"Love is just a word until someone arrives to give it meaning" - WE
🌜🌛🌜🌛🌜🌛
Hari ini sungguh sangat menyenangkan, Sia sungguh banyak membantuku untuk mengenali lingkungan disini.
"Nah yang disana biasanya untuk anak anak basket berlatih" Jelas Sia menunjuk sebuah ruangan, aku hanya mengangguk mengiyakan.
"Chelsi apa kau lapar?" Tanyanya membalikkan badannya menghadapku.
"Ya...lumayan, apa kau lapar?" Kata ku yang sukses membuatnya menunjukan deretan gigi rapi nya.
"Ya sudah ayo kita ke kantin, banyak makanan enak disana. Ayo!!" Ajak Sia begitu excited.
Sia menarik tanganku membuat ku sedikit terhuyung karena nya. Untung saja aku segera menyeimbangkan tubuh ku jika tidak mungkin aku sudah tersungkur jatuh.
"Wait Sia! Aku membawa bekal sendiri" Elak ku karena ini hari pertama ku disini jadi aku tak tahu apa saja makanan yang berada di kantin, apakah sesuai dengan selera ku atau tidak.
"Tenang saja, Chelsi. Disini makanan nya enak-enak dan akan ku tunjukan semua yang menurut ku keren. Ayo! Nanti ku pesan kan, aku sudah sangat lapar..." Rengek nya mau tak mau aku harus mengikutinya.
Aku mengangguk, Sia langsung tersenyum girang dan kembali menarik tanganku.
🌜🌛🌜🌛🌜🌛
Aku sedikit terpesona dengan kantinnya, sangat luas dan juga ramai. Sia memesan makanan ku dan dirinya. Sedangkan aku memilih tempat duduk.
Sia kembali dengan makanan, di sisi tangan kanan dan kirinya.
"Terimakasih Sia" Ucapku mengambil makanan ditangannya.
"Sama sama, ah iya aku juga ingin menceritakan kantin ini bla...bla...bla" Sepanjang kami makan, Sia selalu berceloteh mengenai sekolah ini atau pun murid-murid di sini.
Tiba-tiba terdengar suara heboh dari pojokanan kantin. Aku pikir ada kecelakaan atau apa pun itu, namun terlihat dibeberapa gerombolan terlihat seorang pria dengan style yang sedikit mencolok dimataku.
Lamunan ku buyar karena tepukan Sia dipundak ku, tak keras tapi cukup membuatku terkejut.
"Chelsi kau melihat apa? Sampai seperti itu" Tanya Sia mengedarkan pandangannya mencari apa yang baru saja aku perhatikan.
"Ah itu ada gerombolan anak-anak disana, aku pikir tadi ada sesuatu" Jelasku menunjuk kearah gerombolan yang sudah sedikit bubar karena pria itu berjalan menuju tempat duduk tak jauh dari belakang ku.
"Oh iya aku lupa menceritakan manusia itu" Ucap Sia membuat kening ku berkerut. Sepertinya Sia tak menyukai pria itu.
"Dia si trouble maker, kau tau pria-pria yang duduk didekatnya? Mereka juga sama, pernah suatu hari mereka menebar sampah di seluruh lorong disekolah ini, tapi dosen tak menghukum mereka. Tetapi mahasiswa disini lah yang disuruh untuk membersihkan nya" Terang Sia sebal.
"Astaga! Separah itu mereka?" Tanyaku tercengang tak percaya.
"Ada lagi hal yang lebih gila, tetapi aku malas menceritakannya"
"Heh!! Gadis aneh!!" Tiba-tiba seseorang berteriak dibelakang kami. Ku lihat Sia dengan wajah tak bersahabat menatap kearah belakangku.
Membuatku juga mengikuti arah pandangnya. Ah ternyata mereka, tapi sepertinya Sia sudah sangat dekat dengan mereka sampai-sampai sudah ada nama khusus untuknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
We Meet
Teen Fiction"Kuharap dengan aku bersekolah disini aku akan terbebas dari masalah, tapi....ternyata aku salah. Masalah ini malah semakin rumit dan berhasil membuatku selalu gelisah" - Chelsi Pricila. "Pertemuan yang tak menyenangkan ini akan menjadi seru jika ka...