Seoul, South Korea.
Selama bekerja sebagai asisten pribadi CEO Haechan selalu menghabiskan waktunya menemani Mark bertemu dengan rekan bisnisnya, kadang anak pertama dari Lee itu selalu semena-mena padanya dan menganggu waktu istirahatnya. Mark selalu menelepon Haechan pada malam hari untuk mengambilkan berkas di kantor lalu mengantarkannya ke Mansion milik yang Mulia Mark. Sungguh Haechan ingin sekali menyumpahi Mark. Sudah sebulan lebih Haechan jarang mengunjungi cafe milik Jeno. Ia seperti tidak memiliki hari libur karena hari-hari liburnya akan diganggu oleh bosnya. Ia ingin berteriak tapi ia berusaha menahannya.
Ia hanya butuh tidur delapan jam!
Seperti sekarang Haechan sedang menemani Mark menemui keluarga Park, karena Mark mendapat undangan makan malam bersama dengan keluarga Park Chanyeol.
"Nikmati makan malamnya, Haechan." Park Chanyeol ayah dari Park Mina memang sangat ramah pada Haechan.
"Terimakasih Tuan Park." Haechan tersenyum.
Mark sedang mengobrol dengan Mina, gadis itu semenjak Mark mendudukan dirinya di Mansion keluarga Park sudah menempeli Mark terus. Bahkan Haechan sempat berpikir mungkin Park Mina kekasih bosnya, sudahlah Haechan tidak ingin banyak berpikir. Mark memang memiliki sifat dingin dan sulit dimengerti, tapi dia juga sosok pria yang sopan dan menghargai perempuan.
Mark memperhatikan Haechan yang sejak tadi menatapnya, setelah sadar ditatap balik oleh Mark, Haechan buru-buru mengalihkan pandangannya ke arah lain.
"Saya permisi ke toilet sebentar." Haechan melangkahkan kakinya menuju toilet, rasanya bosan sekali. Dia ingin ke cafe Jeno ia merindukan Jeno dan Renjun, sudah satu bulan lebih ia jarang mengunjungi cafe milik Jeno. Saat Haechan kembali ke meja makan, Mark sudah tidak ada di tempat duduknya. Haechan melangkah keluar Mansion dan melihar Mark ada di ruang utama bersama Mina.
"Permisi tuan apa ada yang anda butuhkan?" Haechan mendekati Mark.
"Tolong ambilkan sebuket bunga di mobilku." Pintanya pada Haechan. Sedangkan Haechan dengan cepat berjalan menuju mobil Mark dan mengambil sebuket bunga yang Mark maksud lalu memberikannya pada bosnya tersebut.
Mark memberikan bunga mawar merah pada Mina dan Mina dengan senang hati menerimanya. Mina sangat senang ketika mendapatkan bunga tersebut. Mina langsung memeluk Mark dan mencium pipi kiri Mark sebagai tanda ucapan terimakasih. "Terima kasih Mark." Mina melepaskan pelukannya.
Mereka sudah berada dindalam mobil untuk kembali menuju mansion pribadi Mark, malam ini Mark menyuruhnya untuk tidur di Mansion miliknya karna besok paginya Mark akan mengadakan meeting dadakan di Busan.
Haechan tenggelam dalam pikirannya, sebenarnya ia masih penasaran dengan Mina. Apakah Mina kekasih Mark? Tapi Jeno bilang kekasih Mark meninggalkannya. Atau mungkin kekasihnya sudah kembali. Kenapa ia jadi penasaran begini?
"Apa yang kau pikirkan, Haechan?" Mark menoleh pasa Haechan yang sejak tadi memainkan kukunya. Merasa terpanggil Haechan menoleh.
"Tidak ada tuan." Haechan kembali meluruskan pandangannya kedepan tidak ingin berlama-lama melihat mata bosnya itu. Matanya selalu menatapnya dengan kelam dan tajam. Tidak ada keramahan di mata tersebut.
Mark menyandarkan punggungnya di kursi mobil. "Mina bukan kekasihku."
"Eoh???." Kenapa Mark seperti cenayang ia bisa paham apa yang Haechan pikirkan. Tapi untuk apa juga Mark menjelaskannya pada Haechan.
Haechan sudah berada di Mansion milik Mark dan seperti biasa ia selalu disambut oelh para maid dan pengawal di Mansion tersebut.
"Tuan, saya tidak satu kamar dengan anda lagi kan?" Haechan harus waspada.
Sebelum menaiki tangga Mark berbalik menatap Haechan. "Apa kau berharap ingin sekamar denganku lagi, Haechan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Dancing With The Devil [REVISI]
RomanceLee Haechan adalah pria manis yang memiliki paras cantik. Ia bekerja di sebuah cafe sederhana milik sahabatnya. Kehidupannya dipenuhi dengan lika liku yang mengharuskan ia menjadi tulang punggung keluarganya. Haechan adalah pria yang sangat periang...