Luluh

927 100 3
                                    

Sudah 3 tahun berlalu, namun hubungan Chanyeol dan Kyungsoo bukannya malah terlihat tanda-tanda kebosanan, tapi terlihat semakin serius. Chanyeol menganggap Kyungsoo bukan hanya seperti kekasih tapi sudah seperti kebutuhan, Chanyeol cukup posesif walau bukan posesif yang mengekang, dan awalnya Kyungsoo merasa kewalahan akan sikap itu, namun lama-kelamaan Kyungsoo malah terbiasa dengan hal-hal itu.

Chanyeol sudah mulai berhubungan baik dengan Ayah dan ibu tirinya, itu semua tak luput dari campur tangan Kyungsoo dan juga Sehun. Sehingga sekarang ayahnya mempercayai Chanyeol untuk memimpin perusahaan, bukan hanya karena Chanyeol pemilik saham terbesar berkat warisan almarhum ibunya, namun juga karena Chanyeol satu-satunya harapan untuk meneruskan perusahaan. Ayahnya tidak bisa berharap dengan Sehun, karena Sehun lebih memilih mengejar impiannya sebagai dokter dan mengambil ahli neurologi atau saraf. Sementara Kyungsoo dia dipersiapkan ibu angkatanya untuk meneruskan galeri seni sebelum ibu angkatnya memutuskan pensiun, karena Rose memilih memimpin sekolah musik warisan keluarga ayahnya karena passion Rose juga lebih ke arah sana.

Jangan tanya Rose soal hubungan mereka, dia tidak terlalu kaget bagaimana mereka bisa saling jatuh cinta, karena Rose mengenal keduanya dan tau pesona keduanya. Bagaimana Rose dan keluaraganya langsung jatuh cinta pertama kali mengangkat Kyungsoo sebagai keluarga karena gestur polos, manis dan juga sikapnya yang baik dan hangat. Begitupu dengan Chanyeol Rose sendiri tau walaupun Chanyeol seseorang yang dingin namun memiliki perasaan hangat dan tulus jika sudah menemukan yang mampu merebut hatinya, dan memang orang seperti Kyungsoo lah yang Rose pikir mampu dan tepat untuk itu.

Chanyeol sekarang sedang berada di kediaman Kyungsoo, dia sedang melihat ekspresi serius namja yang dapat meluluhkan hatinya itu ketika sedang memasak makan malam, dia terus berpikir untuk segera mengikat Kyungsoo dengan sebuah status yang lebih serius, karena dia tak punya alasan lagi untuk meragu akan itu.

"Soo-yah" panggilnya sambil mendatanginya dan duduk di kursi lebih mirip meja bar

"Humm, ada apa Chan?" tanyanya sekenanya

"Bagaimana kalau kita menikah?" tanyanya atau lebih tepatnya pintanya

Kyungsoo terdiam sesaat, lalu menghampirinya sambil membawa masakan yang dimasaknya tadi dan menaruhnya dia atas meja dihadapan Chanyeol. Kyungsoo menatap Chanyeol serius, lalu membawanya ke sofa dan mendudukan Chanyeol, sementara Kyungsoo mendaratkan bokongnya ke pangkuan Chanyeol.

"Pikirkan dulu Chan" Kyungsoo membelai pipi Chanyeol dengan lembut

"Apa yang harus aku pikirkan?" tanya Chanyeol heran

"Banyak Chan"
"Kita berdua namja, dan tak akan memilikin keturuanan"
"siapa tau beberapa waktu nanti kau bertemu gadis yang ingin sekali kau memiliki anak sebagai penerusmu" jawab Kyungsoo tenang

"Soo, kau masih tidak percaya padaku?" sorot wajah Chanyeol tampak kecewa

"aku percaya padamu yang sekarang, tapi di masa depan aku tak tau Chan" Balas Kyungsoo ragu sambil bangkit dari pangkuan Chanyeol

Chanyeol langsung menarik tangan Kyungsoo yang bangkit dari pangkuannya, dan mendaratkan kembali namja imut itu dipangkuannya, memang agak kasar, namun Chanyeol dapat merasakan kekhawatiran yang begitu sangat di wajah Kyungsoo. Chanyeol mendekap namja yang ada dipelukannya itu dengan erat dan meyakinkan Kyungsoo akan sesuatu.

"Belasan tahun Soo, aku menutup rapat hatiku, bahkan terhadap keluargaku sendiri"
"Tapi cuma kau yang dalam waktu singkat dapat membuka lebar pintu itu Soo"
"Kau meluluhkanku, cuma kau Soo"

Chanyeol melepaskan eratannya dan menempelkan keningnya ke kening Kyungsoo lalu menangkupkan kedua telapak tangannya di wajah putih yang sedikit gempal milik Kyungsoo

LULUHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang