Maaf selalu berbohong padamu.
Membual ini itu.
Maaf aku tak cukup konsisten.
Selalu ingkar kepadamu.Wahai teman baikku,
Berbohong kadang menyenangkan.
Rasa khas setelah kebohongan mu dipercaya.
Itu menggelitik hati.
Membuat rasa puas tanpa harus berusaha.
Seperti jalan pintas di depan mata.Aku tak melulu membohongimu.
Hanya kadang saat bisikan iblis mengenai hatiku.
Lalu meluncurkan perilaku jahatku.
Yang awalnya kupendam cukup dalam.
Menjadi liar tak terkendali.Aku bukan kesempurnaan.
Darinya aku minta maaf.Cermin ku tentu ada.
Disinilah tempatmu seharusnya bercemin juga,
Wahai diriku sendiri.
Yang sedang berpura-pura menjadi gadis polos.