DWTD; Sunflower

26.4K 3.3K 194
                                    

Dancing With The Devil

Mansion Mark Lee.

Para maid sedang mempersiapkan sarapan pagi untuk anak pertama dari keluarga Lee. Mereka sibuk merapikan meja makan hingga mereka tidak sadar ada seorang perempuan cantik sedang memperhatikan kegiatan mereka. Salah satu maid menyadari kehadiran ibu dari dua anak tersebut dan membungkukan badannya lalu memberi isyarat kepada para maid yang lain untuk memberi salam.

"Selamat pagi Nyonya Lee."

Yoona membalas dengan senyuman. "Dimana anakku yang menyebalkan itu? Apakah dia belum bangun?"

"Tuan Mark masih dikamarnya nyonya, tuan Mark baru saja pulang tadi pagi.." Ujar salah satu maid.

Yoona menghembuskan nafasnya, sudah terbiasa dengan kelakuan anak pertamanya itu. Yoona menaiki lift dan menekan tombol dua untuk masuk ke kamar anaknya yang berada dilantai atas. Ketika membuka pintu kamar anaknya ia melihat anak pertamanya itu sedang memejamkan kedua matanya, dia tau anaknya hanya berpura-pura tidur. Mungkin Mark sudah mengetahui kedatangannya.

"Mark, apa kau akan terus seperti ini? Selalu bermain di klub dan pulang pada pagi hari. Jika begini terus mommy akan menjodohkannu saja dengan pilihan mommy!" Yoona menghampiri anaknya dan melipatkan kedua tangannya di dada.

Mark membuka kedua matanya, lalu mendudukan dirinya di ranjang. "Sudah kubilang aku tidak akan menikah jika bukan dengannya, Mom."

Yoona mengembuskan nafasnya. Lagi-lagi anaknya selalu seperti ini. "Sudah mommy katakan lebih baik kau mencari seseorang yang lebih baik darinya, dia sudah meninggalkanmu. Mungkin sekarang dia sudah menikah dengan pria lain."

Mark bangun dari tempat tidurnya dan mengecup singkat pipi sang mommy. "Aku lapar, aku akan sarapan dan pergi ke kantor." Mark menuju lantai bawah dan meninggalkan sang mommy sendirian, enggan membahas masa lalu yang sudah merubah kehidupannya menjadi sangat kacau.

Di meja makan Mark dan mommynya sedang sarapan tanpa ada pembicaraan apapun. Lalu Yoona memulai pembicaraan. Ia tidak suka kesunyian seperti ini.

"Mark, apa diperusahaan sedang membuka lowongan pekerjaan?"

Mark mengerutkan keningnya. "Kenapa? Mommy ingin mendaftarkan diri menjadi sekertarisku?" Katanya menggoda sang mommy.

Yoona mendengus. "Mommy serius, Mark!"

"Aku tidak tahu."

"Adikmu menelepon mommy, teman adikmu sedang mencari pekerjaan. Jeno mengatakan kau sulit sekali dihubungi." Sudah biasa baginya anaknya selalu saja mengabaikan ponsel nya.

Mark menaruh sendok dan garpunya, mengelap bibirnya dengan tissue. "Nanti akan kutanyakan pada Lucas. Aku akan mengabari Jeno jika memang ada, tapi aku tidak menjamin." Mark sudah menyelesaikan makannya lalu berpamitan pada sang mommy untuk berangkat bekerja. Mark mengecup pipi mommynya sebelum berangkat.

Sedangkan Yoona terdiam melihat kepergian anaknya dan lagi-lagi ia menghembuskan nafasnya kasar, ia tidak tahu harus melakukan apa lagi untuk membuat anaknya melupakan cinta pertamanya. Sudah hampir lima tahun lamanya anaknya masih mengharapkan perempuan itu kembali lagi padanya. Yoona sudah berusaha menjodohkan Mark dengan beberapa anak perempuan dari rekan bisnisnya tapi tidak ada satupun yang bertahan dengan sikap arogan anaknya. Dan ia sudah menyerah untuk menjodohkan anaknya lagi.

Cafe SunFlower.

Haechan baru saja mengantarkan pesanan kepada pengunjung cafe. Pukul sebelas siang dan cafe cukup ramai pengunjung anak-anak muda. Rasanya cafe ini memberikan ketenangan pada Haechan, ia tidak merasakan sepi di sini. Selama ini ia memiliki teman yang saling mengerti, Haechan merasa bekerja paruh waktu ditempat cafe tidaklah buruk.

Dancing With The Devil [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang