3 Foto

65 8 2
                                    

"selamat pagi, perkenalkan saya danang selaku wakil ketua osis di sma ini, sma starmoon high school, sebelum nya selamat datang buat calon murid baru, eits! Ingat! Kalian belum bisa di sebut murid kalau belum melaksanakan masa orientasi sekolah atau singkat nya MOS, maka dar--

"PANAS WOIY!!! TUDEP (to the point) KEK!"

"SCINCARE GUA MAHAL NI! BLASTERAN INDIA THAILAND!"

"KAK DANANG! LOP U!"

"INI MOS GA BISA DI SKIP AJA APA?!"

"anjir! Adkel gua sangar sangar!" gumam danang setelah menjauhkan mic nya, bisa panjang urusan nya jika suara nya terdengar dari telinga adik kelas adik kelasnya. "sabar ya, kan kalian belum kenalan sama kakak ketua osis, ganteng kok, duda pula" ujarnya dengan senyuman paksa, membuat sorot mata binar dari adik kelas perempuan.

Danang melirik ke arah kanan nya, di pojok kursi empuk sana.iya, di bawah pohon rindang sana, sedangkan dia yang panas panas an di atas terik matahari di jam yang akan masuk jam 10 siang. "ketua durhaka, sini kau!" panggil nya sedikit berteriak, membuat lelaki itu bangkit dari duduknya, berjalan ke arah tengah lapangan lalu menaiki panggung kecil itu.

Teriakan dan pekikan mulai terdengar ketika lelaki bertubuh tegap itu berdiri dengan gagah nya di atas panggung, menghela nafasnya panjang karna baginya sudah tak asing lagi kejadian seperti ini. Cogan gitu.

"saya jevri, ketua osis. Kalian bisa di bimbing sama danang, makasih"  tanpa menyunggingkan senyuman, jevri turun dari panggung itu membuat rahang danang turun begitu saja, apakah itu yang di namakan seorang ketua osis? Tentu, ketua kan tinggal terima jadi.

"ANJIRR!! KETUA OSIS NYA COGANN!!"

"FIKS NANTI GUA SURUH ANAK GUA SEKOLAH DISINI"

"pacarin ngga ya? Pacarin engga? Iyaudah deh"

"jevri, ku catat namamu dalam buku harian ku"

lain dari gadis di ujung sana, dia tengah menggurutu sendiri, sambil mengibas ibas kan tangannya di area leher putihnya yang mulai berkeringat, kulit putihnya pun mulai memerah akibat paparan sinar matahari langsung. "panas ish! Mau bobo aja di rumah!"

"aku ikut !" gadis dengan rambut yang di kuncir kuda itu menoleh ke arah sampingnya, menatap bingung gadis berambut sebahu di depan nya yang tengah menampilkan senyuman nya.

"kamu ngomong sama aku?" tanya gadis itu, zeera. Dia menunjuk dirinya sendiri membuat gadis di depan nya mengangguk antusias.

"aku ngomong sama angin tadi" jawab asal gadis itu membuat zeera memutar bola matanya malas.

"serius dulu!"

"iya aku ngomong sama kamu!"jawab gadis sebahu itu dengan cepat, membuat zeera tersenyum lebar." kenalin, aku mochi refezan. Kamu boleh panggil aku mochi. Nama kamu?"

"zeera deschelia graceva, kamu panggil aku zeera ngga boleh panggil aku yang lain!" zeera tersenyum pada gadis imut di depan nya, jika di lihat lihat mereka mirip, yang membedakan hanya mata mereka, zeera yang bulat dan mochi yang sipit, juga kulit mereka, zeera lebih unggul.

Mereka saling menatap,sambil tersenyum jahil." AYO BEKAWAN!"

.

"anjir panas! Enak banget tu si jepri!" lelaki dengan dengan bulu mata lentik itu menatap ke seorang lelaki yang tengah berjalan ke arah nya dan beberapa orang disana. Raden.
Lelaki itu mengibas ibas kan tangannya, sesekali berdecak sebal.

"cabut!" ujar lelaki dengan tubuh tegap itu, setelah memastikan jevri bergabung dengannya, ia berjalan mendahului teman teman nya di depan, berjalan meninggalkan lapangan basket dengan terik matahari.

DexterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang