● Jangan lupa vote dan komen, ya.
Cuaca memang sangat tidak mendukung dengan keadaan. Langit biru menjadi menghitam. Pagi ini, berduka ramai atas kepergian gadis kecil dengan senyum yang tak pernah pudar. Area pemakaman cukup di datangi oleh orang-orang terdekat Seokjin. Di dalam peti, terbaring Kim Yura dengan senyuman manis beserta gaun putih nan cantik, wajahnya berseri berbalut make-up tipis yang dibuat oleh Andara. Katanya, Yura akan bertemu bidadari makanya harus cantik.
Seokjin memutuskan untuk memakamkan Yura dari pada harus membakar tubuh Yura. Saat peti itu dimasukkan ke dalam tanah, barulah Seokjin merasakan kehilangan. Bahu Seokjin bergetar hebat membuat Andara memeluk bahu itu dan menenangkan Seokjin. Andara juga sama kehilangannya, bahkan sudah banyak air mata yang keluar dari mata indahnya sampai-sampai bengkak.
Di sudut sana, Kim Taehyung, Jungkook, dan Naeun ikut menyaksikan proses pemakaman. Mata Taehyung tidak terlepas melihat ke arah Andara. Taehyung khawatir, istrinya terlihat pucat sekali dan tampak kurus.
Saat tanah mulai mengubur peti itu, Andara merasakan mual tak tertahankan. Kakinya pelan demi pelan melangkah ke belakang.
"Ada, apa?" tanya Youngjae.
"Oppa, mual. Apa ada toilet di sekitar sini?" tanya Andara pada Oppanya itu.
"Ada, disana." Jari telunjuk Youngjae mengarah pada sebuah bangunan yang suduh cukup tua. "Aku melihat, orang-orang keluar dari sana sembari membawa tisu. Aku rasa memang itu toilet. Ayo Oppa antar."
Andara menggeleng. "Tidak usah, aku berani Oppa. Oppa tunggu saja di sini dan menjaga Jin Oppa. Dia sangat rapuh."
"Baiklah. Jangan lupa membawa Hp-mu, kalo ada apa-apa telpon aku segera," ucap Youngjae yang di balas anggukan oleh Andara.
***
Andara membuangi semua tisu yang dipakainya ke tempat sampah di depan toilet. Akhir-akhir ini vaginanya sering terasa basah karena efek hamil, belum lagi perut yang mual dan juga ingin buang air kecil secara terus-menerus.
Ternyata bangunan ini seperti lorong-lorong dengan ukuran sedang, terbagi menjadi dua bagian saat kau tiba di pertengahan bangunan. Artinya lorong bagian kiri toilet laki-laki dan lorong bagian kanan toilet perempuan.
Karena semua menyaksikan pemakaman Yura. Tempat ini menjadi sepi bahkan tidak ada orang. Tapi tadi, ada satu orang perempuan yang berjalan lebih dulu dari Andara menuju pintu keluar.
Saat Andara perlahan berjalan dan sibuk mengelus perutnya, dari belakang seorang laki-laki menarik langannya dengan lembut, membuat Andara berbalik untuk melihat siapa tersangka yang menarik lengannya.
Andara tercekat dan terdiam. Pandangannya beku saat matanya bertatapan langsung dengan manik hitam milik pria tersebut. Pria yang beberapa hari ini menjadi objek pikirannya, pria yang membuatnya tidak bisa tidur, dan malaikat kecilnya yang meronta-ronta ingin bertemu lelaki itu.
Taehyung memandang sendu Andara yang masih terpaku di tempatnya, tangannya tidak lepas menyentuh lengan Andara, bahkan sudah ditariknya untuk masuk ke dalam dekapan Taehyung.
"Kenapa tidak pulang?" tanya Taehyung penuh pengertian. Tangannya mengunci tubuh Andara dengan rapat. Bibir basah milik Tae mendarat di ubun-ubun kepala Andara.
Merasakannya ingin membuat Andara luluh. Suaminya memang sangat pandai bermain perasaan. Sungguh, Andara ingin membalas pelukan suaminya itu.
"Tidak bisa," ujar Andara memberontak. "Tolong lepaskan! Aku sesak!" Benar saja, Andara menjadi sesak, sesak bernafas dan juga sesak di dada. Rasanya ingin memukuli Taehyung dengan kedua tangannya.
Taehyung melepaskan pelukannya karena istrinya terasa sesak. "Maaf...kau terlihat pucat sekali. Tolong pulang bersamaku ya. Rumah terasa sepi tanpamu," pinta Taehyung dengan raut wajah penuh kesenduan, berharap wanita itu luluh dengan permintaannya.
"Kau bisa membawa wanitamu itu ke rumah, urusan kita sudah selesai! Kim Taehyung," desis Andara dengan wajah tajam dan geram akan kelakuan Taehyung.
Andara membawa kakinya melangkah meninggalkan Taehyung. Taehyung mengepalkan kedua tangannya, menahan emosi dan api membara yang menggebu-gebu dalam dirinya. Perlahan tapi pasti Taehyung meraih lengan Andara lagi dan membawa Andara bersender pada tembok tak berplester itu.
Cekatan dan mendalam, Taehyung melumat habis bibir Andara tanpa ampun, membuat Andara hampir kesulitan bernapas. Tangannya memeluk pinggang gadis itu sehingga tubuhnya sendiri dapat menempel pada tubuh istrinya, dan Taehyung menekannya. Di lain sisi, benih dalam perut Andara seperti mendapat kekuatan karena telah bertemu dengan sang Appanya. Andara tidak munafik, ia juga merindukan ciuman itu.
Tangan Taehyung yang satunya berusaha menahan leher Andara agar bibirnya tidak saling melepaskan. Andara meremas kemeja hitam Taehyung dengan kuat membuat Taehyung merasa Andara masih membutuhkannya. Deruan nafas yang memburu dapat di dengar dari telinga masing-masing, deruan nafas yang saling merindukan.
Saling kehabisan nafas membuat keduanya saling melepaskan tautan bibir mereka. Andara menunduk kikuk dan berusaha menormalkan perasaannya. Andara menggoyangkan kakinya menyapu pasir yang menempel pada lantai, demi menghilangkan groginya.
Taehyung mengangkat dagu Andara perlahan, berusaha membawa istrinya untuk menatap ke wajahnya. Luka bekas cekikan Taehyung juga sudah memudar, walau begitu perasaan bersalahnya belum pudar.
"Apa sakit?" tanyanya saat memegangi leher Andara.
Andara diam.
"Ah, pertanyaan yang bodoh. Maafkan suamimu ini. Ah, kupikir maaf saja tidak cukup. Pulang ya, agar kau bisa membalas mencekikku dan mendorong tubuhku sampai terbentur sudut meja yang tajam. Aku akan menerimanya." Pinta Taehyung yang tangannya menyeka keringat istrinya, membenahi rambut istrinya yang sedikit berantakan lalu diselipkan di belakang telinga.
Andara membuang wajahnya. "Naeun tidak hamil," ucap Andara pelan.
"Hidup akur dengannya tidak buruk," ujar Taehyung.
"Aku tidak bohong Taehyung."
"Jangan buat aku marah lagi Andara, aku tidak ingin melukaimu," pinta Taehyung.
"Kau mengataiku jalang, padahal dia yang jalang!" desis Andara menatap tak suka pada Taehyung.
"ANDARA! TIDAK CUKUP MELUKAI HARGA DIRINYA KEMARIN? APA KAU MASIH BELUM PUAS! AKU MENGENAL NAEUN LEBIH DARI SIAPAPUN!" Taehyung menjempit rahang Andara dengan jari-jarinya.
"KAU TAHU DIA PERNAH BERSELINGKUH. AKU TIDAK MENGATAINYA KENAPA KAU TIDAK PERCAYA! KAU SAJA MENGATAIKU JALANG! APA KAU TIDAK MARAH JIKA ADA ORANG YANG MENGATAIKU JALANG! CIHHH.." andara menepis tangan Taehyung dan memukuli dada laki-laki itu.
"Laki-laki brengsek, bajingan. Aku mebencimu, jangan pernah datang menemuiku jika suatu saat kau mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Silahkan kau puja-puja wanita sampah itu!"
Andara berlari secepat mungkin meninggalkan Taehyung yang berusaha mengejarnya.
"Mengapa suamiku sangat bodoh, bodoh, dan paling bodoh!" gumam Andara sembari menghapus jejak air matanya agar orang-orang yang berada di dekatnya tidak curiga.
💐💐💐
![](https://img.wattpad.com/cover/258593699-288-k155124.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage Life | KTH 🔞 [✔]
FanfictionSUDAH END [COMPLETE] #1 btsfanfic #1 btsarmy #1 andara #1 naeun Penghianatan, luka dan Penyeselan. Season 1 serial Marriage Life dari KTH Maaf, terima kasih dan sampai jumpa.