CHAPTER 13 [FAMILY]

1.8K 261 17
                                    

Hari yang ditunggu-tunggu pun tiba. Sepertinya konferensi pers pun tidak membawa banyak manfaat, dan kini mereka harus melangsungkan pernikahan secara tertutup .

"Mm...Pernikahan ini tidak akan bisa berjalan dengan baik jika ayah terus berkeringat seperti iniii"Ujar Kiichi yang tengah sibuk mengusap keringat di wajah sang ayah

"Pertama kalinya ayah menikah"

"Tentu saja ! "Ujar Keisei yang kini juga berusaha mengipasi sang ayah.

Nampaknya walaupun suhu AC sudah pada suhu minimumnya hal itu tidak dapat menutupi rasa panas yang Kise rasakan karena ia begitu gugup.

"Ayah. Jangan jatuhkan cincinnya. Nee!?"Tanya Kaisei

"B..baiklah.. sepertinya ayah yang akan jatuh Kei.."ujar Kise

"Ayah... apa aku harus menopang ayah? Tulangku akan remuk" ujar Kiichi sambil tertawa.

"Ba...bagaimana ini ...Ibu...Aku terlalu takut"Ujar Kise sembari memegangi tangan sang Ibu

Mizuki tersenyum lebar memperhatikan putranya itu, namun kemudian memukuli kepala Kise dan membuat ketiga cucunya tercengang

"Si bodoh ini biasanya ia tidak seperti ini. Kini di momen sepenting ini.. kebodohannya semakin menjadi-jadi!"seru Mizuki

Kise kini hanya menunduk dan tak bergerak.

"A..aya..h"ujar Kiichi pelan

"Baiklah. Aku memang menantikan pukulan Ibuku yang mengerikan ini! Kei, Kii! Ayah sudah lebih baik saat ini"Ujar Kise sembari berdiri dan mencium pipi sang Ibu dan kedua putranya kemudian segera keluar dari ruangan itu.

"Anak berandalan itu"ujar Mizuki sembari mengusap air matanya.

"Baa-chan... Ayolah.. kita akan bersenang-senang. Mengapa baa-chan menangis? Ayah baru saja normal kini baa-chan yang error... Mengapa semua keluargaku seperti ini??"gerutu Kaisei

"Ayo kita harus segera menuju Aula.. Baa-chan tidak menangis... Aarghh.. entah dari mana air ini berasal?!"tanya Mizuki sembari berjalan keluar.

"Apa baa-chan sedang berusaha menipu kita?"tanya Kiichi

Ketiga anak itu saling melihat satu sama lain kemudian tertawa terbahak-bahak.

"Ah.. Jangan melihat oni-chan seperti itu...Mengerikan dilihat oleh bayangan sendiri apalagi dengan gaya tertawa yang berbeda-beda" ujar Kaisei sembari berlari keluar dari ruangan itu

"Nii-chan!!"geram kedua anak itu.
.

.

.
"Akhirnya... aku tidak harus menghindar setiap kali sensei atau siapapun itu bertanya tentang ayahku... "Pikir Kaisei saat menatap sang ayah yang tengah berdiri menunggu sang Ibu

"Aku pikir tidak akan punya ayah selamanya..."ujar Kaisei pelan

"Pfftt... mengapa begitu?"tanya orang yang duduk di sampingnya itu

"Jii-san... Tidak...Aku hanya berpikir. Karena...ketika kami masih kecil, ibu sangat tidak ingin membicarakan ayah"Ujar Kaisei.

"Maaf membuat kalian menunggu begitu lama."ujar Hikaru sambil tersenyum menatap cucu pertamanya itu.

Kaisei pun kini tersenyum lebar, ketika sang Ibu masuk dan diiringi kedua saudara kembarnya itu sebagai pengiring pengantin.

"Gen keluarga tidak bisa bohong. Kau pasti bangga sekali kedua Omega cantik disana adalah saudarimu"

"Mereka membuatku merasa memikul tanggung jawab yang begitu berat. Saking beratnya aku merasa akan sulit tumbuh..."Ujar Kaisei pelan membuat Kakek dan neneknya menoleh ke arahnya sambil tertawa kecil.

Alpha α-PhobiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang