"Saya boleh pegang hidung kamu?" tanya Jira. Ia dan Lesti baru saja sampai di depan rumah.
"Mau ngapain?"
"Periksa aja! Saya takut kamu kenapa-napa. Saya akan laporan ke Pak Dwi."
"Jangan! Nanti Papa khawatir."
"Ya sudah, makanya saya periksa dulu. Saya juga dulu sering cedera di bagian hidung. Saya takut hidung kamu retak."
"Ya- ya udah. Nih! Periksa aja, aku udah nggak apa-apa, kok."
Jira meraba hidung Lesti. "Beneran gak sakit?"
"Enggak!"
"Syukurlah! Sepertinya memang gak kenapa-kenapa."
"Ehm, Mas Jira lagi ngapain tuh sama Non Lesti?" suara Bi Darmi berhasil mengagetkan mereka berdua.
Jira langsung melepaskan tangannya. "Maaf, saya permisi!" Jira langsung kabur ke kontrakannya.
Bi Darmi terkikik geli, melihat Jira yang salah tingkah dan Lesti yang sepertinya juga sama.
"Ciyee, Non Lesti. Tak bilangin Pak Dwi loh, abis kiyut-kiyutan sama Mas Jira."
"Ih, si Bibi. Apaan sih."
"Eh, loh, itu hidung Non Lesti kenapa lebam?"
"Ini, tadi Jira meriksa ini, Bi. Tadi aku kejedot pintu."
"Ya ampun, si Non hati-hati, Non. Nanti bibi kompresin ya, Non."
"Iya, Bi."
***
Jira ragu untuk mengirim laporan pada Gilang, ia ingin memberi tahu kalau Billar tak sengaja menonjok Lesti tadi.
Ia memijat alisnya, kepalanya terasa pening. Ia selalu dibikin lusing saat mengirim laporan pada Gilang, belum lagi masalah perasaannya pada Lesti.
"Saya gak boleh ngecewain Lesti." lirihnya.
Ia mengirim laporan pada Gilang, tanpa memberitahu kejadian tadi di sekolah. Jira mengambil ponselnya, lalu mengirim pesan singkat pada Lesti.
[ Mau saya belikan sesuatu? Hidung kamu lebamnya sudah berkurang? ]
Jira melempar ponselnya, ia bingung dengan perasaannya sendiri.
Sementara di rumah Lesti...
Ia sedang menonton tv sambil mengompres hidungnya ditemani Bi Darmi.
Tok tok...
Terdengar seseorang mengetuk pintu.
"Siapa, ya Bi?"
"Bentar ya, Non. Bibi lihat dulu."
Bi Darmi lalu membuka pintu, dilihatnya Jira yang membawa sebuah kantong kresek kecil.
"Eh, Mas Jira. Mau masuk, Mas?"
"Gak usah, Bi. Ini tolong kasih Nona Lesti. Obat biar bengkak sama lebamnya cepat hilang." Jira memberikan kresek itu pada Bi Darmi lalu pergi.
"Non, ini dari Mas Jira, Non."
"Loh, yang barusan Jira?"
"Iya, Non."
Lesti menerima kantong kresek dari Bi Darmi, ia mengambil isi di dalamnya. Sebuah salep kerukuran kecil.
"Katanya biar lebam Non Lesti cepat hilang."
"Bi, Bibi ngerasa gak sih kalau Jira perhatian banget sama aku?"
"Wah, si Non ternyata peka juga ya."
"Sepertinya perhatian Mas Jira lebih dari seorang pengawal deh, Non."
KAMU SEDANG MEMBACA
Curiosity About Love ( #leslar )
Ficção AdolescenteDuet with @agnilku15 Setelah Mamanya meninggalkan Papa dan juga dirinya, Lesti Indira Widjaja pindah ke sekolah SMA biasa dan menemukan jalan kehidupan yang baru. Namun, hidup tak selalu berjalan mulus... #1 lestibillar - 20-27 Maret 2021 #4 teenage...