The Story Star Light of Stella

97 14 6
                                    

"Pada zaman dahulu kala, saat para planet yang berputar masih sangat muda, terdapat sebuah bintang yang dilingkupi berkah dan membawa cahaya kebahagiaan. Namanya adalah Stella. Konon katanya dia akan memilih tiga orang yang akan menyelamatkan galaksi dari kegelapan. Mereka yang terpilih adalah mereka yang saling mempercayai, meyakini, dan melindungi satu sama lain. Mereka para pahlawan galaksi..."

Potongan kenangan masa kecilku menggema di kepala kala aku membuka mata. Kenangan yang sangat indah. Andai itu bisa berlangsung selamanya.

Aku terbangun disebuah padang rumput yang telah hangus. Bau mesiu dan kekalahan mengelilingiku bagaikan lalat. Langit malam berbintang yang menjadi atapku.

Aku terbaring pingsan karena kelelahan di sini. Aku melarikan diri dari tempat tinggalku, kerajaan Asteria.

Dulu aku adalah seorang raja bernama Dice, tapi kini aku hanya buronan yang paling diburu. Hanya seorang pecundang yang diusir di tanahnya sendiri.

Mereka melakukan kudeta dan berniat membunuhku.

Aku tidak mengerti. Apa salahku? Kenapa mereka membenciku? Apakah aku memimpin dengan tidak adil? Ataukah aku kejam?

Tidak sama sekali.

Aku diburu karena sekelompok penjahat mencuri tahtaku. Mereka menghasut semua orang dan berkata buruk tentangku. Mereka bercerita kepada warga tentang tragedi bodoh yang sama sekali tidak aku lakukan. Dan membuat mereka meyakini bahwa mukjizat akan datang jika aku dibunuh.

Mereka hanya dicuci otak oleh para ekstrimis itu. Oleh penyihir jahat, Totohen. Dia menanamkan keyakinan idela dengan racun kata-kata mematikan kepada mereka.

Aku hanya bisa melarikan diri berkat mereka yang percaya padaku. Walau mereka kehilangan nyawanya.

"Dasar penyihir kejam! Aku akan membalas semua perlakuanmu, kekejamanmu, nyawa dan tahta yang telah kau renggut!" teriakku.

Hah, semua ini terasa percuma.

Tapi aku harus tetap hidup dan menyelamatkan yang tersisa dari hipnotis wanita kejam itu.

"Ah bintang jatuh."

Sebuah bintang bersinar memancarkan cahaya indah saat melintas. Dengan cepat aku menutup mata dan berdoa.

"Kumohon! Aku ingin menyelamatkan semuanya dari kekejaman wanita itu. Aku ingin bisa menang. Kumohon ...."

Silahkan bilang aku kekanakan. Tapi aku sudah tidak ada harapan lagi. Hanya ini yang bisa kupercaya.

Saat aku membuka mata, aku melihat bintang itu memutar arah jatuhnya kearahku.

Tunggu! Dia jatuh kearahku!

Secepat yang kubisa menjauh dari arah bintang itu. Tapi secepat apapun dan seperti apapun aku berbelok bintang itu tetap jatuh kearahku. Dan akhirnya aku tetap tertimpa bintang itu.

"Ah sialan. Apa ini? Kenapa dia ingin menabrakku?"

Aku menggenggam sebongkah batu bersinar. Apakah ini bintang itu? Kecil sekali.

Tapi menyejukkan.

"Ah andai saja kau stella. Pasti-"

Kalimatku terpotong kala cahaya di batu bintang itu bersinar membutakan. Dan sesuatu seperti menarikku menuju sesuatu yang jauh.

*****

"Pengulangan sebuah ayat,
Menjangkau tangan ke arah bintang jatuh
Menunggu mekar, awal dari alam semesta baru
Masa depan akan menghubungkan kita, dengan tujuan akhir ..."

Fabula Of Hypnosis MicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang