30. Epilog

2.6K 115 4
                                    

● Jangan lupa vote dan komen, ya.

"Pak, apa fotonya perlu saya ganti dengan yang lain?" tanya seorang pendamping sekretaris Jungkook bernama Nayoung.

Taehyung membalikkan chair movenya menghadap ke meja. "Jungkook, dimana?"

"Jungkook izin terlambat masuk pak, jadi saya menggantikannya sementara," jawab Nayoung sopan.

"Tidak perlu. Lain kali tidak perlu masuk ke ruangan saya dan tidak diizinkan untuk ikut campur dengan apa yang saya lakukan," perjelas Taehyung dengan nada dingin, membuat Nayoung bergidik ngeri.

Benar saja, siapa dia berani berbicara seperti itu menawarkan untuk mengganti dua foto di sudut mejanya. Satu foto dia bersama Andara, dan yang kedua foto jagoan mereka yang di usg sebelum digugurkan.

Setelah itu Nayoung keluar dari ruangan Taehyung.

Taehyung kembali menatapi bingkai foto dirinya dan Andara, sungguh Taehyung ingin kembali ke masa itu, masa sebelum semua menjadi berantakan.

____________Flashback___________________

"Sayang, kolorku ada dimana?" teriak Taehyung menanyakan celana dalam kepada sang istri.

"Semua sudah aku siapkan di atas tempat tidur, suamiku." Jawab Andara dari dapur, dirinya tengah sibuk memasak nasi goreng kesukaan Taehyung sebagai sarapan.

"Dasiku tidak ada sayang..." pekik Taehyung lagi, membuat Andara menggelengkan kepalanya. Diletakkannya spatula dan dimatikannya kompor. Tangannya membuka clemek yang sedang dikenakan dan disampirkan di atas kursi. Lalu, Andara berjalan memasuki kamarnya dan juga Taehyung.

"Kau heboh sekali Taehyung....dasimu kan ada di dalam gantungan lemari, aku lupa mengambilnya tadi." Andara membuka lemari dan mengambil dasi Taehyung yang berwarna merah marun.

"Pakaikan yaa...," pinta Taehyung yang sedang memakai celana dasarnya dan menarik resleting celananya ke atas.

Andara menurut, tangannya bergerak memasang dasi di leher Taehyung dengan cekatan.

"Hey, nakal ya tangannya," protes Andara saat tangan Taehyung meremas pantatnya.

"Hehe...kenyel sekali," balas Taehyung yang mengecup pipi istrinya.

"Cihh.." decih Andara yang membuatnya semakin terlihat imut di mata Taehyung.

"Morning kiss?" tanya Taehyung dengan wajah menunduk menatapi bibir istrinya yang ranum kemerahan. Sangat tipis dan menggoda.

"Tidak ada, kau sudah meremas pantatku," jawab Andara datar.

Tanpa peduli kata istrinya, Taehyung melumat bibir istrinya dengan pelan, lidahnya mencoba masuk ke dalam menemui lidah Andara. Andara yang jahil menutup giginya rapat-rapat agar lidah Taehyung tidak bisa bertamu ke dalam mulutnya. Melihat Andara begitu, Taehyung menggigiti kecil bibir Andara sehingga Andara kegelian dan terkekeh dalam ciuman romantis itu. Mau tidak mau mulutnya terbuka dan membuat lidah Taehyung masuk ke dalam sana.

Andara memukul dada Taehyung saat napasnya sudah mulai habis. "Ah, sudah....kau harus ke kantor," ucap Andara dengan wajah Taehyung yang sudah memerah untuk minta lebih dari sekedar morning kiss.

"Aku libur ya hari ini...." lirih Taehyung. Tangannya mengelus paha Andara dan mengangkat daster istrinya hingga ke atas dada.

"Taehyung...." gumam Andara saat jari jemari Taehyung mencubiti puting payudaranya. Tangannya mencengkram bahu Taehyung.

"Emphh-" Andara berusaha menahan desahannya.

"Aku tidak suka jika kau menahan desahannya." Tubuhnya lalu mengangkat Andara dan membaringkannya di atas kasur.

"Nanti eomma menelpon...." lirih Andara, tangannya juga nakal ikut memainkan kancing baju Taehyung untuk menggoda lelaki itu.

Alasan saja berbasa-basi dulu, padahal mah Andara pengen lebih juga tuh.

"Aku bilang saja ingin membuat cucu untuknya," jawab Taehyung, lalu bibirnya bergerak mencium lengan Andara yang menggantung di bahunya.

"Kau cantik sekali, aku suka tidak tahan jika baju dastermu sesexy ini..." lirih Taehyung yang sudah turn on. Bibirnya bergerak ke leher Andara dan membuat tanda kemerahan disana.

"Ahhhhhhhh," desah Andara yang mana jari-jari Taehyung telah terselip dibalik celana dalamnya, jari-jari itu menggesek vagina Andara dengan nikmat.

Setelahnya mereka melakukannya, Taehyung yang tidak jadi ke kantor dan nasi goreng yang mungkin sudah dingin. Yang ada hanya suara desahan yang saling menyaut tercipta dari kamar tidur utama mereka berdua.

_____________flashback end_______________

Sekarang tidak ada lagi yang seperti itu. Saat matanya terbuka, dirinya hanya melihat daster itu tanpa penghuni, atau tidak ada kecupan selamat pagi yang mendarat di dahi dari istrinya. Tidak ada lagi yang menarik putingnya karena dirinya malas mandi. Tidak ada yang memungut bajunya jika ia membuang sembarang di lantai, tidak ada lagi yang mencukur janggutnya atau bahkan bulu ketianya. Tidak ada lagi bau harum khas nasi goreng buatan istrinya, tidak ada lagi baju kerjanya yang tersiap di atas kasur. Sekarang, Taehyung melakukannya sendiri. Walaupun dia punya pembantu yang mengerjakannya, tetap saja akan terasa lain jika bukan istrinya yang merawatnya.

"Una meninggalkan kita berdua sayang, dia tak ingat kau dan aku membutuhkannya," ucap Taehyung yang memegangi nisan jagoan mereka.

Di bawah guyuran hujan Taehyung menangis, menangis rindu merindukan Andaranya. Dia harap Tuhan punya keajaiban lain yang mendatanginya. Ntah keajaiban itu dalam bentuk Andara atau wanita lain yang menggantikannya.

Sekarang, di depan makam jagoannya, Taehyung berjongkok memeluk dirinya sendiri bersamaan guyuran hujan yang semakin deras, di belakang laki-laki itu, Jungkook yang menurunkan payungnya agar Taehyung terlindungi dari buliran air hujan.

"Ku harap Tuhan berpihak padamu..." lirih Jungkook dengan tulus.

END.

                                💐💐💐

Terima Kasih udah baca season satu, silahkan baca season keduanya ya......

Love💜

Marriage Life | KTH 🔞 [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang