Something -- 3

551 74 12
                                    


"Waktu itu.."

Siapa yang tak kenal Uzumaki Naruto di Universitas Tokyo ? Sosok pemuda eksotik berkulit tanned, memiliki senyum menawan yang mampu membuat hati para gadis tertawan. Helaian blonde-nya sebahu, model lurus yang terkadang ia gerai atau ia kuncir. Sosoknya terkenal bukan hanya karena prestasinya di bidang olahraga basket tapi karena ia juga pernah tidak menamatkan kuliahnya di jam reguler. Seharusnya ia sudah tamat setahun yang lalu, diwisuda bersama teman sejawatnya Uchiha Sasuke, Shimura Sai dan Shikamaru Nara.

Pemuda dengan tubuh proposional itu sedang duduk santai bersama Konohamaru dan Udon di bangku beton basement parkiran kampus. Jangan lupa pula, dua perempuan yang bertengger di sisi kanan dan kiri Naruto, Remon dan Eida. Mereka saling bercengkrama, sesekali Remon dan Eida memberikan usapan-usapan erotis di bagian rahang, lengan dan paha Naruto. Konohamaru dan Udon saling lirik dan mengerdikkan bahu tak peduli. Sudah berapa banyak gadis yang dekat dengan sosok yang harusnya menjadi kakak tingkat mereka ini. Dan selalu berakhir patah hati karena hatinya selalu dipermainkan oleh pemuda itu. Naruto memang memanfaatkan ketampanannya untuk menjerat gadis yang memang tergila-gila padanya. Setelah bosan, ia akan membuangnya lebih dahulu.

Bunyi sebuah motor trail memekakkan telinga. Sontak membuat pandangan beberapa mahasiswa yang masih berada di parkiran tertuju ada satu sosok itu. Laju bunyinya terhenti, tepat di parking area khusus kendaraan bermotor. Dengan helm yang menutupi seluruh wajahnya, mereka cukup penasaran siapakah gerangan yang berani mengusik ketenangan mereka.

"D-Tracker 150, dibekali dapur pacu single cylinder 4-Tak SOHC dengan kapasitas murni 144 cc yang mampu menghasilkan tenaga maksimum 8,60 kW (11,5 dk) di 8.000 rpm dan torsi maksimum 12 Nm pada 6.500 rpm. Sistem pemasok bahan bakarnya, karburator (Keihin NCV24)," Naruto berbisik, menyebut spesifikasi trail yang dikendarai oleh si gadis, safir birunya semakin menatap intens sosok yang sudah turun dari tunggangannya. Konohamaru dan Udon manggut-manggut mendengar penuturan Naruto.

Rasa penasaran kian memuncak ketika sosok itu membuka helmnya, tampaklah helaian indigo panjang sepunggung yang terjuntai. Ia mengenakan syal sebagai penutup kepalanya. Wajah oriental dilengkapi kulit seputih susunya berhasil menghipnotis beberapa pemuda yang ada di sana termasuk Uzumaki Naruto. Rupanya, ia adalah seorang gadis cantik dengan gaya boyish yang kental. Mengenakan kaos dalaman hitam, kemeja kotak-kotak merah yang tak dikancing ia gunakan sebagai outhernya. Celana jeans dengan guratan kecil di sepanjang lutut, serta tas punggung merk ternama tersandang di bahu kanannya.

"Definisi cantik dalam versi yang berbeda," gumam Naruto tanpa sadar terlontar dari bibir kecoklatan miliknya, nyaris berbisik. Beruntung, para kawanannya tidak mendengar apa yang barusan ia ucap.

"Hehh..ternyata dia perempuan yaa ?" Konohamaru memecah keheningan di antara rombongannya. Ia termasuk salah satu dari mahasiswa yang penasaran dengan siapa pemilik motor yang memiliki bunyi berisik itu.

"Kupikir dia laki-laki, mana ada gadis di kampus ini yang mengendarai motor trail kecuali dia," timpal Udon, tangannya bergerak membetulkan letak kacamatanya, manatahu salah menduga. Sedangkan Naruto masih tercengang ditempat, menatap tanpa kedip sosok yang sedang menanyakan sesuatu kepada beberapa mahasiswa yang melewatinya. Eida menangkap pemandangan berbeda dari pemuda tampan disebelahnya, gadis berambut biru terang itu mengibas tangannya di depan wajah Naruto.

"Ada apa, sayang ? Kok melongo ?" Naruto enggan untuk sadar dari keterpakuannya saat melihat sosok yang sedang berjalan santai menuju ke gedung sekretariat, yang letaknya tepat 100meter dari tempat mereka berada.

Tak mengindahkan pertanyaan Eida. Spontan tubuh kekarnya bergerak, mengikuti pergerakan langkah si gadis pembawa motor trail."Sorry, guys.. Aku harus pergi.." Naruto akhirnya bersuara, berdiri terburu-buru meninggalkan mereka berempat yang memandang heran gelagat si pemuda yang terkenal sebagai berandal di kampus itu.

Something (End) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang