When I met you girl my heart went knock knock knock
Now them butterflies in my stomach won't stop stop- One Time ~ Justin Bieber
🌜🌛🌜🌛🌜🌛
Di perjalanan pulang aku melihat seorang nenek tua yang terlihat gusar, mungkin ingin menyeberang jalan. Tapi saat kulihat sekitar sepertinya orang-orang tengah sibuk dengan urusan mereka.
Aku sedikit geram melihat itu, apa mereka tidak melihat orang tua yang sedang gusar di tengah-tengah mereka? Aku berjalan mendekati nenek itu. Sedikit ku sentuh pundaknya, dapat kulihat ia sedikit terkejut dengan ke hadiran ku.
"Apa nenek ingin menyeberang?" Kata ku sesopan mungkin, jujur saja aku agak canggung berbicara dengan orang luar.
Nenek itu hanya menganggukan kepalanya seraya memberiku senyuman hangat. Kulihat lampu lalulintas. tak lama kemudian lampu itu menjadi merah bertanda bahwa semua kendaraan akan berhenti.
Ku tuntun nenek itu pelan-pelan agar ia tak terjatuh di tengah tengah kerumunan. Sesampainya di seberang nenek itu kembali tersenyum kepadaku.
"Terimakasih karena sudah menolongku" Ucap nenek itu lembut.
"Sama-sama nek, kalau begitu saya pergi dulu" Pamitku ingin beranjak pergi, namun sebelum pergi dapatku rasakan sebuah kulit tangan menyentuh lengan ku.
Aku berbalik melihat kearah nenek itu lagi, ternyata nenek itu masih menatap ku.
"Iya nek?" Tanyaku sopan.
"Siapa namamu, honey?" Oh astaga mendengar nenek itu memanggilku honey, aku jadi teringat dengan orang aneh itu lagi.
"Namaku Chelsi, Nek" Jawabku tersenyum.
"Kau sangat manis sweetie, apa kau pulang dengan berjalan kaki?" Kenapa tiba-tiba aku merasa tak enak ya?
"Ah iya, lagi pula rumah ku tak jauh dari sini" Ucapku tersenyum canggung.
"Kau mau tumpangan? Akan aku antar kau kembali kerumah" Tuturnya sambil tersenyum, aku merasa tak enak menolaknya tapi aku juga tak mau merepotkannya.
"Emm... tidak usah, Nek. Aku bisa berjalan kaki, diujung sana rumah ku" Tolakku menunjuk ke ujung jalan dimana aku tinggal.
"Tidak apa, lagi pula cucuku sebentar lagi akan sampai menjemputku disini" Aiss! Aku sungguh tak enak apa lagi yang menjemput adalah cucunya.
"Nek, tidak apa aku bisa pulang sendiri, kalau begitu aku pamit dulu" Pamitku tersenyum hangat dan segera melangkah meninggalkan nenek itu.
🌜🌛🌜🌛🌜🌛
Tak lama sebuah mobil hitam mengkilap menghampiri nenek itu, kaca mobil itu turun memperlihatkan seorang laki-laki duduk dikursi pengemudi. Lalu ia turun dari mobilnya.
"Darimana saja kau?" Tanya sang nenek mengintimindasi. Laki-laki itu hanya menyengir tanpa dosa, memperlihatkan gigi-gigi rapi nya.
"Maaf kan aku nenek, aku sungguh lupa" Elak laki-laki itu mencium punggung tangan sang nenek, merayu.
"Oh iya! Siapa wanita tadi?" Tanyanya menuntun sang nenek untuk masuk kedalam mobil.
"Dia yang menolong ku menyeberang tadi, dia sangat manis. Dari yang kulihat sepertinya dia satu kampus denganmu" Ucap sang nenek. Laki-laki itu mengernyit seperti tengah mengingat sesuatu.
"Hem...sekampus dengan ku? Sepertinya aku mengenal dia..." Ujar laki-laki itu, tak lama ia teringat oleh sosok gadis yang ia temui dikantin tadi.
"Ohh! Ya aku ingat! Dia yang ku cari" Seru nya membuat sang nenek yang berada di dalam mobil menggeleng heran.
"Sudah lah, El. Sebaiknya kita pulang saja sekarang, nenek lelah seharian ini" keluh sang nenek menampakkan wajah letihnya.
"Hehehe baik lah ratu ku, mari kita kembali ke istana" balas laki-laki itu yang tak lain adalah Eldrick, ia tersenyum manis pada sang nenek, kemudian masuk ke dalam mobil, menancap gas mengantarkan sang nenek pulang.
🌜🌛🌜🌛🌜🌛
"Ratu kita sudah tiba wahai penghuni rumah" seru Eldrick sembari menuntun sang nenek masuk kedalam rumah.
Seruan Eldrick membuat kedua orang tua nya langsung berlari menyambut sang nenek yang memang sudah di nanti oleh mereka.
"Astaga Ma, kapan sampai? Kenapa tidak mengabari ku dulu?" tanya wanita berusia 40 tahun yang tak lain adalah mommy Eldrick.
"Lama jika harus mengabari mu, kau akan menyiapkan ini dan itu" celetuk sang nenek mendengar itu Eldrick sedikit meringis, nenek nya memang tidak tinggal bersama mereka, sang nenek memilih tetap tinggal di indonesia, negara kelahiran nya.
"Kalau begitu aku pergi dulu nek, mom, dad" pamit Eldrick tak lama mendapat jeweran dari sang nenek, pria itu meringis kesakitan, bahkan seluruh wajah nya sudah memerah.
"Aw aw! Nek sakit" Rengek nya.
"Kau ini selalu keluyuran se enak mu, nenek mu ini baru sampai, mau kau tinggal kemana?" Omel sang nenek semakin mengencangkan tarikan di telinga Eldrick.
"AW! Nenek El hanya sebentar El tidak akan pulang larut malam nek, Akh!" dilirik nya sang nenek dengan tatapan andalan nya, membuat wanita tua itu mendengus kemudian melepas jeweran nya.
"Awas saja kamu tidak segera pulang, siap-siap menerima akibat nya" kata sang nenek meninggalkan Eldrick.
"El jangan berulah, kalau sampai nenek mu marah, kami yang repot" keluh mommy nya. Eldrick menggenggam tangan orang tua nya itu, menunjukan cengiran nya.
"Tenang mom, Eldrick bisa membujuk nenek nanti, El pergi dulu" dengan manis Eldrick mencium punggung tangan mommy nya, dan berlalu menaikin mobil nya.
🌜🌛🌜🌛🌜🌛
Eldrick memarkirkan mobil nya di tepi jalan dengan ponsel yang menempel di telinga kanan nya. Pria berjaket kulit hitam itu nampak kesal, sedari tadi mulut tak berhenti mengumpat.
"Aku tunggu di sini awas saja sampai kau tak datang, aku akan memenggal leher mu, aku tak main-main" ujar nya kemudian mematikan panggilan itu sepihak, jalanan ramai sampai ia beberapa kali menabrak bahu orang-orang.
Eldrick mendecak, ia sangat tidak suka di suruh berjalan kaki seperti ini, pria itu kembali berkutat dengan ponsel nya, bersandar pada tiang. Namun saat diri nya hendak kembali melangkang sebuah tangan melingkar pada pinggang nya, gadis itu memeluk nya erat.
Eldrick diam karena terkejut bukan main, bahkan pacar nya saja meminta izin terlebih dahulu sebelum memeluk nya. Tapi keterkejutan Eldrick tak sampai disitu, saat gadis itu berkata,
"Hai honey! Kau disini rupanya" dan, damn! Eldrick seperti nya mengenali suara itu.
Helloo!! Ada yang mau di sampaikan buat mereka?? Or buat Author nya? Avv thank you yang selalu nunggu cerita ini up😄
KAMU SEDANG MEMBACA
We Meet
Teen Fiction"Kuharap dengan aku bersekolah disini aku akan terbebas dari masalah, tapi....ternyata aku salah. Masalah ini malah semakin rumit dan berhasil membuatku selalu gelisah" - Chelsi Pricila. "Pertemuan yang tak menyenangkan ini akan menjadi seru jika ka...