HAPPY READING 📖
***
"Kamu nanti sampe jam berapa?" tanya Maxie pada Alvasya, setelah mereka sampai di konter pulsa tempat Alvasya bekerja.
"Jam setengah lima. Mau jemput?"
"Iya, ntar aku jemput. Sekalian mumpung di sini, aku boleh minta kuota dari sini, nggak? Akhir bulan gini, uang aku menipis, soalnya." Raut muka Maxie terlihat tak enak hati.
"Boleh. Boleh banget," balas Alvasya dengan senyuman tulus.
"Kamu nggak dimarahin bos kamu?" tanya Maxie ragu.
"N-nggak, lah. Bos aku baik, kok." Tentu, itu hal yang tidak benar! Bahkan, bos Alvasya sangatlah galak!
"Ya udah. Jadi, boleh? Aku ngambil kuota yang unlimited buat game, loh," ucap Maxie ragu.
"Iya, Sayang. Ambil aja, ntar aku yang bayarin," balas Alvasya tulus.
"Kok kamu yang bayar? Nggak bisa digratisin gitu?" tanya Maxie.
"Ya nggak bisa, dong. Di sini aku kerja, bukan jadi bosnya," jelas Alvasya.
"Kasian kamu, dong, ntar. Kalo gitu, aku beli aja, deh." Maxie merogoh sakunya, bersiap mengambil beberapa lembar uang untuk dibayarkan kepada Alvasya.
"Eh, nggak usah. Nggak papa, kok, aku bayarin aja. Kamu juga lagi butuh uang itu, kan? Lagian, kamu juga udah sering bayarin aku makan," tolak Alvasya.
Maxie tampak berpikir. "Beneran nggak papa?"
"Nggak papa." Alvasya tersenyum.
"Y-ya udah, sebagai gantinya, gimana kalo aku ikutan jaga konter bareng kamu? Aku juga nggak ada kerjaan, nih."
"Boleh, deh. Kamu duduk sini aja, samping aku," tutur Alvasya, antusias.
"Siap, Bos!" balas Maxie, tak kalah antusias.
"Aku ntar ngapain aja?" tanya Maxie, setelah tubuhnya berhasil mendarat di sebuah kursi yang berada di samping kanan Alvasya.
"Layanin pembeli, lah. Emang ngapain lagi?" Alvasya bingung.
"Iya. Ajarin aku, lah. Kalo nggak diajarin mana bisa, aku."
"Ya udah, bentar." Alvasya berdiri, lalu berjalan ke luar kios.
"Ngapain?" Maxie kebingungan dengan tingkah Alvasya.
"Gini, misal aku jadi pembeli, kamu penjualnya."
"Oke, aku paham," balas Maxie, setelah mengerti poin apa yang dibicarakan oleh Alvasya. "Mau beli apa, Mbak?" Maxie memulai tugasnya.
"Beli ayam goreng, Mas," balas Alvasya.
Maxie mengerutkan keningnya. "Maaf, Mbak, di sini nggak jualan ayam."
"Saya tau, Mas. Nggak perlu dijelasin lagi. Ehm, aku tuku pulsa sepuluh ewu. Iki nomere uwis tak catet."
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVASYA (ON GOING)
Teen Fiction"Ehm, Al, gue mau ngomong sesuatu, nih! Boleh, kan?" "Boleh. Mau ngomong apa?" "G-gue suka sama lo. Lo mau jadi pacar gue, nggak?" *** Alvasya Almeira, seorang mahasiswi jurusan Fisika di salah satu Universitas yang ada di Yogyakarta, harus merasaka...