03. Bokep

1.7K 186 84
                                    

Bokep adalah bocah kepo.

Sebutan tersebut cocok untuk Haruto yang emang selalu kepo dalam hal apapun.

Seperti sekarang, ia sedang menemani kakak kelasnya sekaligus tetangganya yang sedang mengerjakan tugas kesenian yaitu melukis.

"Ini apa namanya?"

Yoonbin menepis tangan Haruto saat menyentuh canvas miliknya sambil menjawab, "Canvas"

"Kenapa ngelukis di kapas?"

"Canvas, bukan kapas"

"Kenapa kapas?"

Yoonbin tersenyum tipis lalu memukul kepala Haruto dengan pensil.

"Ben, ini buat apaan dah?" Tanya Haruto sambil berantakin cat air dari kotaknya.

"Kok diberantakin sih?!" Omel Yoonbin.

"Gua pengen liat ada warna apa aja" Jawab Haruto, tapi tangannya mencet-mencet cat airnya.

Yoonbin mendengus kesal lalu melanjutkan membuat sketsa.

"Geli ya"

Ucapan Haruto membuat Yoonbin kembali menoleh. Kuas miliknya sedang dimainkan. Tepatnya Haruto memasukkan bulu kuas kedalam telinganya.

"Haruto! Mending pulang sana lo!"

Yang dimarahin hanya tersenyum lalu meletakkan kuasnya di meja.

"Eh ini kok bentuknya bisa gini?" Tanya Haruto sambil mengambil palet berbentuk bunga disebelahnya hingga menabrak tubuh Yoonbin.

Ga sadar badan si Haruto nih.

"HARUTO SIALAN!" Teriak Yoonbin lalu mendorong tubuh Haruto.

Haruto tidak merespon Yoonbin. Ia masih penasaran dengan palet berbentuk bunga.

"To taro dah. Balik sana, tar dicariin emak bapak lo"

"Gua kan mau nemenin lo Ben"

Yoonbin berdecak kesal lalu kembali ke kegiatannya semula.

"Lo mau ngelukis apa Ben?"

"Kapasnya kok gede?"

"Eh bukan kapas. Apa tadi? Kafan ya?"

"Lo mau lukis wajah gua kan?"

"Atau lo mau lukis masa depan kita?"

"Eh ini airnya buat apa Ben?"

"Ben, kalo gua campur semua catnya jadi warna apa?"

"Hei manis, kok serius banget?"

"Ben--"

"HARUTO BACOT!"

Haruto ga ada kapoknya diomelin Yoonbin, sekarang ia malah mengusak pelan kepala Yoonbin sambil tersenyum.

"Pulang gih"

"Iya ntar gua pulang"

Haruto diam.

Diam-diam merayap.

Salah.

Haruto diam memperhatikan Yoonbin dari dekat. Kalau lagi serius gini, Yoonbin lucu banget bagi Haruto. Soalnya bibirnya dicebikkin gitu, kan mancing minta dicium.

"Jangan liatin gua lo to"

"Kenapa? Salting ya?" Goda Haruto.

Yoonbin mengangkat tangannya ingin memukul kepala Haruto menggunakan pensil lagi, Tapi Haruto menutup kepalanya menggunakan tangannya.

"Ga kena HAHAHAHAHA"

"Anjir"

Yoonbin bersiap ingin memukul lagi, tapi tangannya menyenggol canvas di meja dan mangkuk berisikan air. Alhasil airnya tumpah mengenai canvas.

"Ah bangsat! Canvas gua"

Yoonbin mengambil canvasnya dengan cepat. Kemudian ia memukul bahu Haruto dengan canvasnya.

"Gara-gara lo nih Haruto!"

"Lah? Yang nyenggol kan lo Hoka-Hoka BENto"

"Gak! Pokoknya ini gara-gara lo!"

Yoobin terus memukul Haruto dengan canvasnya hingga rusak.

"AMPUN WOY AMPUUUUN" Teriak Haruto.

"Yah rusak canvasnya" Gumam Yoonbin lalu mencebikkan bibirnya.

"Lo sih mukulin gua mulu"

"Harutooooooo. Lo rese sih!"

Yoonbin melempar canvasnya dengan kesal lalu duduk di single sofa dan meringkuk.

"Ben, lo pake kafan lain aja deh"

"Iya nanti lo yang gua kafanin!" Bentak Yoonbin dengan mata yang sudah berkaca-kaca.

"Haruto sialan! Haruto sialan Watanabe! Sialan! Sialaaaan! Bajingan!" Umpat Yoonbin

"Heh mulutnya" Tegur Haruto.

"PENGGANGGU! RESE! NYEBELIN!"

Haruto menghampiri Yoonbin lalu memeluknya dari samping.

"Gua beliin yang baru mau?"

"Ga usah deket-deket gua lo bangsat!" Omel Yoonbin sambil mendorong Haruto.

"Lo ngomong kasar lagi gua cium nih bibirnya" Ancam Haruto.

"Itu udah mau selesai sketsanyaaaaa" Rengek Yoonbin.

"Nanti gua bantuin. Maaf ya"

"Ga mau maafin"

Haruto mencolek pipi Yoonbin dengan gemas, "Kenapa ga mau maafin?"

"Au ah kesel gua"

Haruto mencium kedua pipi, lalu dahi, hidung, dan dagu Yoonbin.

"Masih kesel ga?"

Yoonbin menahan senyumannya, tapi wajahnya tak bisa berbohong. Kini wajah Yoonbin sudah memerah.

"Masih kesel ga?" Ulang Haruto.

Yoonbin mengangguk, "Masih"

Sekarang Haruto mengecup bibir Yoonbin sekilas, dan sukses membuatnya menutup wajahnya dengan bantal sofa karena malu sekali.

"Cie malu cieee" Ledek Haruto.

끝.

Oneshoot | HarubinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang