CHAPTER 9 [ONE STEP]

1.7K 262 25
                                    

Hari ini, adalah hari dimana ketiga putra Kise masuk Sekolah Menengah Pertama. Bahkan Kiichi yang awalnya sakit-sakitan, kini sudah terlihat jauh lebih sehat.

Dan selama 3 tahun pula, Kise dan Ichiya saling dekat satu sama lain tanpa ada kejelasan dalam hubungan keduanya. Sama sekali tak perubahan.

Hari ini hari yang sangat penting, jadi kise mengatakan ia akan libur dulu, padahal ia hanya ingin mengunjungi Ichiya.

Betapa paniknya kantor sekretaris saat ini. Mereka kebingungan memcarinya.

"Bosmu ada Tenjin. Lakukan sesuatu atau aku akan mengirimnya ke penjara" ujar Ichiya melalui telepon.

"Sayang...

" Sudah kukatakan padamu! Anak-anak disekolah! Berhentilah menggangguku! Aku sangat sibuk!"Gerutu Ichiya kesal.

" Aku sudah terlanjur ada disini... Setidaknya berikan ciuman, agar aku bisa pergi dengan tenang"

"Sudah kuduga, aku harus menelpon polisi"

"A.. Anda juga bisa libur jika anda mau" ujar Sekretaris Ichiya

"Kau! Kau hanya akan membuat pekerjaanku semakin banyak esok! Lagipula, si bodoh ini apa ia tidak bekerja?! " seru Ichiya

"Si bodoh? Mana? Manaa?!! " Tanya Kise panik.

"Aku permisi President" Ujar sang sekretaris yang buru-buru kabur setelah mendapatkan tanda tangannya.

"Ichiya, Rut ku sudah dekat, ingatlah tanggal ini" ujar Kise sembari mencoret kalender diatas meja Ichiya itu.

"Aku tidak peduli! " Ujar Ichiya

"Seorang Calon Istri harus melakukannya, apalagi Ibu dari anak-anakku. Itu kewajiban" ujar Kise

"Tidak! "

"Ooh... Mungkin aku harus mencari ibu baru untuk 3K" ujar Kise

"Pergilah" ujar Ichiya

"Kau tidak cemburu? " tanya Kise

Wajah ichiya terlihat begitu memerah dan ia kelihatan sudah mengambil nafas panjang.

"Pergi dan jangan kembali lagi! Jangan pernah datang lagi di depan anak-anakku!!! Kau brengsek! " teriak Ichiya

"Aku tidak mungkin melakukannya. Kau sensitif sekali.. " ujar Kise sembari mencubit-cubit pipinya.

"Kise!! "

"Kau ikut? Reuni di SMA? Mereka membuat gedung yang baru dan mengundang semua alumni"

"Tidak! "

"Istriku..

" Tidak!! "

"Aku belum bicara apapun.."

"Tidak!! "

"Ichiya... Aku jadi ingin memperkosamu "

Ichiya terlihat sangat terkejut saat ini dan langsung bangkit dari kursinya. Ia hendak kabur namun, Kise langsung saja menahannya.

"Kise!!Lepaskan!! "Seru Ichiya ketika Kise malah duduk dikursinya sembari memangku Ichiya

"Aku ingin membangun rumah yang sangat-sangat besar untuk kita, hingga rumah itu selesai dibangun... Pikirkanlah baik-baik... Aku ingin bersamamu... "

"Aku akan membangunnya seperti Istana...Jika aku tiba-tiba mati... Tinggalah disana bersama anak-anak" ujar Kise.

"Mati saja" Ujar Ichiya sembari menepis tangannya dan pergi begitu saja.

Alpha α-PhobiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang