ONE

606 229 117
                                    

Kriiing,,,,kriiing,,,kriiing

Terdengar bunyi alarm dari kamar bernuansa putih dominan cream itu, kamarnya tersusun rapi juga benda- benda unik yang terlihat begitu cantik. Sepertinya sang pemilik kamar ini penyuka benda unik bukan? Terbukti dengan adanya pajangan entah itu garis lurus, terputus-putus, atau bahkan bergelombang dan masih banyak lagi benda abstrak. saat ini pukul 04.30. tepat setelah adzan subuh, sang empu menggeliat dari tempat tidurnya.

"Euungh" telinga gadis cantik itu terganggu mendengar suara bising yang sedari tadi memekakan telinganya, matanya masih terpejam tapi lengannya terangkat di udara untuk mematikan benda yg selalu mengganggu pagi harinya.

Gadis cantik itu membuka matanya lalu menghela nafas.

"Ya allah masih ngantuk,huaaa." ucapnya setengah merengek dengan suara serak khas orang bagun tidur.

Jangan tanyakan kenapa ia masih mengantuk, itu semua di lakukannya semalaman hanya untuk marathon drakor, alhasil matanya masih terasa sangat berat seolah dihimpit batu.

"ASTAGFIRULLAH, Cantika kan hari ini masuk sekolah." ya ampun cantika sampai melupakannya tau begitu dia menyesal sudah begadang semalaman, huuufft beginilah nasib orang yang sudah biasa Home Schooling.

Dengan cepat ia menyingkapkan selimut dan mengambil handuk segera ke kamar mandi melakukan ritual paginya.

Setelah sholat subuh cantika membuka lemari pakaiannya untuk mengambil seragam barunya. ia menatap cermin dengan baju putih lengan panjang dan rok abu-abu panjang yang melekat sempurna di tubuhnya.

Cantika terpanah melihat pantulannya di cermin, rasanya sudah lama sekali dia tidak menggunakan seragam. sangat indah di pandang mata. dengan name tage Cantika Putri Aisyah, lalu di lengan sebelah kiri terdapat lambang sekolahnya, sebelah kanan terdapat nama sekolahnya.

"Kangen juga pake seragam gini. " ucapnya tersenyum lebar.

"Oh iya! " Cantika menepuk jidatnya, bisa-bisanya ia lupa mengambil hijab putihnya.

Setelah mengambil ciput dan hijab putih,ia duduk depan meja rias mengambil satu jarum pentul dan mengaitkan hijab segitiga itu di wajahnya.

"Sesuai nama, Cantika emang cantik binggiits, omoo omoo! valid no debat no kecot titik gak pake koma." ia terkekeh, sejak kecil setiap bercermin Mamanya selalu mengajarkan untuk memuji diri sendiri di depan cermin. jadilah 'si Cantika yang selalu alay memuji dirinya depan cermin'.

Cantika bangkit dari kursi meja riasnya, kemudian membuka pintu kamarnya. dia mencium aroma sedap yg berasal dari dapur, lalu setengah berlari menuju meja makan. terlihat wanita paruh baya mengenakan celemek sedang Meletakkan 2 piring nasi goreng, dia adalah Bi Siti wanita kepercayaan orang tuanya untuk mengurus segala perkerjaan rumah dan keperluan yg dibutuhkan Cantika selama berada di indonesia.

Cantika menatap binar makanan di depannya, kemudian menarik salah satu kursi di meja makan "Waahh bi siti masak nasi goreng,udah lama banget cantik gk makan ini.sini bi kita makan bareng." seru cantika senang sambil menarik kursi disebelahnya dan mempersihlakan bi siti untuk makan bersama.

Bi siti mengulum bibirnya. majikannya yg satu ini memang rendah hati, dia tdk pernah membedakan derajat seseorang. bahkan seringkali bi siti menolak tidak enak hati makan satu meja dengan cantika, tapi gadis itu selalu saja memaksa.

"Cieee,yg hari ini masuk sekolah baru." goda bi siti.

"Iya nih bi,Cantik seneng bgt" ungkapnya tersenyum lebar, setelah itu hanya terdengar suara dentingan sendok beradu dengan piring.

THE GREAT GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang