" Makasih, Bang. Balik dulu ya! " Renan melangkah keluar pintu tempat dimana ia bekerja, kebetulan Renan dapat shift dari pagi sampai malam, karena beberapa pegawai restoran lagi pada ambil cuti. Entah cuti nikah, atau cuti lahiran, maklum di tempat kerja Renan itu rata-rata sudah menikah. Gak heran kenapa Renan selalu digodain sama banyak pengunjung restoran tempat dia bekerja.
Jarak antara tempat kerja Renan sama Rumah gak terlalu jauh, cukup naik angkot satu kali saja. Untung nya di jam segini angkot masih beroperasi jadi Renan tidak perlu menunggu begitu lama.
Rumah Rusuh (23)
Tama : Lo pada kalau balik ke rumah beli makan sendiri ya. Bahan makanan abis, baru beli besok atau gak lusa.
Johan : Ya tuhan:(
Yudha : puasa aja lah gw.
Haidar : emang ada buat sahur bang??
Setelah baca pesan dari grup, Renan berinisiatif untuk membeli 5 bungkus mie instan. Gapapa lah mie instan, yang penting bisa makan.
Turun dari angkot, Renan langsung berjalan ke arah warung dekat dengan Komplek Cakrawala.
" Bang, Mie soto nya 5 bungkus "
" Banyak amat, Nan " Renan hanya tersenyum lebar.
" Iya, bahan makanan di Rumah lagi abis, terpaksa nyetok mie lagi " Bang Ijul, sang pemilik warung mah senang-senang aja kalau ada yang beli di warung dia. Karena biasa nya nih, kalau penghuni Rumah Atmaja lagi banyak bahan makanan, mereka bakal melewati warung bang Ijul gitu aja.
" Makasih, Bang "
" Iye! "
Berjalan sendirian di komplek saat malam hari itu udah jadi rutinitas Renan setiap hari, karena memang jam pulang kerja Renan lebih sering malam hari.
Dan kebetulan juga orang-orang di Komplek Cakrawala ini memang jarang sekali keluar rumah. Rumah yang paling heboh ya tentu nya Rumah Atmaja. Padahal bagi orang-orang komplek ini, Rumah itu dulu benar-benar sangat sepi. Meskipun sang pemilik sangat ramah, ia juga jarang keluar rumah. Ya keluar rumah pasti nya hanya untuk bekerja atau kumpul bareng teman-teman.
" Udah dua tahun gw tinggal di komplek ini, tetep aja sepi." Renan bermonolog sendiri. Saking kesal nya sama keadaan di komplek ini.
" Sendirian aja, bang." Renan menengok ke samping kanan, ia loncat sedikit. Ternyata si Nevan dengan motor Honda nya.
" Bisa salam dulu gak sih." Nevan cuma menunjukkan cengirannya.
" Nebeng??" Sebenarnya jarak nya udah dekat banget, tapi karena ada Nevan jadi kayaknya dia harus nebeng sampai rumah.
Ketika sudah sampai di rumah. Renan langsung bergegas ke dapur. Dia udah lapar banget dari tadi.
" Mau masak mie ya lo?? Mau dong " Nevan langsung teriak waktu tau Renan mau masak mie.
" Ini gw mau buat mie tumis, di jadi satu ya, Van " Nevan mengangguk kemudian masuk ke dalam kamar untuk mengganti baju.
" Lo pada udah makan?? " Haidar, Nathan, Saka, Nino langsung melihat Nevan dengan tatapan bingung.
" Ujan gak sih tadi??"
" Kenapa sih?? "
" Lo aneh, tumben bener nanyain kita. "
Nevan langsung melengos. " Renan lagi masak mie tuh." Tidak menjawab apa-apa keempat nya langsung menerobos keluar tanpa mengatakan apapun ke Nevan.
" Kurang ajar."
Haidar, Nino, Saka, dan Nathan langsung stand by di meja makan, dengan piring, sendok, dan garpu di depan mereka. Dan ketika Renan keluar dari dapur sambil membawa mie tumis buatan nya, mata keempat orang itu langsung menatap mangkok berisi mie yang ada di tangan Renan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rumah Atmaja
FanfictionAlasan mereka semua ingin tinggal disana bukan karena jauh dari keluarga, tapi Rumah yang seharusnya menjadi rumah sesungguhnya buat mereka, tidak memiliki arti yang sesungguhnya bagi mereka. 30 Maret 2021