiri di pinggiran pagar balkon kamarnya yang berada di lantai dua  itu tengah sibuk mengulurkan tangannya hingga basah karna bersentuhan dengan hujan.

Pria berperawakan tinggi dan tampan itu adalah Chandra, Chandra Dwiresta lebih tepatnya. Dia adalah pria unik yang memiliki berjuta kejutan di kehidupannya, salah satunya ada pada penglihatan pria itu. Dia bisa melihat apa yang tidak bisa orang lain lihat pada umumnya. 

"Gue gak suka hujan....." Ucapnya, tangan kokoh milik nya ia bolak-balikan, membiarkan setiap tetes air yang turun dari langit membasahi nya dengan sempurna.

Chandra tersenyum tipis, sangat tipis. ".....Hujan bikin gue kehilangan semuanya".

"Benarkah?"

Suara cempreng seorang anak perempuan mengalihkan pandangan Chandra, pria itu menunduk menatap sumber suara.

"Padahal dulu kamu sangat menyukainya" Lanjut anak perempuan itu.

Mendengar penuturannya, Chandra dibuat kebingungan, dengan siapa anak itu bicara?.

Chandra Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang