Part 3

504 49 20
                                    

HAPPY READING

*

*

*

Tak terasa sudah 4 jam mereka habiskan di kaffe tersebut, akhirnya mereka pamit pulang karena sudah larut malam. Alisya dkk sekarang tengah berada di jalan pulang tapi saat di tengah jalan..

"WOI YANG BENER BAWA MOBIL!!"

"KIRIII...KIRII!!"

"KANANNN!"

"KIRII...KIRII!!"

"AWAS DI DEPAN ADA TIANG LISTRIK!!"

Sstt!!

"Aaaaaaa!!" teriak mereka semua

"Lo kalo ngerem pelan-pelan bangke, liat nih pala gue kejedot" Alisya mengusap jidatnya yang terbentur dasbor mobil

"Iyaa, sampe nyungsep gue anjir" gerutu Silvina

"Iya nih Vio kepala kia sampe kejedot kaca" sahut Riskia ikut-ikutan

"Hehehe...sorry sengaja " jawab Viola

"Mobil lo kenapa sih?" tanya Silvina

"Bannya pecah keknya"

"Terus gimana? ini masih jauh. disini juga gelap dan sepi, Kia takut " suara Riskia terdengar bergetar dengan mata berkaca-kaca.

"Udah, lo tenang dulu " ucap Silvina menenangkan Riskia

"Perasaan gue nggak enak. kunci pintunya Vi" gelisah itulah yang dirasakan Alisya sekarang. Mereka tidak lewat jalan yang sama saat mereka pergi karena jalan yang mereka liwati tadi ditutup, ada pohon yang tumbang akibat cuaca.

Mereka diam di mobil mencoba mencari bantuan dan mencoba menenangkan Riskia yang sudah menangis karena ketakutan.

"Mati lagi nih hp" ucap Silvina

"Lah hp gue mana? " Alisya bingung

"Astagfirullah gue lupa hp gue ketinggalan di meja"

"Kia mana hp lo" tanya Alisya

"HIKS...hp..kia..hiks..keting-galan...hiks..di rumah" jawab Riskia ditengah tangisannya. Sedangkan Viola sedang mencoba mengisi baterai hpnya yang habis, agar bisa menelpon siapa pun untuk minta pertolongan. Tiba-tiba datang segerombolan begal berjalan mendekat kearah mereka.

"BUNDA!!..kia takut..hiks.. ada begal..hiks..mereka bawa besi hiks..." mereka spontan langsung melihat ke arah yang dilihat Riskia, benar ada begal mereka sangat menyeramkan. mereka langsung panik saat para begal itu sudah sangat dekat dengan mobil mereka, dan yang membuat mereka semakin takut karena para begal membawa besi.

TOK! TOK!

"Hai cantik, buka dong" rayu para begal

"Main bentar sabi lah"

Mereka tidak merespon para begal, melainkan berpelukan saling menyemangatkan diri sendiri dan di kondisi seperti ini. Para begal yang melihat mereka berpelukan ketakutan tertawa kuat.

"HAHAHAHA!!"

"BUKA ATAU MOBIL LO KITA HANCURIN!!" mereka pun memukul mobil tersebut dengan besi yang mereka bawa.

BRAK! BRAK!

BRAK! BRAK!

Viola tidak peduli para begal merusak mobilnya yang terpenting adalah keselamatan mereka semua. Viola terus menatap hpnya yang sedang dinyalakan dan akhirnya menyala, Viola yang panik langsung menekan asal nomor di kontaknya. Ia menempelkan hpnya di telinga, sambil menggigit kukunya, Panik.

Arkan & AlisyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang