JaySeung - Berandal manis(2)

1K 107 14
                                    

Hayii><

Seseorang menyuruhku untuk melanjutkan ini🙂
Karena aku anak yang berbakti jadi kulanjutkan🙂

Happy reading all∪・ω・∪


























































»»——⍟——««

"Oy, Seung. Tumben diem, biasanya gak bisa diem. "

Heeseung menatap sinis Nicholas yang menggodanya. Dia memilih untuk mengacuhkan temannya itu lalu memasang earphones di kedua telinganya.

Alunan musik yang menenangkan membuat Heeseung sedikit melupakan masalah kemarin. Karena kemarin Jihoon mengadukannya kepada orang tuanya.

Ayahnya sangat marah saat mengetahui Heeseung ikut balap liar. Bukan hanya ayahnya. Kakak laki-laki pertama Heeseung juga sangat marah. Mereka tau kalau Heeseung sering berbuat kenakalan di sekolahnya. Tapi mereka tidak tahu kalau Heeseung ikut balap liar.

Apalagi sekarang ada orang yang sangat menyebalkan. Heeseung sangat membencinya. Karena dia selalu ikut campur tentang urusannya.

"Seung, dicariin Jay. Disuruh ke ruang OSIS. "

"Kupingnya dibuntu Gyu. "

Heeseung yang masih bisa mendengar ucapan Nicholas memukul lengan namja itu. Dia melepaskan earphones miliknya.

"Kenapa nyariin? " Tanya Heeseung.

"Mana gue tau. Udah sana ke ruang OSIS. Gue mau ke kelasnya bebeb Taehyun. "

Beomgyu keluar dari kelas Heeseung. Sementara Heeseung merotasikan matanya malas. Dia sangat malas.

"Mau ke ruang OSIS? "

"Gak, buat apa gue ke sana. Mending gue ke roftoop. "

Heeseung berjalan menaiki tangga menuju roftoop. Itu adalah tempat favorit Heeseung saat ingin menyegarkan pikiran.

Sesampainya di roftoop, Heeseung langsung merebahkan tubuhnya di sofa yang ada di sana. Menatap langit yang tertutup awan. Angin segar yang menerpa wajahnya. Dia menarik napas dalam-dalam lalu menghembuskannya.

"Kapan hidup gue bisa damai? " Gumam Heeseung.

Heeseung memejamkan matanya dan membiarkan deru angin menerpanya. Tapi, tak lama setelah ia memejamkan matanya. Ada sesuatu yang menghalangi sinar matahari.

"Kenapa gak datang? "

Heeseung membuka matanya saat suara dingin dan penuh penekanan didengarnya. Dia menatap kesal namja di depannya ini.

Heeseung memilih untuk mengacuhkan namja itu lalu kembali memejamkan matanya. Namja yang berdiri di depan Heeseung mengepalkan tangannya.

"Park Heeseung, jawab aku. "

Bugh

Heeseung sudah tidak tahan lagi. Satu pukulan berhasil mendarat di wajah tampan namja itu. Dia mengusap ujung bibirnya yang sedikit sobek.

"Udah gue peringatin berkali-kali. Jangan ganti marga gue sembarangan Jay. Marga gue Lee bukan Park. "

"Sama saja, beberapa tahun lagi margamu akan menjadi Park. "

Jay tersenyum miring sambil berjalan mendekati Heeseung. Tangannya terangkat untung mengelus pipi Heeseung.

"Gak usah sentuh gue Jay! " Heeseung menepis tangan Jay.

Panorama Hybe LabelsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang