Lima

313 65 36
                                    

Vote dan komen ya🌹Tinggalkan jejak oke❤Follow nya Ditunggu🕊____________________________________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vote dan komen ya🌹
Tinggalkan jejak oke❤
Follow nya Ditunggu🕊
____________________________________________________________

Vote dan komen ya🌹Tinggalkan jejak oke❤Follow nya Ditunggu🕊____________________________________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_____________________________________________________________

Happy Reading

"Om minta maaf ya, karna udah nyuruh kamu dateng ke rumah sakit" Ujar seorang pria paruh baya yang kini tengah berdiri di samping brankar putih yang tengah terisi seorang anak laki-laki diatasnya. Dia Tio pria yang tadi kata Rendy ingin ditemuinya.

"Gak papa om, Rendy malah seneng bisa ketemu lagi sama om dan keluarga om, terutama.... " Rendy menggantungkan ucapannya.

Tangannya terulur ke arah kepala bocah laki-laki yang terbaring lemah di brankar itu, dia tersenyum tipis, saking tipisnya senyuman Rendy, siapapun akan langsung paham, kesedihan apa yang sedang Rendy perlihatkan.

".... Nih bocah cengeng" Lirihnya.

Tio yang melihat perubahan raut wajah Rendy, langsung paham sebesar apa kasih sayang yang Rendy torehkan pada anaknya itu, jangankan Rendy, Tio pun merasakan hal yang sama, pernah sekali kehilangan membuat dia memahami rasa sakit seperti ini.

Pria paruh baya itu beranjak dari posisinya, dia memposisikan dirinya menjadi berada di samping Rendy, pria itu merengkuh tubuh tegap Rendy, mengusap bahunya pelan, seolah tengah menyalurkan rasa sayang didalamnya.

"Rendy udah lama gak ketemu sama Niko om, tapi sekalinya ketemu, Niko kayak gini.... "

Miris memang, kondisi Niko yang dulu begitu gemuk sekarang kurus kering, wajahnya begitu pucat, dengan alat-alat yang melingkari tubuhnya.

Tio mengangguk paham. "Om tau, om juga ngerti bagaimana perasaan kamu, om berterimakasih banyak kamu udah sayang banget sama anak om, tapi om juga bisa apa? Niko koma, om hanya bisa nunggu" Ujarnya.

Chandra Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang