Chapter 21

945 96 14
                                    

🅒🅤🅡🅘🅞🅢🅘🅣🅨 🅐🅑🅞🅤🅣 🅛🅞🅥🅔

Author : Maya Pidhanawati
Story by : Agnil Kuroma

"Kamu pacaran sama Rara ,ya?" tanya Lesti pada Jira. Mereka berdua sedang berjalan menuju rumah.

"Kata siapa?" Jira sedikit kaget karena pertanyaan Lesti.

"Kalian keliatan banget dari tadi. Jujur aja, kalau jadian aku ikut seneng, kok." ujar Lesti sambil tersenyum.

"Ketara, ya? Maaf."

"Ngapain minta maaf? Selamat, ya!"

Jira menundukkan pandangannya, ia menatap kakinya yang melangkah ke depan itu. Ada sedikit perasaan tidak enak terhadap Lesti, meskipun Lesti tidak mengetahui perasaannya, ia merasa telah mengkhianati Lesti.

"Saya janji akan bekerja dengan baik meskipun saya dengan Rara."

"Baguslah. Lagian gak ada hubungannya sama kerjaan kamu, kan." Lesti menarik napas panjang lalu menghembuskannya.

"Kamu kenapa?"

"Enggak." ucap Lesti. Entah mengapa hatinya terasa berdenyut sakit.

***

Besoknya...

Dwi sedang sibuk berkutat dengan beberapa dokumen yang harus ia tanda tangani. Tiba-tiba ada mengetuk pintu ruangannya, sejurus kemudian sekretaris kantornya masuk ke dalam.

"Pak, saya dapat info dari lobi kalau Pak Widjaja baru saja datang."

"Oh, iya. Nanti langsung biarkan saja beliau masuk."

"Baik, Pak."

Benar saja, tidak lama kemudian Widjaja sudah sampai di depan ruangannya. Reymond, sekretaris pribadinya membukakan pintu untuk Widjaja.

"Pa!"

"Setelah makan siang kita akan pergi ke sekolah Lesti." kata Widjaja, belum sempat Dwi mempersilahkan duduk, ia sudah mendudukkan dirinya atas sofa.

"Loh, mau apa? Kenapa dadakan begini?"

"Sesuai janji Papa, Papa akan memberikan sebagian harta Papa untuk donasi ke beberapa sekolah dan juga memberikan beasiswa."

"Bukannya sebelumnya Papa bilang akan jadi agenda kantor? Lalu, Papa kan mau kerjasama dengan universitas swasta?"

"Gak usah, pakai uang pribadi Papa saja."

"Tri tahu, Pa?"

"Sudah, semalam dia ke rumah. Papa sudah kasih tau dia."

"Tapi kenapa tiba-tiba, sih?"

"Memang Lesti gak bilang? Ini kan ide dari anak kamu."

"Ide Lesti?" tanya Dwi bingung.

"Papa sudah minta Lesti pindah sekolah. Tapi anak kamu ngotot gak mau pindah. Makanya Papa kasih syarat ke dia, kasih alasan yang masuk akal kenapa dia sekolah disana."

"Kamu tau ide Lesti apa?" Dwi hanya menggeleng.

"Bilang aja ke klien-klien Kakek kalau Lesti sebenernya lagi survei sekolah yang akan nerima bantuan sama beasiswa dari perusahaan Kakek." ucap Widjaja sambil menirukan gaya Lesti, meskipun sudah berumur, Widjaja masih tetap humoris.

"Iya, Pa. Gak usah sambil niruin gaya bicara Lesti segala." ucap Dwi sambil menutup mulutnya yang terkekeh.

"Sekarang sudah jam makan siang, kan? Cepat bereskan kerjaan kamu. Kita makan siang lalu ke sekolah Lesti."

Curiosity About Love ( #leslar )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang