DWTD; Annoying

23.4K 3.1K 168
                                    

Halo guys jangan lupa komen dan vote cerita ini, ramein juga ya ceritanya karna alur ceritanya akan berubah. Pokoknya pantengin terus setiap chapternya. Enjoy 🫶🏻

Dancing With The Devil

Setelah pulang bekerja Haechan membantu sang mommy memasak kimbap, kebetulan sekali hari ini ia masuk shift pagi dan pulang lebih awal jadi ia bisa menghabiskan waktunya untuk membantu mommynya. Sedangkan adiknya Jisung sedang mengerjakan tugas sekolahnya di ruang tengah sambil mendengarkan musik.

"Mommy, sepertinya aku akan mencari pekerjaan tambahan. Jeno menawarkan pekerjaan di perusahaan kakaknya." Ujar Haechan berusaha meminta izin pada mommynya tapi belum sempat tersampaikan karena menunggu waktu yang tepat untuk berbicara dengan sang mommy.

Irene yang sedang mencuci piring terhenti dan berbalik menatap anaknya. "Itu akan membuatmu sangat lelah bear, mommy akan kembali bekerja lagi saja di toko cake teman mom. Jadi kamu tidak perlu mencari kerja tambahan lagi."

"Mommy, aku tidak akan membiarkan mom bekerja lagi. Lagipula aku juga ingin suasana baru dan mempunyai wawasan lebih luas jika bekerja di sebuah perusahaan." Haechan tersenyum, berusaha meyakinkan mommynya. Ia tidak ingin mommynya bekerja lagi karena sang mommy mudah sekali sakit jika terlalu lelah.

"Tapi bear...." Haechan menghampirinya dan memeluk Irene meyakinkan sang mommy bahwa ia baik-baik saja dengan pekerjaan tambahan.

"Percayalah padaku mom, aku akan menjaga diriku. Tolong izinkan aku ya." Pintanya memohon.

Jika sudah begini Irene merasa tidak bisa mengatakan apapun lagi jika itu yang diinginkan Haechan. "Baiklah sayang, jika itu keinginanmu." Irene kembali memeluk anaknya. Berterimakasih pada Haechan selalu berusaha membantu perekenomian keluarganya tanpa pernah mengeluh.

Haechan menghampiri Jisung yang sedang mengerjakan tugas sekolah "Jisungie, apakah kau sudah punya pilihan untuk masuk universitas mana?"

Jisung tidak menanggapi pertanyaan kakaknya dan hanya fokus dengan bukunya. Ia sudah mendengar percakapan antara kakaknya dan mommynya. Ia tidak ingin kakaknya bekerja terlalu keras untuk membiayainya, ia ingin membantu sang kakak untuk melunasi hutang mendiang ayahnya. Tapi kakaknya selalu melarangnya dan menyuruhnya untuk fokus pada pendidikannya.

"Yaaaa!! Lee Jisung apa kau tidak mendengar apa yang aku katakan!" Kesal Haechan hingga ia menjitak kepala adiknya dengan gemas.

Jisung meringis dan menatap kesal pada kakaknya. "Aku tidak berminat masuk universitas, Kak."

Haechan melotot tidak suka dengan jawaban Jisung, ia berusaha mencari pekerjaan tambahan agar dia bisa menguliahkan adiknya satu-satunya ini tapi adiknya mengatakan tidak ingin kuliah. Benar-benar membuatnya naik pitam saja!

"Kau harus tetap kuliah! Jika kau khawatir tentang biaya kuliah, tidah usah khawatir aku akan berusaha semampuku. Jangan merasa kau merepotkanku Jisung, kau adalah adiku satu-satunya. Aku akan melakukan apapun untukmu. Jadi pikirkanlah universitas mana yang kau inginkan." Haechan mengatakannya cukup tegas. Dan Jisung hanya terdiam hanyut dalam pikirannya.

Handphone Haechan berdering dan menampilkan nama Lee Jeno di layarnya. Tumben sekali Jeno meneleponnya malam-malam begini.

"Hallo?" Jeno yang sedang di mansion gemas mendengar suara Haechan

"Haechan, apa kau belum tidur?"

Haechan merasa Jeno sangat bodoh mana mungkin jika dia sudah tidur bisa mengangkat telponnya. "Tentu saja belum Lee! jika sudah aku tidak akan mengangkat telponmu, dasar bodoh!"

Dancing With The Devil [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang