Arti Ketulusan

1.4K 130 3
                                    

Chanyeol melangkahkan kaki ke dalam ruang kelasnya, saat ini dia adalah mahasiswa tahun kedua jurusan bisnis intersional. Namun kesal langsung menjalar ke seluruh tubuh Chanyeol saat dia baru saja duduk di bangkunya, betapa tidak, saat dia baru saja menarik nafas karena lelahnya, dan saat itu juga beberapa gadis mendatanginya dengan bersikap sok imut dan bermanja-manja. Chanyeol hanya mengeluarkan jurusan tatapan bengis dan jijiknya hingga membuat para gadis itu langsung berhamburan. Namun tidak sampai disitu, Chanyeol merasakan tepukan di bahunya, dan terlihat seorang pemuda yang tiba-tiba duduk di sebelahnya

"Chan, malam ini mau ke pesta"
"Aku akan mengadakan pesta, dan banyak gadis cantik di sana, kau pastu akan suka" ucap pemuda itu meyakinkan

"Apa kita akrab?"
"Aku bahkan tak tau namamu, jadi jangan sok dekat denganku" balas Chanyeol sambil melepaskan rangkulan pemuda itu di bahunya, lalu menepuk-nepuk bahunya seolah bekas tangan pemuda itu adalah kotoran.

******

" Tuan muda anda sudah pulang"
"Apa anda ingin saya siapkan makanan untuk anda" tanya si pelayan yang sudah cukup berumur itu kepada Chanyeol

"Aku hanya ingin istirahat Ahjuma" balas Chanyeol

"Ahh saya lupa Tuan muda, Tadi Tuan besar ingin menemui anda" ucap Pelayan itu segera

"Oh Appa sudah pulang"
"Dimana?" tanya Chanyeol

"Di ruang kerjanya Tuan" jawab Ahjuma Pelayan

Chanyeol langsung menuju ke ruang kerja ayahnya, dan setelah masuk Chanyeol hanya disambut dengan suasana hening

"Appa memanggilku kenapa?"
"Oh iya kapan Appa sampai?" Ketus Chanyeol

"siang tadi"
"Oh iya, Appa ingin kau melanjutkan kuliahmu di luar negeri" ucap Ayahnya langsung

"Tidak, aku ingin disini"
"lagi pula universitas tempatku juga bagus, bahkan sangat bagus" balas Chanyeol

"Tapi ini untuk masa depanmu, kau adalah anak tertua dan pewaris Loey Corporation" balas ayahnya tegas

"Iya Chan, ini untuk masa depanmu" sambung seorang wanita paruh baya namun masih cantik yang masuk ke ruangan itu

"Demi masa depanku?hehe" ejek Chanyeol
"Aku tidak ingat kalau kalian peduli padaku" Tegas Chanyeol

"Apa Kau bilang" marah ayahnya

"Kau tidak boleh begitu Chan, Appamu hanya ingin yang terbaik buatmu, Nak" ucap wanita itu yang ternyata adalah ibu tirinya

"Jangan berpura-pura ahjuma,"
"Aku tau kalian hanya ingin menjauhkan aku dari sini"
"Dan kalian bebas menyerahkan perusahaan untuk anak kesayanganmu itu Ahjuma" Sindir Chanyeol pelan, dan dia berniat beranjak dari ruangan itu

"Park Chanyeool~" teriak ayahnya, Chanyeol langsung berhenti dan berbalik

"Sampai kapanpun aku tidak akan menyerahkan perusahaan ini"
"Karena Loey Corporation lebih dari separuhnya adalah milik ibu kandungku" tegas Chanyeol dan langsung membanting pintu keluar dari ruangan itu.

********

Chanyeol duduk di sekitar tepian Sungai Han hingga malam, suasana hatinya benar-benar buruk seharian ini, apalagi puncaknya saat dia harus berdebat sengit kepada Appa dan ibu tirinya.

"Brengsek,,Brengsek,,Brengsek" Maki Chanyeol dan secara tak sengaja melempar botol air mineral yang dia minum kepada sepasang pemuda-pemudi yang sedang pacaran di sekitar itu.

"Heei kau, apa masalahmu..Haaah" Kesal pemuda yang terkena botol air mineral tadi

"Ini" Dengan sombongnya Chanyeol mengeluarkan beberapa lembar uang kepada pasangan kekasih itu

"Apa maksudmu?" pemuda itu tambah kesal

"ini ganti rugi,,kau bisa ke rumah sakit dan membeli pakaian baru yang lebih mahal dari pakaianmu itu" sombong Chanyeol, dan pemuda itu tidak tahan dan berniat memukul Chanyeol, namun tiba-tiba seorang pemuda imut datang menghampiri mereka

"Hei Kau disini, ya ampun kemana saja kau dari tadi kucari" tanya pemuda imut itu tiba-tiba dan memegang tangan Chanyeol.

Chanyeol yang heran dengan kehadiran pemuda imut yang dia tak kenal sama sekali berusaha melepaskan tangannya, namun si pemuda imut malah mengeratkan pegangannya

"Maaf Hyung, temanku sedang mabuk"
"tadi kami minum-minum karena dia diputuskan pacarnya, tapi dia tiba-tiba hilang saat aku ke toilet" Bohong pemuda imut itu sambil meminta maaf

"sudahlah sayang, kasian dia diputuskan pacarnya" ucap pacar si pemuda yang kesal tadi, dan berubah menjadi mengasihani Chanyeol

"Ya sudah, Heii Kau, jangan sedih terus, kau masih sangat muda dan kau tampan, akan banyak gadis yang menyukaimu" pemuda yang kesal tadi malah memberi semangat dan menepuk pundak Chanyeol.

Setelah pasangan kekasih itu pergi tinggalah Chanyeol dan pemuda imut misterius tadi. Chanyeol dan pemuda itu saling bertatapan, namun Chanyeol memberi kode 'lepaskan tanganku' dan seketika pemuda imut itu melepaskan tangannya.

"Kau siapa, tiba-tiba ikut campur?" ketus Chanyeol

"Seharusnya kau berterima kasih padaku, bukannya bersikap begitu" balas pemuda imut itu

"Aku bisa menyelesaikannya sendiri" sombong Chanyeol

"Dengan uang, kau pasti seorang tuan muda"
"Haaah~ kau tau hanya kata maaf dan terima kasih saja sebenarnya bisa membuat sesuatu menjadi lebih damai" ucap pemuda itu

"Kau tau apa, apa kau tau karena uang yang menjadi tolak ukur betapa kau akan sangat dihargai oleh orang lain" balas Chanyeol

"Mungkin sebagian benar Tuan muda, dan aku tidak menapik itu"
"Tapi dengan uangmu, kau hanya mendapatkan pengahargaan tapi tidak dengan ketulusan" jelas pemuda itu.

Chanyeol terdiam, perkataan itu begitu mengena di hatinya, dan memang di saat ini perasaan itulah yang dialaminya. Semua orang mendekatinya hanya karena latar belakang keluarga dan fisiknya saja, dan tak ada yang benar-benar tulus padanya.

"Aku pulang dulu, ini sudah malam"
"Kau pulanglah, jangan berbuat onar lagi" ucap pemuda itu, Chanyeol hanya diam di tempatnya melihat pemuda itu semakin menghilang dari pandangannya. Tapi Chanyeol tiba-tiba sadar kalau dia tidak tau apa-apa tentang pemuda itu bahkan namanya. Chanyeol hanya bisa menghela nafas, namun memang takdir berkata lain. Chanyeol merasa menginjak sesuatu, dan tertanya itu adalah sebuah tanda pengenal, yang lebih tepatnya kartu sebuah mahasiswa.

"Jadi dia kuliah di universitas yang sama denganku"
"Do Kyung Soo~ humm sampai bertemu" senyum Chanyeol mengembang seketika

~Continue~

LULUHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang