"Eh itu musuhnya diMID,Moend!!ucap seorang pemuda berkaca mata dark brown{eh iya ga sih warnanya?au ah} "Dimana lagi Felz?!"tanya Moend pada pemuda dengan nama lengkap Mefelz itu "Tadi dibelakang!"jawab Mefelz,saat ini mereka(Moend,Mefelz,Nelson,Night'D) bermain Valorant diMonitor mereka{ya iyalah diMonitor,kalo bukan diMonitor gimana mainya?anjel b*go!}.
Mefelz,Nelson dan Night'D sudah mati duluan saat hampir menang jadi tersisa Moend aja "Moend kirimu itu!" Moend yang mendengar kepanikan Nelson langsung menoleh kekiri dan menembak musuhnya sampai mati "YES!!"seru mereka saat Moend akhirnya menang "Akhirnya udah selesai..."ucap Mefelz sambil bersender dikursi gamingnya "Tryhard banget"ucap Night'D "Iya,eh nanti malem main lagi?"tanya Nelson "Enggak,capek"jawab Mefelz "Mefelz,nanti aku ke rumahmu ya?"tanya Moend tiba-tiba.
Informasi {sesuai judul} Moend punya perasaan sama Mefelz sejak 2tahun lalu tapi...dia takut ditolak walau ia tau Mefelz mungkin menolaknya dengan halus YA TETAP SAJA DIA TAKUT!udah ga pernah dekatin cewek tapi sekalinya deket malah sama cowok SUKA LAGI!dasar Moend.
"Kenapa? Mefelz malah nanya balik "Ada yang ketinggalan"jawab Moend "Ohh yaudah dateng aja" "Nanti main lagi jam berapa?"tanya Night'D "7 atau 8 aja gimana?usul Nelson "Aku ga janji loh ya,soalnya capek.Nanti kabarin aja"ucap Mefelz "Aku juga,nanti mau pergi keluar"ucap Moend "Kalo gitu aku tanya yang lain,buat gantiin" "Oke".
Setelah mengobrol bertiga dengang Nelson dan Night'D didiscord karna Moend sedang pergi,Mefelz memutuskan kedapur buat ngambil snack "Buat Moend juga kali ya?"tanya Mefelz sama dirinya sendiri lalu mengambil snack lagi "Emang Moend ninggalin apa?" setelah meletakkan snack Mefelz mencari barang yang tidak sengaja ditinggalkan Moend,baru ingin mencari ternyata ada yang mengetok pintu rumahnya "Sebentar!!"teriak Mefelz langsung keluar kamarnya.
Saat membuka pintu Mefelz terdiam memperhatikan penampilan Moend yang menggunakan celana jean's panjang hitam dengan t-shirt hitam juga topi "Felz?"tanya Moend yang tadi hanya diam melihat Mefelz "Ah!masuk aja Moend"ucap Mefelz kembali sadar lalu membiarkan Moend masuk "Apaan sih tadi Mefelz?!"batin Mefelz dia tiba-tiba salah tingkah saat memperhatikan penampilan Moend yang padahal Moend sering berpenampilan seperti itu.
"Felz,itu aku ninggalin charger ada dimana ya?"tanya Moend "Charger?bentar dikamarku kali" Mefelz kekamarnya diikuti Moend.
"Yang ini?"tanya Mefelz sambil menyerahkan charger-nya ke Moend "Nah ini,makasih Felz" "Kamu mau pulang sekarang?mending sini aja dulu" "Hah?ga papa?" "Hm.." Moend yang diminta tinggalpun tersenyum tipis lalu merebahkan diri dikasur,Mefelz duduk dikursinya sambil mengecek discord kalo aja yang lain tadi ngajak main "Moend,ga ikutan?"tanya-nya "Hm?enggan males aja".
Selang beberapa menit...
"Moend"panggil Mefelz,yang punya nama-pun bangun "Hm?" "Ah ga jadi" "Kenapa Felz?" "Engga,ga ada" Moend yang penasaran akhirnya berdiri menghampiri Mefelz.Diputarnya kursi yang diduduki oleh Mefelz dan mendekati-nya "Mo-moend ngapain?" Mefelz seketika gugup dan telinganya mulai panas saat dirinya dikabedon oleh Moend {ya aku tau 'kabe' itu tembok bukan kursi tapi posisinya begitu,bayangin aja lah!}."Felz.."panggil Moend tepat disamping kiri telinga Mefelz dengan suaranya yang menjadi lebih berat,karna Mefelz masih diam akhirnya tampa sadar Moend mencium bibir Mefelz.
"Mhh" Mefelz yang dicium-pun kaget dan mencoba mendorong Moend tapi tidak bisa dikarenakan bibirnya digigit Moend "Akh Moend!" saat mulutnya terbuka seketika itu pula Moend memasukan lidahnya ke dalam mulut Mefez "Ngghh" dilidah mereka saling beradu satu sama lain,semakin lama Mefelz menikmati ciuman itu dan mengalungkan kedua lengannya pada leher Moend "Nghh ah.." ciuman itu berhenti dan mereka menghirup oksigen bersama-sama.
"Felz"panggil Moend yang sambil memperhatikan Mefelz "I..like you" ungkapnya,Mefelz kembali kaget saat sahabatnya sendiri menyatakan perasaannya "Lalu...?"tanya Mefelz masih menundukan kepalanya bahkan ia lupa melepaskan lengannya pada leher Moend "Maaf juga tiba-tiba nyium kamu,ga papa kalo ga mau tapi kita masih bisa jadi sahabat kan?" Mefelz masih diam "Felz...ak-mhh!!" belum selesai Moend bicara mulutnya sudah dibungkam oleh Mefelz lalu dilepas.
"Itu..jawabanku"Mefelz-pun bicara "Apa..." Moend tidak percaya dengan perkataan Mefelz memastikan "Kamu suka aku kan?itu jawabanku" "Beneran?"Moend yang tadinya kaget seketika senang dengan apa yang barusan ia dengar "Hm!udah sana!" Mefelz mencoba mendorong tubuh Moend menjauh darinya tapi justru dia malah diangkat oleh Moend "Moend!hei!turunin!!" tidak menghiraukan perkataan Mefelz dengan cepat Moend menjatuhkan Mefelz dikasur dengan dia diatasnya.
"Akhh!sa-sakit!"teriak Mefelz saat Moend menghisap lehernya yang membuat kissmark disana "Sekarang kamu punyaku Felz..."ucap Moend lalu turun kedada Mefelz "Moendhh~jangann..~"desah Mefelz saat n*pple-nya jilat oleh Moend dari luar kaosnya yang membuat dirinya tegang dibawah,Moend menaikan kaos Mefelz langsung menjilati n*pple Mefelz "Aghh~..mhh~" Mefelz nencoba menahan desahannya dengan menutup mulutnya dengan tangan kanannya.
"Jangan ditahan Felz"ucap Moend lalu menyingkirkan tangan Mefelz dari mulutnya dan diletakan kacamata Mefelz,tangan Moend tidak tinggal diam ia perlahan membuka celana pendek milik Mefelz dan bermain pada p*nis Mefelz "Aahh~Moendhh~...aahh~"desah Mefelz,semakin cepat gerakan Moend pada p*nis-nya maka ia mendesah dengan sangat keras.
"Moendhh ahh~..ahhkk~!" Mefelz sudah mencapai klimaks-nya dan terengah-engah,belum selesai dengan pelepasannya Moend memasukan jarinya yang sudah kena sp*rma kedalam hole Mefelz "Akkh~Moend sakithh~"
"Sabar Felz,ini belum intinya" lalu menggerakkan jarinya perlahan lalu semakin cepat "Aah~aah~..Moe-aahhh~!!" desahan Mefelz semakin keras saat Moend menemukan titik sensitifnya Mefelz "Disini ya.." lalu ia mempercepat gerakan jarinya lagi "Moendhh~su-sudahh~..nghm~" Mefelz kembali klimaks dengan mulutnya ditutup.
Moend langsung bangun dan buka celananya,Mefelz belum sadar jika Moend sudah melepasnya celananya dan mengarahkan p*nis-nya ke hole Mefelz karna ia masih menghirup oksigen."Bersiaplah Felz"ucap Moend "Ap-AAKKH!" Mefelz begitu kaget saat tiba-tiba hole-nya terasa terisi dan tidak sengaja menjepit p*nis Moend "Akh Mefelz,kamu sempit sekali.."ucap Moend langsung menggerakkan pinggungnya "Ahhh~ahh~Moendhh~" Mefelz terus mendesah dan memegang sprei ranjangnya dengan kuat.
"Peluk aku Felz" mendengar itu Mefelz menurutinya.
"Aaahh~aahh~...fas-fasterhh~"
"Felzhh...akhh.."
Moend terus bergerak cepat sampai ia menemukan titik sensitif pada Mefelz."Moendhh~di-si nghh~ tuhh~ aaahh~"
"Disinihh.."
"Yahh~ngghh~i gonna cumhhh~"
"Belum Felzhh.."
Moend menutup hole pada p*nis Mefefz."Moend~ le-pashh~pleasehh~"
Yang diminta tidak menghiraukan dan terus menggerakkan pinggulnya."Aakkhh~Moendhh~pleasehh~"
"Sebentar lagi Felzhh..."
"Aahh~ahh~mgghh~"
Moend mencium bibir Mefelz dengan dalam dan melepaskan ciumannya."Nghh~ahh~cumhhh~"
"Bersamahh Felz.."
"Aahhh~//Akhh~"
Mereka berdua klimaks bersama,Moend merebahkan dirinya disamping Mefelz yang masih memeluknya "Kamu punyaku sekarang sayang..."ucap Moend yang didengar oleh Mefelz,dia sendiri malu karna baru saja ia dipanggil sayang oleh Moend dan mereka berdua tertidur.
{Agak banyakan lah ini dari pada yang awal...karna itu baru permulaan lah ya jadi ga banyak kek gini..}
Silahkan divote dan difollow
Maaf jika ada typo
KAMU SEDANG MEMBACA
✅Together(YTMC){YAOI}
RandomWAJIB BACA DESKRIPSI TERLEBIH DAHULU AGAR TIDAK SALAH LAPAK!!!! SETIAP CHAPTERNYA❗OUT OF CHARACTER❗ ❗BAHASA TIDAK BAKU ❗ CERITA INI ADALAH TENTANG HOMOSEXSUAL(sesama jenis) DAN 🔞 JADI UNTUK HOMOPHOBIA TOLONG BACA DENGAN BAIK: _____________________...