CHAPTER 4 [SIN]

1.7K 277 48
                                    

Keesokan harinya, begitu Kise tiba disekolah, ia langsung saja membalik kursinya dan duduk di hadapan Ichiya.

"Maafkan aku, aku ...tidak tahu ,ibu mengenalmu...aku panik" ujar Kise

"Mm.. "

"Aku... Menyukaimu... Karena itu... Aku bertingkah bodoh.. Maafkan aku"

Ichiya tampaknya terkejut menatapnya. Perasaannya campur aduk tak menentu saat ini.

"Jadilah kekasihku"Ujar Kise sembari mencium keningnya

Anak-anak dikelasnya tersipu menatap kedua orang itu, ditambah lagi Ichiya tampaknya tak akan melakukan penolakan.

"Ichiya? "

"Berkencanlah denganku" ujar Kise lagi sembari menggenggam kedua tangannya.

Ada sedikit rasa geli disana, namun rasa bahagianya dan rasa sukanya tentu saja lebih besar daripada rasa takutnya.

"J.. Jangan pegang" ujar Ichiya

"Ichiya? Aku akan menunggu jawabanmu sepulang sekolah" ujar kise sembari kembali berbalik

Anak-anak lainnya kini mengerumuni Kise dan yang lainnya hanya senyum-senyum menatap Ichiya.

"Namun aku akan segera pergi... Lagipula, Yanagisawa terlihat tidak serius... Apa yang ia rencanakan kali ini" Pikir Ichiya

Banyak sekali yang berputar di kepalanya saat ini.

Entah menerimanya atau tidak. Ia sebenarnya sudah mulai terbiasa dengan Kise. Beberapa bulan yang lalu mereka sering sekali menghabiskan waktu bersama, namun semakin lama semakin jauh dan jarang.

Ichiya sadar Kiseki sebenarnya tengah membangun benteng aman untuk nilai-nilainya.

Seolah-olah Kise masuk dalam lingkaran Alpha yang tidak dibencinya, ia pun tidak bisa menolak ketika Kise memintanya mengerjakan tugasnya juga.

"Aku bingung... Kemarin memperlakukanku dengan kasar, hari ini cinta... Apa aku barang? Alpha brengsek... Mengapa aku harus merasa nyaman dengan Alpha se brengsek ini?" Pikir Ichiya pelan

Ichiya yang sama sekali tak curiga itu hanya membulatkan tekadnya untuk menerima Kise.

.

.

.

Sepulangnya dari sekolah, keduanya kembali menjadi orang yang terlambat di jemput.

"Ichiya? "

"Ya.. "

"Jawabanmu? " tanya Kise.

"Mengapa aku merasa seperti ... Sangat tidak tulus" Pikir Ichiya sambil tersenyum kecut

"Baiklah" ujar Ichiya pelan

"Aku tidak akan bertanya dua kali" kise sambil tersenyum

"Ingin ke rumahku hari ini? Ayolah.. Kumohon... Ibu, merasa sangat bersalah" ujar Kise sembari memeluknya

"Mm.. "

"Ichiya ... " ujarnya masih sambil memeluk Ichiya.

"Kau... Wangi" ujar Kise

"Kau harus berterima kasih padaku... Karena aku... Phobiamu mulai sembuh" ujar Kise

"Terima Kasih... Namun, aku hanya terbiasa denganmu... Terhadap orang lain, aku masih takut... Masih agak takut" ujar Ichiya

"Dan kau mulai jatuh cinta padaku? " tanya Kise.

"Aku belum tahu...

"Jangan mengingatnya lagi" ujar Kise sembari mencium matanya

Alpha α-PhobiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang