Happy Reading🔥🔥
****
" Wahh gila sih lo Cantik,bisa-bisanya lo ngelawan perintah mereka " heboh cewek berambut bob itu, dia adalah Cindy Aditama cewek periang dengan sifat cerewet, hiperaktif , dan pencair di segala suasana membuatnya banyak disukai orang. bahkan dialah yang pertama bersemangat berkenalan dengan Cantika katanya 'suka banget liat cewek yang pake hijab gumush'.
" Lo gak takut Can sama mereka?gw cuma khawatir sama lo,soalnya HIJAKERS pasti gak akan berhenti sampe disini aja. bahkan mereka bisa buat mental orang breakdown" cemas cewek berambut hitam legam sepunggung, Chika Briliant sifatnya sangat dewasa dan selalu memikirkan efek dalam suatu masalah kedepannya ya seperti saat ini dia khawatir pada teman barunya ini.
"Apa??mental bisa juga ya breakdance?gila gw aja gak bisa tuh nge-dance" tanya cewek yang sedang mengunyah batagor dimulutnya itu dia Nabila Safira, cantik sih tapi lemot nya ampun deh.
Chika yang melihat kebolotan sahabatnya itu langsung menoyor bahu Nabila."breakdown bil, breakdown, et dah lemot+bolot kali kau nih." omel Chika pada Nabila yang hanya dibalas cengiran olehnya. mana ada selipan bumbu kacang digiginya haduh.
Cantika mengulum bibirnya menanggapi kehebohan dan kecemasan teman barunya itu. tapi memang benar apa yang dikatakan oleh Chika mereka pasti akan balas dendam sih, dan gak mungkin Cantika berani berbuat sejauh ini kalau dia tidak tahu apa akibatnya juga sudah pasti Cantika punya cara menghadapi semua ini.
" Ihh kok lo cuma diem aja sih Cantik, jawab dong. bener yang dibilang Chika tauu." Rengek Cindy karena kesal gadis berhijab itu tidak merespon padahal kan mereka cemas takut Cantika di bully. Chika dan Nabila pun mengangguk setuju pada apa yang dibilang Cindy pada Cantika.
Cantika hanya terkekeh pelan mendengar rengekan Cindy yang menggemaskan. "Tenang aja gw gapapa kok" jawab Cantika agar temannya itu tak cemas.
" Biasanya tuh kalo cewek bilang 'gapapa' itu berati ada 'apa-apanya'. udahlah Can mending lo menghindar aja dan jangan cari masalah sama mereka, bahaya tau!" sahut Chika menatap Cantika yang sedang menyeruput lemon tea itu lamat-lamat.
Cantika yang mengerti dengan tatapan Chika ia pun menepuk pelan bahu Chika lalu menganggukan kepalanya pelan seolah berkata 'gapapa kok'. Chika pun hanya bisa menghela napasnya.
"Eh itu tas ya?" Ucap Nabila membuat ketiga cewek itu mengalihkan perhatiannya pada benda yang berada di pinggir meja mereka 'GUCCI' seperti itulah tulisan yang ada pada tas tersebut.
" Bukan, itu sepatu bil. ya udah pasti tas lah pake ditanya segala huh " kesal Cindy pada Nabila yang hanya ber oh ria lalu melanjutkan aktifitas memakan batagornya. haiisshh.
" Itu tas siapa ya? punya lo bukan Can?" Tanya Chika pada Cantika pasalnya mereka bertiga hanya membawa dompet bukan sling bag.
Cantika mengangkat sudut bibirnya ia tau sling bag itu milik siapa." Itu bukan punya gw, tapi gw tau kok itu punya siapa. biar gw balikin deh." Cantika langsung berdiri dan mengambil tas tersebut dengan cepat ia langsung meninggalkan ketiga cewek itu yang masih menikmati sisa makanan mereka yang belum habis.
" Lahh kok si ntik bawa tasnya?" bingung Nabila.
"Ya mau dibalikin lah markonah" Cindy hanya memutar bola matanya malas lalu kembali menyantap nasi goreng pesanannya yang belum habis.
***
"ALAH BANGSAT, HARUSNYA TUH CEWEK TADI GW ABISIIN!!! " Murka Alex sambil menendang benda yang berada disekitarnya juga menonjok tembok kuat-kuat tanpa mempedulikan kulit tangannya yang mengeluarkan cairan berwarna merah. saat ini mereka berlima sedang berada di belakang gedung sekolah. Banyak kursi dan meja bekas untuk dijadikan sasaran empuk oleh Alex.
" Udah lex ,percuma juga lo nonjokin tuh tembok karena itu bukan cewek tadi " ujar Livia cewek tomboy yang melihat darah menetes dari kulit putih milik cowok bermata sipit itu.
" Kenapa sih lo gak nyuruh kita buat bales tuh cewek langsung aja tadi ga? lo liat kan tadi dia mempermalukan kita didepan semua orang." Geram Alex pada ketua mereka, padahal biasnya Arga tidak kenal ampun pada siapapun yang berani melawan HIJAKERS . Cecil yang sejak tadi disamping Arga hanya diam tidak berani berbicara pada Arga tapi Cecil setuju dengan apa yang dikatakan oleh Alex.
Arga menyandarkan punggungnya ke tembok dan memasukkan kedua tangannya di saku celana lalu mendengar geraman keluar dari mulut Alex ia langsung menatap cowok bermata sipit itu dingin. Alex yang merasa ditatap begitu ia langsung mengatupkan bibirnya rapat. Aduh salah ngomong mampus.
" Lex lo jangan kekanak-kanakan lah, lo tua kan gimana seorang Arga. seharusnya lo ngerti dan gak perlu ngomong kaya gitu. Arga paling tau kapan kita harus diam saat menghadapi musuh dan kapan kita harus nyergap musuh itu. " Sahut Adi sambil menyesap rokok yang ada di antara kedua jarinya, karena ia sangat tau bagaimana sifat seorang psycho Arga Addison.
" Gw punya ide bagus!" Tiba-tiba saja Cecil berucap yang membuat keempat sahabatnya menoleh pada Cecil.
" Rencana apa?" Livia mengerutkan keningnya penasaran.
" Lex mending sekarang lo panggil babu kita siapapun itu " suruh Cecil.
" Buat apa? males gw, lo aja deh gw lagi eneg liat wajah orang² sialan " tolak Alex sambil menyalakan korek api untuk membakar satu batang rokok yang diberi Adi untuknya.
Cecil menatap Alex tajam." Gw mau suruh babu kita ambil air comberan seember buat tumpahin tuh air ke cewek sialan tadi, emang mau lo aja yang ambil air kotor itu lex? huh" ucap Cecil membuat alex tersenyum senang.
" Oke gw panggilin si babu, gak sabar gw permaluin tuh cewek sialan " Alex langsung membuang rokok ke tanah lalu menginjaknya sebelum akhirnya pergi dari belakang sekolah.
" Gimana kalo kita taro embernya di atas pintu kelas aja, biar pas dia masuk langsung kesiram tuh air dan pastinya dia diketawain satu kelas bahkan orang² yang lewat kelas kita" saran Livia yang diacungi jempol oleh Cecil.
Adi pun tersenyum miring mendengar rencana teman-temannya.
Ahh gak sabar mau lihat wajah cantiknya berlumuran air kotor hahaha. Batin Adi.
"Gimana Ga? rencana gw bagus gak tuh, pokoknya abis ini kita bakal permaluin dia pfffttt" ujar Cecil pada Arga.
Arga menyipitkan matanya "Lo yakin ini akan berhasil" tanya Arga pada Cecil sedikit ragu. dan di jawab anggukan antusias oleh Cecil.
"Pasti berhasil Ga, gak mungkin rencana seorang Cecil Max Wijaya pernah salah." percaya diri Cecil dan Arga hanya mengangguk pelan.
Tak lama kemudian Alex datang bersama seorang cowok culun dengan pakaian yang tadinya rapi dan bersih sekarang sudah kotor banyak bercak air berwarna hitam menempel di seragamnya juga kacamata bulat yang sudah berembun dan jangn lupakan di tangan cowok culun itu sudah ada seember air kotor berwarna hitam pekat.
"Lets play guys" ucap Cecil mengajak keempat sahabatnya dan juga cowok culun yang memegang ember berisikan air kotor untuk berjalan meninggalkan belakang gedung sekolah.
" MARI KITA COBA " teriak Alex dan Adi bersamaan menggema diseluruh penjuru lalu mereka berempat tergelak bersama. Kecuali Arga, entah kenapa pikirannya sejak tadi selalu pada gadis berhijab putih itu.
Sepertinya gak asing, tapi pernah ketemu dimana.
_______
Thank You
Kamsahamnida
Arigato
Xie Xie
Terima Kasih
❤️❤️❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
THE GREAT GIRL
Teen FictionHati-hati jika gadis cantik berhijab ini sudah tertawa dalam masalahnya lalu mengeluarkan 'SMIRK' andalannya berarti kalian dalam masalah Besar. ~•~ Suka cewek pemberani? Tidak bisa ditindas? Dingin, Datar, Pandai Mengatur ekspresi. Hanya hangat pad...