Marriage Life | KTH 🔞 [✔]

29. End (Perpisahan)

● Jangan lupa vote dan komen, ya.

Perpisahan bukan berarti kau berpisah hanya karna saling tidak mencintai. Perpisahan juga bisa di artikan untuk saling mendamaikan hati, tidak saling melukai satu sama lain bahkan berguna untuk mengobati luka hati itu sendiri.

Perpisahan bukan berarti duniamu hancur, bukan berarti kau harus berhenti mencintai. Tetapi, perpisahan adalah awal bagi kau menemui kebahagian baru lagi.

Pukul 20.35

"Amsterdam....masih di bumi Hyung..." ucap Jungkook yang duduk di samping Taehyung.

"Siapa bilang Amsterdam sudah pindah ke bulan," cibir Taehyung.

"Temui lagi, sekali lagi," pinta Jungkook.

"Sudah enam kali semenjak tiga bulan yang lalu," ucap Jungkook yang kembali menyesap alkohol ditangannya.

"Cobalah untuk yang ketujuh. Aku dengar dari kepercayaan industri musik korea, grup akan bertahan abadi jika berhasil melewati 7 tahun," ujar Jungkook asal.

"Ga ada korelasinya dengan hubunganku bersama Andara, sangat tidak masuk akal Jung perkataanmu itu."

Jungkook terkekeh. "Hehe, siapa tahu di pertemuan ketujuh Noona menerimamu lagi, jika seperti itu kau dan Noona punya cinta yang abadi."

"Sungguh sangat tidak nyambung," sanggah Tae sembari menggelengkan kepalanya.

"Temui saja, Seokjin Hyung pasti mengizinkan." Jungkook menaiki kasur Taehyung.

"Kau mau apa?" tanya Taehyung sembari melihat pergerakan Jungkook yang memindahkan dress tidur Andara dan dilipatnya.

"Aku ingin tidur disini. Dress noona aku letakkan di atas nakas ya Hyung, miris sekali tidur hanya ditemani dress noona."
Jungkook meletakkan dress Andara di atas nakas di samping ranjang tidur Taehyung.

"YAKKK JUNG AKU TIDAK RELA POSISI ITU KAU YANG MENGISINYA," teriak Taehyung. Tangannya menarik-narik jari kaki Jungkook agar berpindah posisi.

"Hyung aku tidak homo, aku hanya ingin menumpang tidur," pinta Jungkook.

"Berpindah kesamping, itu bantal Andara aku tidak suka lelaki lain memakainya, hanya aku yang boleh."

Jungkook memutar malas bola matanya dan beralih merebahkan dirinya di posisi lain.

(**)

"Salju turun," ucap Seokjin, pandangannya keluar jendela menatap buliran salju yang menutupi jalanan. Jika di udara seperti ini, semua pikiran manusia pasti mengingat hal-hal yang sedih dan sendu. Membuat mata menjadi hangat dan menjadi menangis.

"Andara dimanapun kamu berada, aku harap kamu selalu bahagia....ku mohon...." gumam Seokjin dengan lirih, mengungkapkan permohonannya agar Andara selalu bahagia.