(eps 3) Terlambat

1K 43 0
                                    

Pagi itu Alya sedang dirias dikamarnya. dia mengenakan kebaya warna putih, dia terlihat sangat cantik namun wajahnya menunjukkan raut kesedihan.

Rangga mengenakan jas warna putih yang senada dengan Kebaya Alya.

Pernikahan segera dimulai, Penghulu melihat wajah Alya dan bertanya. "Apakah mempelai perempuan menyetujui pernikahan ini? kenapa dia menangis. Saya tidak mau menikahkan orang yang dipaksa" Kata penghulu tersebut.

Ingin rasanya Alya bilang tidak, namun dia tau jika hari ini dia bebas maka besok dia akan mati karena dihantui rasa takutnya.

"Saya setuju pak, tadi saya hanya terigu alm orang tua saya saja" kata Alya m tersenyum sebelum Rangga melotot ke arahnya.

Akad nikah pun dimulai. Rangga

Je 97

mengucapkan kalimat ijab qobul dan SAH. Rangga dan Alya pun menjadi pasangan suami istri namun secara agama saja bukan secara hukum karena Rangga tidak berniat terikat bersama Alya selamanya.

Acara pun selesai dan Penghulu sudah pulang. Tiba tiba dari arah depan terdengar keributan. Rangga menuju sumber suara itu. ternyata dia adalah Arya. Arya menemukan alamat Villa ini saat melihat buku diary Adinda yang dia simpan berisi alamat Villa terpencil milik keluarganya.

"Rangga lepaskan Alya, dia tidak bersalah" Arya mencoba menyerang Rangga namun ditahan oleh pengawal Rangga.

"Kak Aryaaa" Alya berlari dan menghambur memeluk Arya.

"Alya, kamu baik baik saja kan" Arya masih tampak khawatir.

"Lepaskan tangan hinamu dari istriku!!!!!" Kata kata Rangga seperti petir ditelinga Arya.

"Apa? istri?" Arya menatap Alya dan menyadari pakaian pernikahan yang dikenakan Alya dan Rangga.

"Tidak tidak mungkin" Arya menggeleng kepalanya tidak percaya.

"Kenapa? dia sekarang istriku dan aku lebih berhak atas dirinya dari pada kau!!!" kata Rangga.

"Tidak, Alya,Alya kamu percaya kakak, kakak akan membebaskanmu. maafkan kakak" Arya memegang wajah Alya dan menangis. Alya juga ikut menangis.

Rangga menyaksikan pertunjukan itu merasa sangat puas lalu bertepuk tangan dan tertawa. "Benar benar hebat, ini pertunjukan yang sangat ingin aku lihat. yaitu tangis penderitaan Arya dan Adiknya hahaha."

Arya menatap Rangga tajam dan hendak menyerangnya lagi, namun dihadang oleh pengawal Rangga.

"Usir dia dari sini, dan ingat wajahnya. pastikan dia tidak menemuiku apalagi adiknya" perintah Rangga langsung membuat pengawalnya mengusir Arya secara paksa.

Alya menarik tangan Arya namun terhadang pengawal Rangga.

Rangga mendekati Alya dan mengangkat tubuh Alya yang mungil itu. Dia menggendong Alya dibahunya layaknya penculik. Alya masih memanggil kakaknya yang sudah tidak tampak lagi.

Rangga membawanya ke kamar utama Villa itu. dia membanting tubuh Alya ke ranjang dan membuat Alya ketakutan.

"Tuan jangan," Kata Alya saat melihat Rangga membuka baju.

"Sepertinya aku harus menyiksamu dulu agar kau mau melayaniku ya" kata Rangga yang langsung menarik rambut Alya yang masih tersanggul.

"Ampun Tuan" Alya menangis merasakan rambutnya sakit karena tarikan dari Rangga.

Rangga menghempaskan tangannya melepaskan rambut Alya. Alya kembali terjungkal ke ranjang. Dia memegangi kepalanya yang terasa sakit karena jambakan dari Rangga.

"Apa kau mau lagi?" Rangga melotot ke arah Alya dan makin membuat Alya takut setengah mati.

"Kemari dan peluk aku!!!!" Sontak Alya langsung menghambur dan memeluk Rangga. Rangga mendorongnya kasar hingga dia terjungkal ke ranjang. "Dasar wanita murahan!!!" Rangga membuat Alya mearasa tidak punya harga diri lagi. Apa maunya?!

Rangga mendekati tubuh yang masih terlentang itu. dia menekan bahu Alya yang hendak beranjak. Dia menatap Alya dengan tatapan membunuh membuat jantung Alya serasa mau copot sangking takutnya. tubuhnya bergetar.

Aku selalu menjaga kesucianku, dan aku harus merelakannya kepada lelaki kejam ini. Alya menutup mata saat wajah Rangga sudah berada 5 centi diatas wajahnya.

Tunggu eps selanjutnya

MENIKAHI TUAN MUDA YG KEJAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang