Part 7

13 4 0
                                    

Happy Reading!
Typo bertebaran okeyy👌

Brakkk...

Tiba-tiba ada seseorang yang menggebrak meja mereka.Yang tak lain adalah Varo diikuti Tika,Vino dan Vano.

Masalah Vino yang menurunkan Tika ditengah jalan,karena Tika terlalu cerewet sehingga dia merasa risih dan menurunkannya begitu saja.

"Kamu ngapain sih duduk sama dia."Ucapan ngegas dari Varo.

"Hehh,mata lo katarak,liat kaga emang ada meja yang kosong selain disini?"Ngegas Caca.

"Ya kan bisa cari yang lain."Enteng Varo.

"Enteng banget mulut lo ya,udah kaga ada meja yang kosong ya kalik kita duduk dilantai goblog."Umpat Caca terlanjur gemas.

"Vik,kamu duduk bareng aku ya?"Tanya Varo.

"Ogah,aku duduk bareng kamu yang ada aku jadi obat nyamuk.Mendingan duduk sama bebeb Fandra ya nggak beb?"Tanya Vika sambil memasang wajah mengejek.

"Iya dong beb."Jawab Fandra enteng.

"Aku penggal pala kamu Vik."Ucap Varo sambil menatap tajam Vika.

"Bodo amat aku liat kamu sama Tika aja aku b aja."Sindir Vika.

"Ya kan beda aku udah anggap dia sebagai adik aku."Jawab Varo enteng yang membuat hati Tika seperti tersayat belati,namun bukan membuatnya mundur melainkan tambah semangat untuk mendapatkan Varo.

"Ohh yaudah."Jawab Vika kemudian duduk.

"Varo,ayo kita makan,aku udah laper."Rengek Tika.

"Cihh."Decih Vino dan Vano yang semenjak tadi hanya menyimak.

"Lo sekarang ajak dia makan,terus gue sama Vano duduk bareng mereka,gue males sama ni orang."Ujar Vino sambil menunjuk Tika.

"Turunin tangan lo!"Sentak Varo.

"Var,udah sekarang kita makan ya,mungkin mereka butuh waktu buat mau nerima aku."Ucap Tika pura-pura sedih."

"Cihh"Decih Vika.

"Yaudah sekarang kita makan ya?"Ajak Varo.

"Yaudah yok kita makan."Semangat Tika.

Varo yang gemas pun mengusap gemas puncak kepala Tika sambil berjalan menuju meja yang kosong.

Vika yang melihat pun hanya mengalihkan pandangannya dan tak lama pun satu tetes air mata pun menetes mengenai pipinya kemudian cepat-cepat dia menghapusnya.

"Gue udah kenyang,gue keluar dulu ya."Ujar Vika kemudian pergi.

Saat hendak menyusul Vika,tangan Caca ditahan oleh Vano.

"Udah beb,mending disini aja.Vika cuma butuh waktu."Ujar Vano.

"Dih apaan bab beb bab beb."Jijik Caca

"Dih lo apaan.Caca itu calon pacar gue."Seru Damar yang sejak tadi menyimak.

"Heh lo apa-apaan kunyuk.Caca itu calon ibu dari anak-anak gue."Ucap Vano tak terima.

AVIKA(ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang