⸙ ⸙ ⸙
Tak jarang kau bisa melihat lelaki remaja ini ditemanin ponsel pintar. Sepertinya ia tengah membuka video online, samar-samar terdengar dari suaranya.
"Apa yang kau lakukan, Okkotsu-kun?"
Mahkota putih menengahi antar netra biru gelap dengan si video. Padahal manik ocean tak bisa melihat tapi Gojo tau apa yang dibuka oleh muridnya.
"Kau.... mau jadi cewe?"
Video yang ada di layar ponsel Yuta memutar tentang berbagai bentuk mengikat rambut seperti; mencepol, kepang paris, kuncir kuda.
Yuta menjawab dengan panik. "Bu-bukan! Ini untuk (y/n)-san!"
"Owh," kepala Satoru mundur dari layar ponsel. "Apa dia sudah baikan?"
Anggukan menjadi jawaban. "Tapi dia masih belum benar baik, saat makan aku masih menyuapinya, yang merapikan rambutnya juga aku"
"Berjuang lah," Satoru memberi semangat. "Oh ya. Sepertinya dia di cariin polisi"
"Heh? Polisi?"
Satoru mengangguk. "Kemari ada polisi yang mendatangi ku. Katanya kalau tidak salah ayahnya mencarinya"
"Ayah? Apa Gojo-sensei memberitahunya?" Yuta tampak antusias dan sedikit panik.
Satoru menggeleng. "Tidak, aku bilang tidak tau"
Bahu tegap Yuta menurun, merasa lega bunga-nya tidak direbut. "Aku akan pulang duluan. Mengecek (y/n)-san"
"Coba tanya dia mau pulang atau tidak!?" seru Gojo berteriak.
⸙ ⸙ ⸙
Menutup cepat pagar kayu, mencari dari pekarangan rumah sebelum masuk ke dalam. Dapur, ruang tengah, dan lainnya ia telusuri tapi tak melihat seuntai rambut (h/c).
Pintu kaca buram digeser seraya meneriakkan gadis yang ia cari. Kabut putih menengahi pandangan Yuta, aroma citrus menancap ke dalam penciuman.
Lambat laun penglihatan menangkap bahu mulus, ujung anak rambut menitikan air, netra lesu melihat siapa yang datang tiba-tiba.
Sebuah kesialan bagi Yuta kala panik tak sadar ia mendapatkan yang dicari di dalam bathtub.
"Gomenasai!!" pekik Yuta kencang, ia banting pintu tak berdosa tersebut, berlari dengan pipi yang memanas.
Duduk di engawa seraya menunggu yang sedang mandi. Netra biru gelap ia katup lantas menenangkan diri namun ubun-ubun masih mengeluarkan panas tungku.
Tanpa menyadari sosok mengenakan kimono putih beraroma menyengat sudah duduk di sampingnya. (y/n) menepuk pundak Yuta menyadarkan.
Yuta terlonjat kaget menoleh pada si bunga─masih dengan pipi memerah tersipu. (y/n) tak menanggapi terkejutnya Yuta, ia memandang seakan bertanya ada-apa?
Sejenak menetralkan diri. Yuta tak bisa bertanya langsung kalau tidak si gadis akan menangis kembali.
Sebuah cara melintas di otaknya─mungkin karna sudah biasa ia lakukan pada si gadis tanpa permisi. Yuta merangkul gadis rapuh itu, mengusap-usap punggung yang memberikan trauma. Mulai Yuta bisikan pertanyaan di daun telinga.
"Ayah mu mencari mu, (y/n)-san"
Dikatup erat netra biru tua tau tangisan pecah si gadis akan hadir. Nyatanya sebaliknya, tak kujur hadir yang ada keheningan bersama angin lalu.
Tangan lemah itu melingkar di tubuh Yuta, bibirnya bergerak mengucap kecil. "Aku tak ingin pulang..."
Netra biru itu membelalak tak percaya yang keluar buka tangisan melainkan keinginan.
Yuta mendekap erat bunga yang semakin berkembang, ia tersenyum sendiri lantaran larut dalam kebahagian.
"Kau boleh disini selamanya"
Wajah polos ia perlihatkan. "Benar kah?"
Anggukan mantap dengan kurva melengkung manis diberi Yuta. "Tentu, jika waktunya tiba..."
"...Aku akan menghalal kan mu"──── · · ⸙ 25 march 2021 ⸙ · · ────
Seketika berubah jadi lokal :v
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐀𝐤𝐫𝐚𝐬𝐢𝐚┋𝘖𝘬𝘬𝘰𝘵𝘴𝘶 𝘠𝘶𝘶𝘵𝘢
Fanfiction·˚✎ ﹏ Okkotsu Yuuta ❝Pertemuan yang tidak indah Diakhir hal yang serupa pula❞ ↷ ⋯ ♡ᵎ┊A K R A S I A ˎˊ˗ ✎... 07 March 2021 ✎... 31 March 2021 ⌢ : ♡ ⤹ ぃ ゚. ﹏ angst . . . . . ©Marsruel . . . . . ©Akutami Gege